Connect with us

Bisnis

Syamsudin Noor Jadi Bandara Domestik, Begini Respon Wali Kota Banjarbaru

Diterbitkan

pada

Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pencopotan status internasional pada Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang terletak di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan (Kalsel) diyakini tidak berdampak ke industri penerbangan.

Pendapat itu salah satunya disampaikan Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin.

Wali Kota Banjarbaru Aditnya menjelaskan, sejak diresmikan menjadi bandara internasional pada tahun 2019 kemudian berubah menjadi bandara domestik, Syamsudin Noor belum juga pernah melayani penerbangan internasional -di luar penerbangan jemaah haji ke Arab Saudi-.

“Selama ini belum berdampak, belum ada pernerbangan internasional dari Banjarbaru langsung direct ke luar negeri,” ujar Wali Kota Aditya.

Baca juga: Status Internasional Dicabut, Bandara Syamsudin Noor Tetap Jadi Embarkasi Haji

Kendati demikian, Aditya berharap status internasional kembali didapatkan oleh Bandara Syamsudin Noor.

Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin. Foto: wanda

“Namun kita berharap status domestik bisa dicabut, kembali diadakan penerbangan internasional, banyak wisatawan yang datang, tentunya ekonomi Banjarbaru bisa lebih menggeliat,” sambung dia.

Stakeholder Relation Manager Bandara Syamsudin Noor, Iwan Risdianto mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir akan pencopotan status internasional oleh Kemenhub RI.

Baca uga: Presiden Jokowi di Booth PLN PEVS 2024, Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

“Sebenarnya tidak terlalu berpengaruh kepada Bandara Syamsudin Noor sendiri, masyarakat Kalsel tidak perlu khawatir dengan perubahan status itu,” ungkap Iwan Risdianto, Sabtu (4/5/2024) siang.

Iwan mengungkapkan mayoritas penumpang yang menggunakan layanan penerbangan internasional di bandara Syamsudin Noor adalah warga negara Indonesia.

Sementara untuk warga negara asing atau wisatawan mancanegara (wisman) sangat jarang masuk ke Indonesia melewat Bandara Syamsudin Noor.

“Karena hanya perubahan status untuk memudahkan pemerintah menata ulang bandara-bandara yang bergerak khususnya layanan internasional,” jelas dia.

Baca juga: Kontrol Overpopulasi Kucing Beranak Pinak di Banjarbaru, 150 Pejantan Dikebiri

Di sisi lain, Iwan mengatakan, otoritas bandara tetap berusaha mengembalikan status menjadi bandara internasional. Salah satunya dengan menciptakan demand atau permintaan penerbangan.

“Artinya kami akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah karena melihat masyarakat ini animonya besar untuk berpergian ke luar negeri,” jelasnya.

Selain layanan penerbangan ibadah umrah dan haji, katanya, penting juga menumbuhkan demand masyarakat Kalsel untuk berpergian ke negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand bahkan ke China.

Baca juga: Diskusi Santai “Komunitas Gembel Banjarmasin” Bahas Kesejahteraan Buruh

“Maka kita tumbuhkan dulu demandnya di sini, kita buktikan bahwa demand itu ada, jika demand itu ada tentunya kami akan dorong lagi untuk mengajukan bandara Syamsudin Noor dinaikkan statusnya menjadi internasional,” tuntas Iwan. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

Komentar

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->