HEADLINE
Selewengkan Dana Hibah Kubah, Warga Lampihong Dituntut 15 Bulan Penjara
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Balangan menyatakan Arbainsyah, terdakwa kasus dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan dana hibah Pemkab Balangan dengan tuntutan bersalah.
JPU menuntut Arbainsyah dengan pidana penjara selama 1 tahun 3 bulan dan pidana denda sebesar Rp50 juta. Dengan catatan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan 3 bulan kurungan.
Dalam tuntutan, JPU menyatakan Arbainsyah tidak terbukti sebagaimana dakwaan primair pasal 2 jo pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001 tentang Tipikor.
“Membebaskan terdakwa Arbainsyah dari dakwaan primair tersebut,” kata Adi Suparna SH, JPU yang membacakan tuntutan.
Baca juga: Garuda Semrawut, Kemenag Geram Penerbangan Haji Delay 17 Jam
Meski lepas dari dakwaan primair, warga Desa Lajar, Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan itu dinyatakan terbukti bersalah sebagaimana dakwaan subsidair pasal 3 jo pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang PemberantasanTipikor.
Selain pidana pokok, dalam tuntutannya, JPU juga membebankan kepada Arbainsyah untuk membayar uang pengganti kepada negara sebesar Rp115.404.844, namun uang pengganti tersebut akan diperhitungkan dengan uang yang telah dikembalikan oleh terdakwa melalui panasehat hukum sebelum sidang tuntutan.
“Uang sebesar Rp115.405.000 yang telah dititipkan ke rekening penampungan langsung Kejaksaan Negeri Balangan dirampas untuk negara dan diperhitungkan sebagai pembayaran uang pengganti,” ujarnya.
Diketahui dalam dakwan JPU, terdakwa Arbainsyah dituduh telah melakukan penyelewengan dana hibah dari Pemkab Balangan untuk pembangunan kubah Datu Adul bin Samad di Desa Lajar, Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, pada tahun 2022.
Baca juga: Temu Kangen Reuni Akbar Alumni SMPN 1 dan SMAN 1 Mandomai
Nilai hibah yang diterima yaitu sekitar Rp200 juta, namun terdakwa selaku ketua pengurus kubah yang mengajukan dan menerima hibah tidak menyelesaikan pembangunan kubah hingga batas akhir waktu pertanggungjawaban dana hibah, sehingga ditemukan adanya kerugian negara.
Dari hasil audit, niliai kerugian negara yang muncul pada pembangunan kubah yang dikelola terdakwa tersebut mencapai Rp115 juta atau lebih separuh dari total hibah yang diterima.
Sejak proses penyidikan, terdakwa Arbaniansyah telah dialkukan penahanan dan saat proses persidangan dirinya ditahan di Lapas Kelas II A Teluk Dalam Banjarmasin.
Sementara usai dituntut bersalah oleh JPU, terdakwa Arbainsyah melalui penasehat hukumnya mengatakan akan mengajukan pledoi atau pembelaan pada sidang berikutnya.
Baca juga: Chaos Banjarmasin di Atas Kanvas, Tragedi Kelam Jumat Kelabu 23 Mei 1997
Majelis hakim yang diketuai oleh Jamser Simanjuntak dan dua hakim anggota menetapkan sidang berikutnya digelar pada Rabu (5/6/2024) dengan agenda pembelaan dari penasehat hukum terdakwa. (Kanalkalimantan.com/rizki)
Reporter: rizki
Editor: bie
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Geng TOME dan Dosky Kelompok Tawuran di Trikora Banjarbaru Diringkus Polisi
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Dalang Tawuran Geng di Banjarbaru Umur 16 Tahun, Pernah Terlibat Kasus Sama
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Kronologi Tawuran Geng Remaja di Banjarbaru, 21 Pelaku Ditangkap Polisi
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara2 hari yang lalu
Panwascam Sungai Pandan Turun Pantau Penerimaan PPDP
-
Kota Banjarmasin3 hari yang lalu
Masjid Al Jihad Banjarmasin Terima 87 Sapi Kurban, Penyembelihan Dibantu Dua Alat Mekanis
-
MISBACH TAMRIN 19652 hari yang lalu
Misbach Tamrin: Dalam Bayang Seni Rupa Indonesia (Prolog)