Connect with us

Kota Banjarmasin

Makna Hari Tri Suci bagi Umat Kristiani

Diterbitkan

pada

Pastor Krispinus Cosmas B Tukan MSF Foto : ammar

BANJARMASIN, Pastor Krispinus Cosmas B Tukan MSF, salah satu pastor di Katedral Banjarmasin menjelaskan mengenai makna hari Tri Suci bagi umat Protestan maupun Katolik dalam mengenang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Hari Tri Suci atau yang biasa disebut Tridum, merupakan tiga hari suci yang terdiri dari Kamis Putih, Jumat Agung, dan Paskah.

Makna Kamis Putih bagi umat Kristiani adalah untuk memperingati perjamuan terakhir Yesus bersama murid-muridnya sebelum Ia diserahkan untuk disalibkan.

“Kita tentu masih ingat apa yang dikatakan Yesus pada perjamuan terakhir-Nya, yaitu meminta murid-murid-Nya untuk menjadikan roti dan anggur sebagai peringatan akan Dia,” jelasnya.

Perintah ini juga merupakan asal-usul adanya sakramen ekaristi, dan setiap kita merayakan ekaristi, kita akan mengenang pengorbanan Yesus. Dan apabila kita makan roti dan minum anggur dalam ekaristi dengan iman, itu artinya kita makan tubuh dan minum darah-Nya yang telah diserahkan bagi kita sehingga kita beroleh keselamatan.

Seperti yang Yesus katakan pada Yohanes 6:54 bahwa siapa yang makan daging-Nya dan minum darah-Nya, maka ia akan beroleh hidup kekal dan akan dibangkitkan pada akhir zaman. Selain sebagai peringatan akan Yesus, pada hari Kamis Putih juga akan diadakan rekonsiliasi.

Rekonsiliasi adalah salah satu sakramen Katolik yang tergolong dalam kategori sakramen penyembuhan. Rekonsiliasi atau yang biasa disebut pengakuan dosa akan dilayani oleh gereja pada hari Kamis Putih sehingga jemaat dapat bertobat dan berdamai kembali dengan Allah.

“Dalam perayaan Kamis Putih, ada beberapa susunan acara yang dilakukan, diantaranya adalah pembukaan, liturgi sabda, pembasuhan kaki, liturgi ekaristi, dan pemindahan sakramen Maha Kudus,” tuturnya

Kemudian satu hari setelah Kamis Putih, adalah Jumat Agung. Umat Kristiani akan kembali mengenang kematian Yesus di kayu salib. Hari ini adalah hari dimana Yesus dikurbankan untuk menebus dosa manusia.

Sebelum Dia disalibkan, Dia disiksa dan dicambuk, Dia menggotong salib-Nya sendiri, Dia dipakaikan mahkota berduri, dan akhirnya dipaku di kayu salib. Umat Kristen akan mengenang peristiwa Kristus pada hari Jumat Agung. Biasanya mereka juga akan menahan diri untuk makan daging dan umat Katolik akan membuat Jalan Salib pada hari itu

Pada Jumat Agung tidak ada perayaan ekaristi karena umat Katolik akan menjalani puasa paskah, dan biasanya puasa ini akan dilakukan juga pada hari Sabtu supaya mereka lebih merasakan sukacita saat perayaan kebangkitan Yesus

“Pada perayaan ibadah Jumat Agung, terdapat beberapa susunan acara yang biasanya dilakukan, yaitu liturgi sabda, penghormatan kayu salib, dan komuni” ujarnya.

Dan puncak dari hari Tri Suci adalah hari Minggu Paskah dimana pada hari ini umat Kristen akan merayakan kemenangan akan kebangkitan Yesus Kristus yang mengalahkan maut. Peristiwa Kristus inilah yang memberikan pengharapan bagi umat yang percaya akan kelahiran kembali, kekuasaan Allah Tritunggal, kemenangan atas dosa, dan semua hal yang merusak kehidupan manusia.

Gereja Katolik biasanya akan melakukan pembabtisan katekumen pada malam Paskah. Hal ini didasarkan oleh keyakinan bahwa ketika katekumen dibabtis maka mereka juga akan ikut ambil bagian dalam misteri Paskah. Mereka ikut mati dan bangkit mengalahkan akitab dosa menurut Alkitab bersama Kristus. Selain itu, bagi mereka yang percaya juga diharap memperbaharui janji babtis pada malam Paskah ini, sehingga perayaan Paskah juga dapat dimaknai sebagai kebangkitan kembali orang beriman. (ammar)

Reporter : Ammar
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->