Connect with us

HARJAD KE-19 BANJARBARU

Selfie di Septictank? Siapa Takut, Jika Ada ‘Si Septi Manja’….

Diterbitkan

pada

Si Septi Manja yang mengubah wajah septictank di Banjarbaru Foto: humas

BANJARBARU, Untuk “urusan belakang”, meskipun angka Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kota Banjarbaru berada di atas rata-rata Kabupaten/Kota di Indonesia, yaitu sebesar 70% pada tahun 2014, namun perhatian masyarakat terhadap pembuangan hajat masih urusan nomor kesekian.

Terkait hal ini, diluncurkanlah inovasi Si Septi Manja (FungSi SEPTIctank selian teMpat limbah tiNJA). Inovasi ini bertujuan untuk menambah angka prosentase akses santasi layak bagi warga dan merubah stigma masyarakat akan tempat jorok dan kotor serta selalu di belakang tempatnya. Termasuk juga menyulap menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan menggalang kolaborasi warga, menyalurkan bakat dan kreatifitas warga dalam mempercantik septictank mereka.

Jadi, septictank tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembuangan tinja saja tetapi juga difungsikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar pengguna septictank.

Ada 7 Kelurahan pada tahun 2017 yang diarahkan untuk melaksanakan inovasi ini, yaitu Kelurahan Cempaka, Sungai Tiung, Bangkal, Palam, Landasan Ulin Timur, Landasan Ulin Tengah dan Landasan Ulin Utara. Kelompok sasaran dari perubahan stigma ini adalah para Ketua dan pengurus KSM di 7 Kelurahan tersebut, para ketua RT/RW, semua Kepala Keluarga dan ibu rumah tangga di lokasi pembangunan, para tukang yang membangun septictank, para Lurah dan warga sekitar yang ikut berpartisipasi dalam mengalihfungsikan septictank sesuai kebutuhan.

Setiap septictank yang dibangun oleh KSM di 7 Kelurahan tersebut memiliki keunikan khas masing-masing. Bangunan tambahan dibangun berdasarkan kebutuhan warga pengguna dan pemanfaatnya. Dan dibiayai dari swadaya masyarakat, bukan dari dana pemerintah. Cara ini terbilang baru karena berhasil menggerakkan kreatifitas warga sekitar.

Sebagai contoh, di Kelurahan Landasan Ulin Timur, ada 8 unit septictank yang dibangun oleh KSM Manunggal berupa taman untuk pertemuan warga di atas septictank, kolam ikan dengan penyebaran 4.500 bibit ikan lele dengan memanfaatkan air pembuangan sisa septictank dengan lokasi yang berada di depan dan samping rumah.

Kelurahan Cempaka, oleh KSM Sekata membangun 9 unit septictank yang di ataranya difungsikan sebagai pondok lesehan dan taman baca, area WIFI untuk warga dan arena untuk berswafoto/selfie. Kelurahan Landasan Ulin Utara, melalui KSM Setia Kawan, membangun 8 unit septictank yang di atasnya dibangun taman dan sebagian ditanami sayur mayur karena menyesuaikan dengan kampung tematik mereka yaitu Kampung Sayur.  Adapun kelurahan lain rata-rata membangun taman untuk pertemuan warga dan arena swafoto diatas septictank mereka.

Inovasi ini dapat direplikasi di daerah manapun dengan cara penggalangan kolaborasi berbagai pihak, pemicuan pola hidup sehat, pemicuan swadaya dan partisipasi masyarakat serta pengawasan secara kontinyu terhadap penyaluran dana dan pembangunan septictank. (cel/hms)

Reporter: Cel/hms
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->