Connect with us

DPRD KOTABARU

Gewsima Akan Koordinasikan Keluhan Warga Rampa Kapis, Kotabaru

Diterbitkan

pada

Gewsima Mega Putra, anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Foto: istimewa

KANALKALIMANTAN.COM, KOTABARU – Anggota DPRD Kotabaru menyikapi permasalahan masyarakat Desa Batu Tunau, Kecamatan Pulau Laut Timur, Kotabaru, khususnya di kampung pesisir nelayan Rampa Kapis terkait pemenuhan air bersih yang sejak lama tak pernah dirasakan oleh warga, serta permasalaham listrik.

Salah satu anggota DPRD Kotabaru, Gewsima Mega Putra menanggapi dengan baik ketika dikonfirmasi oleh kanalkalimantan.com, Kamis (2/9/21).

Menurut kader PDI Perjuangan ini, untuk permasalahan air bersih ia masih belum mengetahui secara pasti kondisi kontur tanah di sana. Namun yang pasti pihaknya akan melakukan koordinasi ke instansi terkait guna membahas persoalan itu.

“Mungkin nanti kita minta data sumber air disana dari dinas PUPR bidang sumber daya air, sehingga baru bisa menentukan langkah apa yang akan diambil,” tutur lelaki yang akrab disapa Putra ini.

 

 

Sementara untuk penerangan listrik, sambungnya lagi, bisa saja dibuatkan PLTS komunal didaerah tersebut dan diharapkan tentu akan mampu memberikan penerangan di kampung nelayan Rampa Kapis nantinya.

“Kita masih mengajukan untuk kajian enèrgi terbarukan di Kementerian Energi. Yang jelas untuk keluhan warga Rampa Kapis akan kita koordinasikan terlebih dahulu,” tambah dia.

Sebelumnya Ketua RT setempat, Utuh, mengungkapkan, kondisi kampungnya sudah sejak lama tidak pernah merasakan aliran air untuk keperluan sehari-hari, serta untuk pemenuhan listrik terkadang hanya bisa dinikmati hingga waktu tengah malam saja karena hanya menggunakan listrik tenaga surya.

“Beginilah kondisi kampung kami di Rampa Kapis, kalau ingin menikmati air terpaksa harus mengambilnya di wilayah desa terdekat dan itu pun harus ditempuh dengan perjalanan yang lumayan jauh,” papar dia.

Sebagai gambaran, di kampung Rampa Kapis diatasnya berdiri bangunan rumah penduduk sebanyak 68 buah dan pencarian utama masyarakatnya adalah nelayan dan petambak. Untuk pemenuhan air, sementara mereka berharap dari hujan yang turun, yang mana airnya dialirkan ke tempat-tempat penampungan untuk keperluan sehari-hari. Namun terkadang harus mengambil air ke daerah terdekat dialiran sungai. (kanalkalimantan.com/muhammad)

Reporter: muhammad
Editor: Dhani


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->