Connect with us

Kota Banjarbaru

Perempuan Kerap Jadi Sasaran Terorisme dan Radikalisme, Kearifan Lokal Mulai Tergerus

Diterbitkan

pada

BNPB bekerjasama dengan FKPT Kalsel gelar dialog ‘Perempuan Agen Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme’. Foto : rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan, menggelar dialog bertajuk ‘Perempuan Agen Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme’, bertempat di Novotel, Banjarbaru, Kamis (5/3/2020) pagi.

Dialog ini dihadiri oleh ratusan peserta perempuan dari berbagai kalangan. Dalam hal ini, BNPT dan FKPT Kalsel memberi gambaran kepada para peserta mengenai aksi terorisme di Indonesia, baik dari segi ancaman, kerawanan, hingga pertumbuhannya. Sehingga diharapkan para peremuan dapat menjadi bagian dari kewaspadaan bersama dalam upaya pencegahan.

Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahdi, mengatakan bahwa dialog ini merupakan program yang digalakan BNPT dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Maka dari itu, sebagai perpanjangan tangan dari lembaga nonkementrian dibawah koordinasi Menkopolhukam tersebut, FKPT ikut ambil bagian dalam menyukseskan progam ini.

Didit -sapaan akrab Ketua FKPT Kalsel, juga mengemukakan alasan mengapa dialog yang diangkat hari ini bertemakan perempuan sebagai agen perdamaian dalam pencegahan terorisme dan radikal. Alasannya, berkaca pada peristiwa pemboman 3 gereja di Jawa Timur, pada Mei Tahun 2018 silam.

“Kita tahu persis bahwa pengeboman 3 gereja itu dilakukan oleh satu keluarga. Di Gereja Santa Maria, pelakunya ialah perempuan dengan membawa dua anaknya. Itu luar biasa. Pelaku utama radikalisme yang sebelumnya hanya laki-laki, sekarang juga ada perempuan. Itu salah satu melatar belakangi kegiatan kita hari,” katanya.

Meskipun sampai saat ini belum adanya kasus atau peristiwa yang terjadi di Kalimantan Selatan, menurut Didi potensi terjadinya terorisme dan radikalisme akan tetap selalu ada. Maka dari itu, pihaknya melakukan upaya penangkalan baik dari sisi kearifan lokal maupun kesejahteraan.

“Kita terus melakukan semacam pendekatan dan sosialisasi ke masyarakat. Kita ingin memahami kearifan lokal apa yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Intinya, harus saling menghargai. Tapi faktanya saat ini kearifan lokal kita kian lama, kian tergerus. Contohnya, bertetangga dengan saling sapa dan kenal, itu mulai tergerus,” tutur Ketua FKPT Kalsel.

Di sisi lain, Kepala Bidang (Kabid) Perempuan dan Anak FKPT Kalsel, Mariatul Asiah, MA membeberkan bahwa saat ini pelaku terorisme telah menyasar kelompok perempuan. Hal inilah, yang ditegaskan agar menjadi perhatian bersama seluruh komponen masyarakat.

“Oleh karena itu ketahanan keluarga harus terus dikuatkan, diantaranya dengan menanamkan nilai-nilai agama yang moderat serta memberikan pendidikan kebhinekaan. Sehingga nantinya perempuan dan anak sebagai kelompok rentan, tidak mudah terpapar paham radikal,” imbaunya. (Kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : Rico
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->