Connect with us

Seni Budaya

Rockapudink, Cerita Kesetiaan Anak-anak Muda di Jalur Underground!

Diterbitkan

pada

Rockapudink di salah satu aksi panggung mereka. Foto: Istimewa

Waktu Lama

Rockapudink telah menjalani pasang surut industri musik Banjarbaru. Hampir 12 tahun melakoni, Aris menceritakan Banjarbaru memiliki keunikan tersendiri untuk urusan musik.  Band dengan skema underground (punk, metal, reggae) dan musik independent lainnya sangat semangat unjuk gigi saat event event di Banjarbaru. Hal ini karena banyak dukungan dari pemerintah dan perizinan kepolisian. Ditambah lagi saat itu bikin gigs atau acara musik terbilang murah.

“Wah, pokoknya kalau dulu itu ramai sekali, semuanya mendukung kegiatan bermusik, murah lagi bikin gigs. Kalau sekarang ya mungkin sempat menurun , 2-3 tahun belakangan ini, mungkin karena ada beberapa gigs yang bermasalah sehingga izin pun sulit di dapat,” ungkapnya

Namun belakangan ini pergerakan musik itu sudah mulai kembali. Acara-acara musik dengan skala besar sampai gigs kecil sudah mulai sering lagi di Banjarbaru. Dengan event yang kadang digabung dari beragam genre seperti punk, metal, reggae, indie pop, sampai jazz dan top 40 semua punya ranah/skema dan penikmatnya masing-masing.

Aris meyakini sempat jatuhnya industrusi musik menjadi pelajaran kepada band dan penikmat musiknya sendiri untuk lebih membangun atmosfir yang positif. Pasalnya dulu dalam sebuah Gigs selalu terjadi tindak kekerasan, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Terlebih lagi minuman keras dan obat-obat bebas berkeliaran sepanjang event berlangsung.

Saat ini Rockapudink telah merilis 3 E.P, yang rata-rara isinya ada 3 sampai 4 lagu dengan total lagu sebanyak 12. Lagu-lagu Rockapudink tidak pernah dijual, justru malah dibagi-bagikan secara gratis baik secara fisik maupun online. Baru baru ini mereka juga merilis singel terbarunya pada akhir maret lalu yang berjudul “Getir”.

Aan sebagai vocalis mengungkapkan lagu-lagi mereka selalu menceritakan pengalaman hidup mereka sendiri. “Rockapudink itu kalo bikin lirik terbagi dua, yang pertama itu kebanyakan dari curhat cerita cinta temen-teman ya dan kalo yang kedua baru isi kisah hidup para personilnya” ungkapnya.

Andry pada bass juga mengungkapkan hal hal unik yang mereka alami selama berjalannya Rockapudink. Meski begitu hal tersebut tidak menurunkan semangat musik mereka dan menjadi motivasi untuk di kedepannya. “Beberapa kali manggung di cut, ada yang di cut guru sekolah, polisi, sampai Pak RT,” ungkapnya.

Tahun ini, Rockapudink sedang menggarap materi untuk full album perdana mereka dan menargetkan tahun 2019 mendatang sudah bisa dirilis. Jadi, teruslah setia di jalan yang terjal! (Rico)

Reporter: Rico
Editor: Chell


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->