Connect with us

HEADLINE

Curhat Emak-emak Air PTAM Intan Banjar Tak Ngalir, Selebgram Alint ‘Ngamuk’ di Medsos

Diterbitkan

pada

Distribusi air PTAM Intan Banjar dikeluhkan emak-emak di Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Kalsel. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Masih belum menemukan titik terang sejak 2021 silam, seorang warga asal Kabupaten Banjar mengeluarkan curhatan mengenai macetnya distribusi air PTAM Intan Banjar.

Alint ‘mengamuk’ melalui media sosial instagramnya yang ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten Banjar, Pemerintah Kota Banjarbaru dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) selaku pemilik saham dari PTAM Intan Banjar.

Diketahui selebgram sekaligus musisi daerah asal Kalsel itu bertempat tinggal di Komplek Graha Tembikar Permai, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.

Dirinya mengeluhkan sulitnya distribusi air di wilayahnya dan juga wilayah sekitarnya. Mulai dari air kotor, keruh, sampai pada keadaan di mana para warga tidak bisa melanjutkan aktivitasnya karena air mati total.

Baca juga: Ayah Anak Korban Penusukan SMAN 7 Banjarmasin Bantah Motif Bullying

“Kami hanya masyarakat awal yang tidak memahami birokrasi dan tidak mengerti teknis. Kami hanya mau tau bahwa air itu mengalir 24 jam, karena kami bayar mahal pak, tapi yang didapat tidak sesuai dengan bayaran mahal itu tadi,” lirihnya di sosial media.

Menurutnya hal ini sangat berbanding terbalik dengan apa yang para warga telah keluarkan yakni berupa tagihan distribusi air m PTAM Intan Banjar yang semakin mahal.

Tentu selama nyaris tiga tahun lamanya ini dia bersama dengan warga tak tinggal diam.

Selebgram bernama asli Utin Herlina mengaku pernah mengikuti rapat gabungan bersama PTAM Intan Banjar dan juga perwakilan daerah untuk menindak lanjut keluhan warga mengenai distribusi air.

Baca juga: Dua Rumah di Jalan Pramuka Banjarmasin Ludes Terbakar, Pemilik Histeris

Tak cukup sampai di situ, dia bersama ibu-ibu kompleknya juga pernah melakukan demo besar-besaran di kantor cabang PTAM Intan Banjar wilayah Manarap.

Namun, sampai curhatan ini keluar, mereka pun tak kunjung mendapat kejelasan dari kerugian-kerugian yang telah mereka dapatkan selama bertahun-tahun.

“Hasilnya nothing, sama aja airnya tetap kotor, keruh bau sampai mati total. Air ini sumber kehidupan, Kalimantan terkenal sungainya banyak tapi kenyataannya distribusi airnya seperti ini, malu,” tegas Alint.

Di sisi lain kerugian dari sulitnya distribusi air ini juga pasti akan menjadi ancaman bagi para developer perumahan yang ada di Kabupaten Banjar maupun wilayah sekitarnya seperti Kota Banjarbaru.

Baca juga: “Senin Berdarah” Libatkan Anak di SMAN 7 Banjarmasin, Begini Respon Wali Kota Ibnu Sina

“Kalau bisa kami pindah juga sudah kami take over rumah ini karena distribusi airnya susah. Jadi saya minta tolong kepada para kepala daerah mohon sekali kami para warga dibantu, karena yang merasakan keluhan ini bukan cuman saya bersama warga komplek saya tetapi juga banyak sekali warga lain,” jelas dia.

Terlebih bagi para warga yang notabenenya seorang ibu rumah tangga yang harus bekerja. Alint mengaku mereka harus merelakan jam tidurnya untuk menunggu air hidup di tengah malam.

“Kasian yang bekerja pagi-sore dan malamnya harus begadang menunggu air yang jam 1 atau jam 2 malam baru hidup hingga subuh,” ucap dia.

Dirinya pun nampak sudah pasrah dengan keadaan karena bingung ingin mengadu kepada siapa lagi jika para pihak terkait tidak menggubrisnya.

Baca juga: Kasus Siswa Tikam Siswa SMAN 7 Banjarmasin, Korban Bullying Memiliki Pikiran Balas Dendam

Dengan sangat memohon ia meminta pertolongan kepada kepala daerah setempat untuk bisa secepatnya menindaklanjuti keluhan warga yang sudah dialami bertahun-tahun ini.

“Tolong pak karena pemilik sahamnya tidak hanya satu, bisa saja patungan membesarkan anggarannya, tambukan modalnya untuk membesarkan pipa atau untuk memasang boster agar air lancar 24 jam tanpa batas waktu,” ucapnya memohon.

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa pemilik saham dari PTAM Intan Banjar ini ialah Pemkab Banjar sebanyak 51,51 persen, Pemko Banjarbaru 39,32 persen dan Pemprov Kalsel 9,17 persen.

Tak sedikit masyarakat memberikan kritikan hingga aduan kepada pihak PTAM Banjar selama beberapa tahun ini.

Baca juga: Siswa Tikam Siswa SMAN 7 Banjarmasin, Kapolresta: Diproses Sistem Peradilan Anak dan Perlindungan Anak

Pun sampai sekarang masyarakat masih belum mendapatkan respon positif dari pihak PTAM Intan Banjar maupun dari pemerintah terkait.

Termasuk mengenai bantuan baik berupa air bersih maupun konpensasi dari pihak terkait masih belum juga dirasakan oleh masyarakat. (Kanalkalimantan.com/wanda).

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->