Kota Banjarbaru
Terkendala Pakan, Pembudidaya Ikan Se Banjarbaru Masuk Prodi Perikanan ULM
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Setidaknya sebanyak 18 orang yang tergabung dari kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Kota Banjarbaru menyerbu Program Studi (Prodi) Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat, Rabu (10/11/2021).
Salah seorang anggota Pokdakan, Kusman mengatakan, selama ini dalam melakukan budi daya ikan di kelompoknya masih banyak mengalami kendala. Salah satunya terkait penyediaan pakan ikan.
“Kita masih terkendala dari pakan ikan, kita juga belum bisa membuat pakan alternatif sendiri, sehingga masih ketergantungan pakan ikan pabrikan yang dari segi biaya lumayan mahal,” ungkap anggota Pokdakan Karang Kitri Landasan Ulin Timur ini kepada Kanalkalimantan.com.
Sementara Kepala Laboratorium Nutrisi Prodi Akukultur, Dr Hj Indira Fitriliyani mengatakan berawal dari masalah itu Prodinya melakukan gebrakan untuk melakukan pembelajaran pembuatan pakan formulasi.
Baca juga : Bupati Wahid Lantik 76 Kades Baru Hasil Pilkades Serentak di HSU
“Karena kendala pembudidaya 60 persen adalah pakan, yang masih menggunakan pakan pabrikan. Sekarang bagaimana kita mengombinasikan agar bisa menekan biaya sehingga margin keuntungan bisa ditingkatkan harus ada pakan pendamping yang biasa disebut pakan formulasi,” jelasnya.
Diungkapkannya pakan formulasi yang dikelola Lab Basah ULM dijadikan sentra buat pelatihan ke pembudidaya dengan memanfaatkan potensi bahan lokal yang ada di daerah. Sehingga diharapkan mereka punya keterampilan bisa membuat pakan sendiri.
“Lab Basah ULM akan menjadi sentranya agar bisa mengadopsi potensi lokal untuk dibuatkan teknologi siapnya,” tambahnya.
Indira menyebutkan pakan formulasi dapat menahan sebagai pengganti sementara pakan pabrikan, diakuinya walau tidak bisa menyaingi pakan pabrikan. Tapi setidaknya bisa menjadi pakan pendamping dan memanfaatkan potensi lokal di setiap daerah.
Baca juga : Rusak Diterjang Air Pasang, Dinas PUPR Banjar Segera Perbaiki Jembatan Gantung di Desa Tanipah
“Teknologi yang bagus bukan yang hebat melainkan yang bermanfaat bagi orang banyak,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Prodi Akuakultur, Dr Siti Aisiah, S.Pi, M.P mengatakan kedatangan anggota Pokdakan ke Prodi Akuakultur untuk mendapatkan dan diberikan informasi mengenai cara serta teknologi dalam pengembangbiakan ikan.
“Di sini kami juga mengenalkan prodi dan kegiatan Lab dibawah Prodi Akuakultur,” ujarnya.
Dalam Desiminasi Infotek Akuakultur merupakan bentuk kegiatan dari Tri Dharma Dosen yakni Implementasi pengabdian kepada masyarakat. Jadi, dalam kegiatan ini para Pokdakan akan mendapatkan informasi dalam Prodi Akuakultur untuk dikembangkan oleh mereka.
Anggota Pokdakan yang ada juga diberikan informasi mengenai kegiatan di Lab Nutrisi, Lab Basah, Lab Hama dan Penyakit Ikan serta melakukan kunjungan ke tempat pembibitan ikan di sekitar Lab Basah.
Baca juga : ANRI Gelar Bimtek E-Arsip Srikandi untuk Lindungi Data Masyarakat
Lebih lanjut, kata Aisiah Prodinya sangat terbuka bagi masyarakat apabila ada keluhan-keluhan yang terdapat di Pokdakannya seperti terjadi wabah penyakit.
“Kalau terjadi wabah penyakit ikan di masyarakat kami bisa terjun langsung untuk mengambil sampel, kemudian bekerja sama dengan BPBAT Mandiangin untuk pengidentifikasian di sana, untuk dibuatkan vaksin” jelasnya.
Dijelaskannya vaksin ini tidak di komersilkan hanya berbentuk bantuan, karena setiap strain berbeda-beda setiap tempat atau kolamnya.(kanalkalimantan.com/ibnu)
Reporter : ibnu
Editor : cell
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Rumah di Banjarmasin Ambruk ke Sungai, Penghuni Keluar Lewat Jendela
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Dua Bapaslon Jalur Non Partai Serahkan Syarat Dukungan ke KPU Banjarmasin
-
HEADLINE18 jam yang lalu
Ini Alasan Pemko Banjarbaru Larang Peternakan Babi Ada di Ibu Kota
-
Kalimantan Selatan2 hari yang lalu
Pelantikan Pengurus Wilayah Keluarga Besar PII Kalsel
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Dua APILL Disiapkan, Atasi Kemacetan di Panglima Batur Banjarbaru
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Diberi Waktu Tiga Bulan, Peternakan Babi di Jalan Pandarapan Harus Dibongkar