ADV BARITO KUALA
Langkah-Langkah Pemkab Batola dalam Menangani Angka Stunting yang Tertinggi di Kalsel
KANALKALIMANTAN.COM, MARABAHAN – Angka stunting di Kabupaten Barito Kuala (Batola) pada tahun 2023 menempati peringkat pertama sebagai yang tertinggi di antara 13 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Informasi ini terungkap dalam acara rembuk aksi percepatan penurunan stunting di salah satu hotel ternama di Kota Banjarmasin akhir tahun 2023 lalu.
Total anak stunting di Batola mencapai angka 2.246 orang, dengan kecamatan terbanyak terdapat di Kecamatan Tabunganen sebanyak 428 anak, diikuti oleh Kecamatan Berangas dengan 379 anak dan Kecamatan Tabukan dengan 157 anak.
Keadaan ini menimbulkan keprihatinan mendalam, termasuk dari Penjabat (Pj) Bupati Batola, Mujiyat, yang berjanji untuk menekan angka stunting di kabupaten tersebut. “Target kita adalah menurunkan angka stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024. Saya yakin dengan upaya keras yang kita lakukan, target ini dapat tercapai,” ungkapnya kepada Gatra.com di Marabahan, akhir pekan lalu.
Mujiyat juga menyampaikan upaya Pemkab Batola dalam merangkul seluruh SKPD untuk melakukan intervensi pencegahan dan penurunan stunting melalui program gizi spesifik dan gizi sensitif.
“Kami telah bekerja sama dengan seluruh pihak dalam 30 desa lokus untuk mempercepat penurunan stunting dengan memanfaatkan sumber daya pembangunan yang ada di desa masing-masing,” katanya.
“Kerjasama yang kuat antara SKPD, camat, kepala desa, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan dalam menangani masalah stunting ini, karena kesehatan ibu dan anak merupakan kunci utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.”
Langkah terbaru yang diambil adalah peluncuran aplikasi LANTINGKUU BATOLA (Lanjutkan Atasi Stunting ke Arah Maju Untuk Barito Kuala) di Kota Marabahan pada akhir tahun lalu, yang diinisiasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batola.
“Dengan aplikasi LANTINGKUU, kami berharap dapat mendukung percepatan penurunan angka stunting di Batola dengan memperbaiki akurasi data penderita stunting dan mempercepat penanganannya,” tambahnya.
Mujiyat mendorong SKPD yang bertanggung jawab atas stunting untuk memanfaatkan aplikasi ini sebaik mungkin dan mengupdate data penanganan stunting dengan cepat dan akurat agar masalah ini dapat diidentifikasi dan ditangani dengan cepat.
“Kami mengajak semua pihak untuk bekerja sama dan bersinergi dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Barito Kuala, sehingga kami dapat menjadi kabupaten yang bebas dari stunting,” harapnya.(www.kanalkalimantan.com/rls).
Editor: rdy
-
NASIONAL2 hari yang lalu
Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Kembali Mendarat
-
Kalimantan Selatan9 jam yang lalu
Kontestan Kepala Daerah di Kalsel Ditantang Miliki Visi Majukan Perpustakaan
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Meteran Air Leding PAM Bandarmasih Hilang, Biaya Pergantian Ditanggung Pelanggan
-
Kota Banjarbaru1 hari yang lalu
SKPD Mengajar di SMPN 2 Banjarbaru, Wali Kota Aditya Ngajar Kelas Inspirasi
-
DPRD BANJARBARU3 hari yang lalu
Soal Pungutan Acara Perpisahan Siswa, Ini Kata Ketua DPRD Banjarbaru
-
HEADLINE3 jam yang lalu
Mantan Karyawan BPR Candi Agung Amuntai Dituntut 7 Tahun