Connect with us

HEADLINE

Terpapar Asap Karhutla, Penyakit ISPA di Banjarmasin Capai 6.000 Kasus


Disdik Banjarmasin Pilih Opsi Pembelajaran Jarak Jauh


Diterbitkan

pada

Kabut asap yang menyelimuti Kota Banjarmasin akibat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Foto: rizki

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat kabut asap semakin meningkat di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, per Agustus 2023 kasus ISPA yang menyerang warga Banjarmasin mencapai 5.896 kasus.

Data ISPA itu semakin meningkat seiring Karhutla yang terjadi di daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Banjarmasin.

Baca juga: Palangkaraya Tetapkan Status Tanggap Darurat Karhutla

“Data terakhir Oktober 2023, ISPA di Kota Banjarmasin sudah lebih 6.000 kasus,” kata Kadinkes Banjarmasin dr Tabiun Huda, Selasa (3/10/2023) sore.

Kadinkes yang baru dilantik ini mengatakan, kasus ISPA di Banjarmasin pada tahun 2023 ini telah melampaui dari musim kemarau tahun-tahun sebelumnya.

“Dibandingkan tahun 2022, 2021 dan tahun-tahun sebelumnya ini (ISPA) lebih parah, sebab Oktober biasanya sudah hujan, ini belum hujan,” ungkapnya.

Baca juga: Sekretariat DPRD Kapuas Terima Kunjungan Komisi II DPRD Batola

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dr Tabiun Huda. Foto: rizki

Sebagai respon atas tingginya kasus ISPA di Kota Banjarmasin, Kadinkes mengimbau agar masyarakat memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.

“Kami imbau masyarakat gunakan masker dan anak-anak atau orang dewasa perbanyak minum air putih, lebih baik lagi ditambah konsumsi vitamin,” imbaunya.
Gejala ISPA kebanyakan kering dan gatal tenggorokan, batuk, dan demam.

Tabiun Huda juga mengimbau masyarakat yang punya gejala penyakit ISPA agar memeriksa kesehatannya ke Puskesmas terdekat, atau dapat menghubungi Public Safety Center (PSC) di nomor 119 yang siaga 24 jam.

Baca juga: Udara Banjarmasin Sangat Tak Sehat, Pembelajaran Jarak Jauh Diberlakukan

“Kapan saja menelpon PSC, maka PSC kita 24 jam stand by untuk wilayah Banjarmasin, mau yang di tengah kota atau di ujung kota kita jempul bola,” ungkapnya.

Selain memberikan imbauan memakai masker kepada masyarakat, Dinkes Banjarmasin telah mengeluarkan rekomendasi kepada Disdik Banjarmasin untuk memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Rekomendasi itu juga diperkuat dengan data BPBD Banjarmasin yang menyebutkan terdapat sembilan kelurahan pada tiga kecamatan yang terdampak kabut asap parah yaitu Kecamatan Banjarmasin Selatan, Banjarmasin Utara, dan Banjarmasin Timur.

Untuk Banjarmasin Timur meliputi Kelurahan Sungai Lulut dan Banua Anyar, Kecamatan Banjarmasin Selatan meliputi Kelurahan Tanjung Pagar, Pemurus Dalam, Basirih Selatan, Kelayan Timur dan Pekauman.

Baca juga: Maulid Nabi di Masjid Raya At Taqwa Amuntai, Habib Muhammad: Tiru Akhlak Nabi

Sedangkan untuk Kecamatan Banjarmasin Utara meliputi Kelurahan Sungai Andai dan Kuin Utara.

Tiga kecamatan itu juga berbatasan langsung dengan daerah yang karhutlanya tinggi, Utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Barito Kuala, sedangkan Selatan dan Timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjar.

“Berdasarkan data penyakit ISPA itu kami sudah merekomendasikan Kepada Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin untuk Belajar online di kelurahan yang terdampak kabut asap tebal akibat karhutla,” ujar dr Tabiun.

Disdik Banjarmasin Keluarkan Edaran Pembelajaran Jarak Jauh Merespon kualitas udara yang memburuk dan rekomendasi Dinkes Banjarmasin, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin akhirnya memilih opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebagai keputusan yang dinilai efektif.

Baca juga: Penguatan Pecegahan Korupsi Kades dan Lurah, Ini Pesan Pj Bupati HSU

Instruksi kebijakan PJJ itu tertuang dalam surat Disdik Banjarmasin nomor 400.3.5.3/10264-PSMP/Dipendik/2023 tanggal 3 Oktober 2023.

Surat itu ditandatangani oleh Isnooredy mewakili Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Nuryadi dan ditunjukkan kepada satuan pendidikan di bawah Disdik Kota Banjarmasin meliputi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari tanggal 4-7 Oktober 2023 kepada seluruh satuan pendidikan dibawah naungan Disdik Kota Banjarmasin dari jenjang PAUD, SD, dan SMP,” isi poin pertama surat edaran yang diterima Kanalkalimantan.com, Selasa (3/10/2023) siang.

Di surat itu disebutkan, kasus ISPA yang telah tembus 6.000 kasus di Banjarmasin menjadi salah satu pertimbangan Disdik Banjarmasin memilih opsi PJJ cara terbaik untuk menghindari peserta didik terpapar penyakit akibat kabut asap.

Baca juga: Beli 180 Zenith di Martapura, AP Tertangkap di Banjarbaru

Disebutkan, pelaksanaan PJJ hanya berlaku bagi para peserta didik, untuk tenaga pendidikan/dewan guru tetap harus turun ke sekolah dengan tetap mempertahatikan kesehatan, serta memantau PJJ peserta didik.

Selama PJJ berlangsung, satuan pendidikan juga diharuskan tetap memantau kesehatan dan kemajuan belajar peserta didik, dan mengimbau peserta didik tidak melakukan kegiatan di luar rumah.

“Setelah tanggal 7 Oktober, Disdik akan mengevaluasi perkembangan yang ada dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk dapat diberikan kebijakan selanjutnya,” tutup surat edaran tersebut.

Dihubungi melalui sambungan telepon, Kadisdik Kota Banjarmasin Nuryadi membenarkan pihaknya telah mengeluarkan surat edaran pembelajaran jarak jauh bagi siswa PAUD, SD, dan SMP se Kota Banjarmasin dari tanggal 4-7 Oktober 2023.

Baca juga: Tindak Lanjut Instruksi Gubernur, Dinas PUPR Kalsel Bagikan Masker di Jalan

Nuryadi mengatakan, tidak menutup kemungkinan pembelajaran online nantinya akan diperpanjang jika kuakitas udara semakin parah, terutama bagi sembilan wilayah kelurahan di tiga kecamatan yang berdasarkan data BPBD terdampak kabut asap parah.

“Sembilan wilayah itu dipertimbangkan untuk perpanjang PJJ nanti saat evaluasi,” kata Nuryadi, Selasa (3/9/2023) siang.

Kualitas Udara Banjarmasin Sangat Tidak Sehat

Berdasarkan data Direktorat Pengendalian Udara Kementerian KLHK RI di website ISPU.menlhk.go.id, Indeks Kualitas Udara (ISPU) di Kota Banjarmasin per tanggal 3 Oktober 2023 sudah berada di angka 220 dan berwarna merah atau kategori sangat tidak sehat.

ISPU di Banjarmasin berada peringkat keempat setelah tiga daerah di Kalimantan Tengah yaitu Palangkaraya, Kabupaten Barito Selatan, dan tertinggi Kabupaten Kotawaringin. Sementara Kota Jakarta berada di peringkat 13. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : kk
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->