Connect with us

HEADLINE

Tak Bernyawa Dililit Piton 3,5 Meter, Disebut Warga Sering Berburu Ular

Diterbitkan

pada

Tim Inafis Polres Banjar mengevakuasi jasad Hermansyah (26) setelah dililit ular phyton hingga meninggal dunia di jalan eks Hendratna Km 11 Desa Alimukim, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Minggu (14/5/2023) dini hari. Foto: polsekpengaron

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Hermansyah (46) ditemukan tewas dililit ular piton 3,5 meter, Minggu (14/5/2023) dini hari pukul 00.30 Wita, di jalan eks houling Hendratna Km 11 Desa Alimukim, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel.

Berdasarkan keterangan warga sekitar kepada pihak polisi, Hermansyah sehari-hari bekerja sebagai penjaga kebun dan sering mencari ular untuk dijual.

Tubuh Hermansyah yang terlilit ular, awalnya ditemukan warga bernama Mahlan (27) yang sedang melintas di jalan penghubung antar desa di Kecamatan Pengaron ke Desa Sumber Baru dan Desa Kahelaan, Kecamatan Sungai Pinang itu.

Memang seturut penuturan warga, lokasi ditemukannya warga Sungai Tiung, Cempaka, Kota Banjarbaru, dililit ular piton itu sepi dan jauh dari permukiman warga.

Baca juga: Ditemukan Warga Dililit Ular, Lelaki Asal Cempaka Meninggal Dunia di Pengaron

Sehingga diduga membuat Hermansyah terlambat mendapat pertolongan.

Apalagi saat ditemukan dini hari itu, warga pelintas sudah tak ada lagi yang melalui jalan tersebut karena sudah tengah malam, hanya kebetulan Mahlan saja yang lewat.

“Saat saksi Mahlan melintas kondisi Hermansyah dalam keadaan sudah dililit dan tidak bergerak. Saksi langsung lapor kepada Ketua RT,” tutur Kapolsek Pengaron Ipda Sahril

Mendengar kabar ada orang dililit ular, Ketua RT 02 Desa Alimukim, Ali Sadikin langsung menuju lokasi kejadian bersama Mahlan untuk menolong Hermansyah melepaskan lilitan ular dengan cara memotong kepala ular piton.

Saat lilitan ular berhasil dilepaskan, Hermansyah sudah dalam keadaan meninggal dunia. Kemudian warga saksi melapor ke pihak Polsek Pengaron.

“Panjang ular sekitar 3,5 meter berjenis piton, besarnya seukuran kaki orang dewasa. Melihat fisik dan kerja korban yang juga sering menangkap ular, kemungkinan korban tidak bisa melakukan perlawanan karena memiliki penyakit,” jelas Kapolsek Pengaron.

Baca juga: Lelaki di Kelayan A Ngamuk, Istri Sendiri Kena Sabetan Parang

“Kemudian saksi Mahlan meminta bantuan kepada warga Desa Alimukim,” ujar Kapolsek Pengaron.

Saat ditemukan Hermansyah mengenakan pakaian lengan panjang dan sebuah senter kepala atau lampu penerangan yang masih menyala di kepalanya.

Warga yang berdatangan pun, sambung Kalpolsek, langsung mencoba menebas kepala ular tersebut dengan parang hingga ularnya mati.

Setelah lilitan ular piton mematikan tersebut berhasil dilepas, Hermansyah didapati sudah dalam keadaan tak bernyawa lagi.

“Jasad korban dibawa ke Puskesmas Pengaron oleh warga dan personel piket Polsek Pengaron,” ujarnya.

Sesuai permintaan keluarga korban, tim Inafis Polres Banjar tidak melakukan visum lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada penyebab lainnya dari kematian tersebut.

Baca juga: Sabu Bawa FM Warga Antasan Kecil Timur ke Penjara

Jenazah Hermansyah langsung dibawa ke rumah duka di Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->