Connect with us

Kanal

PLN Terjunkan 70 Petugas Perbaiki 29 Tiang Roboh di HSU

Diterbitkan

pada

Tim PLN dari Barabai, Kandangan, Daha, Paringin, Tanjung dan Amuntai didatangkan khusus untuk memulihkan setrum listrik di kedua desa di wilayah perairan rawa. Foto : Humas PLN Kalselteng

AMUNTAI, Sebanyak 70 petugas PLN dikerahkan melakukan perbaikan 29 tiang listrik yang roboh di dua desa di Kabupaten HSU akibat diterjang angin puting beliung, Sabtu (31/3) dini hari. Ada 11 tiang listrik yang roboh di Desa Padang Bangkal, Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten HSU dan 18 tiang listrik roboh lainnya di Desa Telaga Emas, Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten HSU

Tim PLN dari Barabai, Kandangan, Daha, Paringin, Tanjung dan Amuntai didatangkan khusus untuk memulihkan setrum listrik di kedua desa di wilayah perairan rawa itu.

“1… 2… 3… tarik terus! ayo! sedikit lagi tiangnya berdiri,” ujar Arliansyah, Supervisor Pemeliharan PLN Area Barabai saat memberikan komando kepada 20 orang rekannya yang berendam di rawa untuk menarik tiang listrik roboh.

Supervisor Pemeliharaan PLN Area Barabai tersebut kemudian meminta salah seorang rekannya untuk menahan tiang menggunakan tangga agar tiang lebih mudah didirikan.

Tiang listrik setinggi 11 meter tersebut merupakan tiang ketiga yang harus didirikan dari 11 tiang yang roboh di Desa Padang Bangkal, Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Selain sebelas tiang di Desa Padang Bangkal, terdapat 18 tiang roboh lainnya di Desa Telaga Emas, Kecamatan Danau Panggang yang menunggu untuk diperbaiki oleh Arliansyah dan rekan-rekannya.

Arliansyah mengatakan, personil dibagi menjadi beberapa tim agar beberapa tiang dapat diperbaiki secara bersamaan. Salah satu tim mendirikan tiang yang miring, sementara tim lainnya bertugas membawa tiang besi ke lokasi untuk mengganti tiang yang patah.

Sementara itu, suara mesin klotok (perahu mesin) terdengar menderu di tengah upaya petugas mengangkut tiang-tiang besi sejauh tiga kilometer menerjang rumput-rumput dan ilung (eceng gondok) yang menutupi rawa. Meskipun klotok tersebut beberapa kali tersendat, 30 menit kemudian tiang-tiang tersebut pun berhasil sampai di lokasi.

Foto : Humas PLN Kalselteng

Arliansyah mengatakan, tiang listrik hanya dapat dibawa ke lokasi menggunakan kapal. Jalan menuju ke lokasi desa tidak memungkinkan untuk dilewati mobil yang mengangkut tiang.

“Jalan menuju ke Desa Bangkal harus melewati jalan titian dari kayu yang lebarnya hanya satu meter. Itu pun kayunya banyak yang sudah lapuk dan berlubang, jadi cukup berbahaya untuk dilewati motor. Jalan ini juga terhitung baru, mungkin sekitar satu tahun, dulu belum ada,” katanya.

Arliansyah menambahkan, memang tidak seluruh tiang yang roboh dalam kondisi patah. Beberapa tiang hanya miring dan masih dapat didirikan kembali. Namun lokasi desa yang merupakan rawa membuatnya dan tim tidak memiliki pilihan lain selain berendam di rawa untuk melakukan perbaikan.

Bagi Arliansyah dan tim, mendirikan tiang dan menancapkannya kembali di lokasi rawa bukan perkara yang mudah, meskipun pekerjaan tersebut sudah menjadi makanan sehari-hari petugas PLN Area Barabai. Sambil berendam di tengah rawa, Arliansyah dan tim melepas satu-satu per satu asesoris jaringan seperti travers dan isolator. Petugas bahu-membahu melawan teriknya matahari untuk mendirikan tiang menggunakan tali.

Sore hari, sebanyak sebelas tiang miring dan delapan tiang patah Di Desa Padang Bangkal berhasil didirikan. “Pekerjaan belum berhenti di sini, masih ada 18 tiang lainnya di Desa Telaga Emas yang harus diperbaiki. Seluruh perbaikan tiang yang roboh harus diselesaikan hari ini agar pelanggan dapat segera kembali menikmati listrik,” bebernya.

Sementara matahari terbenam, petugas tetap melawan dinginnya air rawa untuk mendirikan tiang yang roboh dan menyelesaikan pekerjaan. Seluruh tiang yang roboh akhirnya dapat berdiri dan listrik dapat kembali menyala pukul setengah 9 malam. (abdullah)

Reporter : Abdullah
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->