Connect with us

Bisnis

Parcel Lebaran di Banjarbaru dari Rp250 Ribu hingga Rp1,5 Juta

Diterbitkan

pada

Usaha penjualan parcel musiman Ramadan dan menjelang Idulfitri di Toko Bahan Kue Rajawali Banjarbaru. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Mendekati momen Lebaran, tradisi mengirim parcel masih menjadi kebiasaan yang dilakukan masyarakat.

Selama Ramadan hingga dua pekan menjelang Hari Raya Idulfitri, penjual parcel Lebaran mulai menjamur di sejumlah jalan di Kota Banjarbaru.

Satu di antara penjual parcel di Kota Banjarbaru yakni Lina. Dia adalah Owner Toko Bahan Kue Rajawali yang beralamat di Jalan Ahmad Yani kilometer 36. Persisnya di seberang kampus Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Baca juga: Ramai Penumpang Mudik di Terminal Gambut Barakat

Lina mengatakan pesanan parcel lebaran sedikit demi sedikit meningkat, sejak dirinya buka orderan di tiga hari sebelum puasa Ramadan.

“Sejak tiga hari sebelum awal puasa kita buka order, karena tidak hanya Idulfitri, Ramadan pun parcel sering dibutuhkan,” ujar Lina, Owner Toko Bahan Kue Rajawali, kepada Kanalkalimantan.com, Senin (8/4/2024) siang.

Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp250 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung isi dan jenis parcel. Konsumen bisa membeli parcel sesuai dengan budget yang dimiliki.

“Paling mahal Rp1,5 juta, kita menggunakan kue-kue kaleng, kalau paling murah biasanya pakai biskuit tango dan minuman- minuman,” sebut dia.

Baca juga: Kembang Barenteng Naik Tiga Kali Lipat Jelang Hari Raya

Kendati demikian, di tokonya tidak melayani permintaan bentuk atau tampilan parcel khusus dari konsumen. Dirinya hanya menjual parcel yang sudah dibikin dan dipajang.

Lina mengaku bisa mengolah berbagai macam bingkisan lebaran berisi kue pabrikan itu hingga 30 bingkisan setiap harinya.

“Kita bikin bersama empat orang karyawan paling enggak bisa dari 24 sampai 30 buah parcel setiap harinya, karena isi barangnya pun tidak sulit ditemukan di pasaran,” ungkapnya.

Meski tidak sulit menemukan bahan-bahan untuk membuat parcel, dirinya mengaku pilih-pilih dalam mencari makanan atau minuman yang jauh dari tanggal kadaluwarsa atau expired alias masa berlaku.

Baca juga: PLN Siapkan Layanan Keandalan Listrik Masa Lebaran 2024

“Kita memang harus cari expired yang jauh, karena ini tahun 2024 paling gak ya kita pilih tahun 2025 bulan akhir atau pertengahan,” jelas dia.

Menurut Lina, untuk penggunaan parcel di awal tahun masih bisa memakai barang dengan expired di bulan-bulan akhir tahun yang sama.

Namun, karena Lebaran sudah memasuki pertengahan tahun, maka dirinya harus mencari yang expirednya di tahun yang akan datang.

“Jadi kita sangat memperhatikan expired,” tuturnya.

Dirinya menyebut antusias warga dalam membeli parcel berbeda setiap tahunnya.

“Jadi kita jual juga parcel saat hari-hari besar lain, cuman biasanya gak dipajang, yang dipajang khusus untuk Idulfitri saja biasanya,” tuntas dia. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

Komentar

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->