HEADLINE
Emak-emak Bawa Sampel Air Keruh, Warga Penuhi RDP DPRD Kalsel-PTAM Intan Banjar
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Warga jalan Tembikar Kanan, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar mendatangi kantor DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (3/8/2023) siang.
Kedatangan rombongan warga memenuhi undangan rapat dengar pendapat (RDP) soal keluhan pelayanan distribusi air bersih di Kabupaten Banjar yang dipasok PT Air Minum Intan Banjar.
Sedikitnya ada 20 perwakilan warga yang diundang DPRD Kalsel dari masing-masing penghuni komplek di jalan Tembikar Kanan. Mereka melakukan RDP pada pukul 13.00 Wita.
Datang menggunakan kendaraan pribadi, para emak-emak dan sejumlah lelaki komplek bergegas memenuhi panggilan Komisi II DPRD Kalsel dari Kertak Hanyar ke Kota Banjarmasin.
“Kami masing-masing berhadir dua orang perwakilan dari lima komplek di jalan Tembikar Kanan untuk menuhi panggilan dari DPRD Kalsel,” ucap Andi sebagai perantara, kuasa dan pendampingan dari Forum Masyarakat Peduli Air, Kamis (3/8/2023).
Baca juga: Curhat Emak-emak Air PTAM Intan Banjar Tak Ngalir, Selebgram Alint ‘Ngamuk’ di Medsos
Andi mengatakan surat panggilan itu ditujukan terutama kepada Direktur PT Air Minum Intan Banjar (PTAM Intan Banjar) yang telah menerima keluhan warga sejak dua tahun terakhir.
Dalam surat itu dia menjelaskan bahwa Direksi PTAM Intan Banjar dipastikan berhadir dalam pertemuan, dengan harapan terjadi komunikasi dua arah dan tidak hanya sepihak.
“Sudah kami adukan sejak tahun 2020, bahkan melalui laporan melalui Ombudsman Kalsel langsung, namun kenapa sampai hari ini masih terjadi, jadi pertama kita ada keluhan dan kita juga mempunyai tuntutan yang akan kita sampaikan ke DPRD,” jelas dia.
Baca juga: EO Konser Gagal di Banjarbaru Dilaporkan ke Polda Kalsel, Pemodal Rugi Rp1,1 Miliar
Salah satu persoalan yang dikeluhkan warga ialah solusi dari pelayanan air yang seharusnya bisa diperlakukan sama dengan wilayah lain.
“Seperti di Manarap mereka bisa 24 jam membuka kran, di Gambut juga, namun sekarang di Tembikar saat membuka kran yang keluar hanya air mata, itu perbedaannya,” sambung dia.
Saat ditanya keluhan lainnya, Andi mewakili warga itu mengatakan akan menunggu hasil dari RDP hari ini untuk dapat berkomentar mengenai tuntutan para pelanggan perusahaan penyedia air bersih milik pemerintah daerah Pemkab Banjar, Pemko Banjarbaru dan Pemprov Kalsel.
“Persoalan ini kan sudah terekspos jadi kita menunggu hasil, karena kita menjaga etika juga, karena yang memanggil pihak provinsi,” katanya.
Tidak datang hanya dengan tangan kosong, belasan warga itu turut membawa sejumlah air yang mereka tempatkan di dalam botol dan wadah air minum.
Warga menyebut bahwa air yang terlihat kekuning-kuningan itu merupakan sampel atau contoh dari kualitas air yang didistribusikan PTAM Intan Banjar ke wilayah komplek mereka.
Salah seorang warga mengatakan, rata-rata penghuni rumah di lima komplek jalan Tembikar Kanan yang semuanya hampir pekerja siang hari terpaksa meminta izin dari tempat mereka bekerja untuk memenuhi panggilan wakil rakyat.
“Rata-rata bekerja, jadi di rumah itu siang tidak ada, sedangkan sore harinya kita baru pulang tapi untuk menyuci baju saja airnya tidak mengalir, apalagi kalau nyuci baju anak sekolah gak mungkin kita pakai air yang keruh dan kotor,” ucap Lestari, salah seorang warga jalan Tembikar Kanan yang berprofesi sebagai tenaga honorer.
Jika dihitung, katanya ada sekitar empat kali pihaknya menghadiri pertemuan dengan pembahasan yang sama. Namun, masih belum menemukan solusi dari permasalahan distribusi air di komplek mereka.
“Izin bekerja semua ini, di sini warganya ada yang driver juga izin, pokoknya harus tuntas semua hari ini, soalnya permasalahan ini tidak sekali ini saja,” harapnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter : wanda
Editor : bie
-
Kota Banjarmasin3 hari yang lalu
Nobar Piala Asia U-23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota Banjarmasin
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Lelaki di Banjarmasin Habisi Kakak Ipar, Jasad Dibuang ke Wilayah Kintap
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Polresta Banjarmasin Tengah Selidiki Kasus Bayi Meninggal Saat Persalinan
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Kasus Cuci Uang Narkoba Fredy Pratama, Sang Ayah Divonis 20 Bulan Penjara
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara3 hari yang lalu
Pengedar Sabu di Desa Paminggir Seberang Diringkus Polisi
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Relokasi Normalisasi Sungai Kuranji di Cempaka Warga Ada yang Tak Setuju