Connect with us

HEADLINE

Terapis Kecantikan Bersimbah Darah, Setelah 6 Tusukan Belati Sang Mantan

Diterbitkan

pada

Terbunuh oleh mantan pacar di lokasi dekat korban bekerja sebagai terapis kecantikan. Foto : devi

BANJARBARU, Siti Mulin Nikmah (22), terapis salon kecantikan khusus wanita, warga jalan Pintu Air, Desa Indra Sari, Kecamatan Martapura, merenggang nyawa di tangan mantan pacar bernama Abdus Salam (21), warga Desa Bincau Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.

Diduga bermotif putus cinta, pelaku yang berprofesi sebagai juru parkir menghabisi korban yang baru diputuskan cintanya setelah selama satu tahun menjalin hubungan asmara.  Korban terkapar sudah tergeletak di depan etalase Butik Nurma Collection, Jalan Panglima Batur Timur dengan kondisi bersimbah darah.

Dari keterangan saksi mata, Erma teman korban, bermula pelaku meminta korban untuk keluar dari salon kecantikan Hafabi tempat mereka bekerja, dengan alasan akan memberikan uang kepada korban. Tepat di muka etalase Butik Nurma Collection, pelaku tega menghunjamkan pisau belati ke tubuh korban beberapa kali. Sedikitnya ada enam tusukan di tubuh korban yakni dua di bagian dada, satu di bagian punggung, satu di bagian perut dan satu di dekat siku kanan korban.

Erma sahabat korban mengatakan, sebelum melihat tubuh korban bersimbah darah, korban saat itu sedang bekerja, namun pergi keluar tanpa izin dengan karyawan lain. Tak berapa lama Erma yang duduk di dekat meja respsionis melihat banyak kerumunan warga di luar dan mengatakan bahwa temannya (Korban, red) terluka dan bersimbah darah.

Masih dari keterangan teman korban, pelaku dan korban sudah putus hubungan asmara tiga bulan lalu. Hubungan asmara itu kandas karena tak direstui oleh orang tua Siti Mulin Nikmah, karena status pekerjaan Abdus Salam yang seorang penjaga parkir di Pasar Martapura.

“Saya gak tahu dia keluar ada urusan apa, yang saya kaget tadi pas duduk ada yang manggil dari luar dan ditengok ternyata Mulin sudah penuh darah,” ujar Erma.

Sementara itu saksi mata lainnya, Mama Nurma, sang owner Butik Nurma Collection tidak bisa mengatakan banyak kronologis kejadian di depan tokonya. Ia baru tahu ada kejadian pembunuhan di depan tokonya, ketika warga berkerumun di depan tempat usahanya tersebut. Saat itu, Mama Nurma sedang melakukan aktivitas biasa di dalam toko milikya, tapi merasa heran dengan kerumunan di luar dan saat di tengok korban sudah terkapar bersimbah darah.

“Tadi ditanya sama polisi mengenai kejadiannya, ulun kurang tahu juga gimana-gimananya, jenazahnya sudah di rumah sakit, tapi polisi langsung olah TKP di situ,” ujar Mama Nurma.

Kejadian sekitar pukul 15.30 Wita, Selasa (17/4) siang, langsung menggemparkan warga dan pengendara di jalan Panglima Batur Timur. Saat ditemukan warga di depan Butik Nurma Collection masih dalam keadaan bergerak, warga membawa korban dengan mobil mini bus ke RS Mawar -persis berseberangan- dengan lokasi kejadian. Saat berada di RS Mawar, korban dinyatakan sudah tidak bernyawa lagi.

Pasca kejadian itu, foto dan video korban di TKP langsung beredar di dunia maya, beberapa saat setelah kejadian. Sontak saja, sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian memenuhi tempat kejadian perkara. Seperti ibu Nia, salah satu orang yang ada di TKP mengatakan, ingin tahu dan mengecek langsung kejadian tersebut setelah mendapat kabar dari media sosial.

“Cuman takut kalo ada keluarga yang kena musibah makanya langsung cek. Soalnya banyak punya keluarga cewe yang tinggal di daerah tersebut,” ujarnya kepada Kanal Kalimantan sekitar pukul 17.00 Wita.

Kejadian pembunuhan di pertemuan ujung jalan Nuri ke jalan Panglima Batur Timur, Kelurahan Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara itu langsung mendapat respon cepat tim gabungan Polsek Banjarbaru Kota, Buser Polres Banjarbaru dan anggota Polres Banjar kurang setengah 30 menit dari laporan masuk tersangka sudah dibekuk oleh aparat di rumah orang tua tersangka di wilayah Bincau, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, sekitar pukul 16.00 Wita. (devi/rico)

Reporter : Rico, Devi
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->