Connect with us

MEDIA

Usai Pelatihan Cek Fakta, Jurnalis Kalsel Diharap Sadar Verifikasi Konten dan Keamanan Data

Diterbitkan

pada

Peserta pelatihan cek fakta oleh GNI, AJI Indonesia dan Internews di Kanalkalimantan Foto: fikri

BANJARBARU, Dua hari usai digelar pelatihan cek fakta serentak di 23 news room di Indonesia, 23-24 November, oleh Google News Initiative (GNI) bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Internews, jurnalis diharapkan sadar verifikasi konten dan keamanan data. Hal ini untuk menghindari beredarnya berita hoax di media. Untuk Kalsel, pelatihan digelar di kantor Redaksi Kanalkalimantan.com.

Afwan Purwanto yang didampingi Viva Budi Kusnandar selaku pemateri dari GNI menyampaikan berbagai materi seputar penelusuran konten yang tersebar di sosial media. Mulai Facebook, Instagram maupun Youtube melalui item aplikasi yang direkomendasikan. Hal ini bertujuan untuk verifikasi maupun validasi informasi yang beredar di media sosial.

“Kita harap teman-teman di sini bisa (untuk) tidak langsung percaya terhadap konten tapi bisa memverifikasinya sendiri,” kata Afwan usai pelatihan, Minggu (24/11) petang.

Secara garis besar, apa yang disampaikan Afwan sebagai pemateri bersama Viva Budi yaitu agar peserta yang sebagian besar merupakan jurnalis Kanalkalimantan.com untuk dapat mengaudit konten-konten seperti foto dan video, menelusuri keberadaan akun media sosial atau lokasi sebuah tempat. Bahkan, waktu unggahan konten juga perlu diperhatikan. “Karena bisa jadi satu unggahan (di media sosial) bisa diposting berkali-kali. Makanya keterangan waktu unggahan itu penting,” tambahnya.

Tak hanya itu, para jurnalis juga disajikan informasi soal keamanan akun media sosial yang dimiliki. Hal ini untuk mencegah potensi peretasan yang biasa dilakoni oleh peretas atau hacker. Seperti pencurian informasi pribadi ataupun hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat merugikan pemiliknya.

Memang, Afwan mengakui, saat ini masyarakat di seluruh dunia tidak bisa lepas dengan namanya big data. Big data yang dimaksud yaitu informasi pribadi yang tersimpan di akun media sosial, yang bisa saja berpotensi mudah diretas. Jika penggunanya tidak mengindahkan keamanan data pribadinya.

“Jangan sampai data-data pribadi kita (dengan mudahnya) terumbar di internet. Jadi itu yang harus dilindungi, karena ke depannya akan ada bisnis baru yaitu bisnis (jual beli) data orang yang menggunakan internet,” papar Afwan.

Yang terpenting, Afwan menegaskan, pelatihan ini juga merupakan langkah agar para jurnalis yang tergabung di Kanalkalimantan.com ataupun di 22 news room lainnya yang mengikuti pelatihan serentak, dengan mudah dapat menangkal informasi yang menyesatkan atau hoaks. “Agar teman-teman jurnalis bisa menerapkan di redaksinya masing-masing bagaimana memverifikasi sebuah konten di internet,” tambah Afwan.

Apakah verifikasi sebuah konten sulit? Afwan menyebut itu tergantung dari konten yang tersebar di media sosial. “Ada yang gampang, ada (pula) yang begitu susah. Misalnya saya siang tadi saat sedang mengisi pelatihan, saya coba memverifikasi postingan supporter Malaysia yang menyatakan bahwa supporter Indonesia disiksa di Jakarta. Tapi saya jeda dulu,” jelasnya. “Kadang kita butuh kegigihan untuk bisa mendapatkan konten aslinya, atau untuk memverifikasi kontennya,” pungkas Afwan.

Sementara ketua panitia kegiatan yang sekaligus Sekretaris Redaksi Kanalkalimantan.com Desi Arfianty mengatakan, Pelatihan ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi para jurnalis dan pekerja media, mengingat derasnya informasi di internet yang kadang belum terverifikasi kebenarannya.

Dia mengatakan, para jurnalis Kalsel pun antusias menyambut pelatihan tersebut. Sehingga jelang batas akhir ditutupnya pendaftaran, masih ada yang ingin mengikuti pelatihan tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen besar dari media di Kalsel untuk menulis berita sesuai dengan fakta dan kaidah jurnalistik. (fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Chell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->