Connect with us

Kota Banjarmasin

Mahasiswa Tuding Ada Permainan Dibalik ‘Hilangnya’ Premium dari SPBU

Diterbitkan

pada

Mahasiswa menggelar demo di DPRD Kalsel terkait hilangnya premium di sejumlah SPBU. Foto : Ammar

BANJARMASIN, Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus perguruan tinggi di Banjarmasin menggelar demo di DPRD Kalimantan Selatan, di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Selasa (24/4). Mereka mensinyalir adanya permainan pejabat tinggi dibalik menghilangnya premium di SPBU hingga menyebabkan keresahan masyarakat.

Faktanya, saat ini memang semakin jarang ditemui SPBU yang menjual premium. Alih-alih yang ada hanya pertalite maupun pertamax. Padahal, pemerintah tidak ada kebijakan untuk menghapus premium sebagai bahan bakar kendaraan. Hal ini menyebabkan terjadinya penumpukan antrean di SPBU tersisa yang masih menjual premium alias bensin.

Para mahasiswa dari Universitas Lambung Mangkurat, Uniska, STIH Sultan Adam dan STIMIK Banjarmasin berniat mengadukan masalah ini ke DPRD Kalsel.  Namun sayang, seluruh anggota dewan sedang tak ada di lokasi dengan alasan kunjungan kerja ke luar daerah.

Ketua Korwil BEM Kalsel Melky Andreas mengatakan, dewan mestinya responsif dalam melihat masalah ini. Jika ada indikasi permainan untuk menghilangkan premium dari pasaran yang merugikan masyarakat, mestinya para wakil rakyat bertindak.

Tapi sayangnya, aduan tersebut tak segera mendapatkan jawab lantaran mahasiswa mendapati rumah rakyat itu ditinggalkan oleh para wakil rakyatnya.

“Ini sebuah kecurigaan apakah mereka bersembunyi dari kami,” ujar Melkyg. Tak percaya jika anggota DPRD Kalsel tak berada di tempat, mahasiswa pun menyisir seluruh ruangan yang ada di gedung wakil rakyat dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

“Kami kecewa, bagaimana kami bisa menyampaikan aspirasi kalau tak ada wakil rakyat yang menyambut,” cecar Melky Andreas.

Walhasil, mahasiwa hanya ditemui Kabag Tata Usaha Sekretariat DPRD Kalsel Riduansyah. Mahasiswa menilai para wakil rakyat tak pernah respek dengan apa yang dirasakan warga Kalsel atas kelangkaan premium yang sudah berlangsung berbulan-bulan.

“Seharusnya, pemerintah daerah dan DPRD Kalsel itu tegas dalam mengawasi penyaluran BBM, termasuk menuntaskan masalah kelangkaan bensin di SPBU yang sudah berlangsung berbulan-bulan,” tegasnya.

Padahal, menurut dia, bensin itu sangat dibutuhkan warga Kalsel tergolong ekonomi lemah, dan tingkat konsumsinya juga sangat besar di daerah. “Karena tak ditemui anggota dewan, kami akan menggelar aksi lagi pada Kamis nanti,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Riduansyah menjelaskan selama tiga hari, anggota DPRD Kalsel yang tergabung dalam tiga pansus tengah melakukan studi banding dan kunjungan kerja. Dia menyebut Pansus I yang membahas LKPj Gubernur Kalsel tengah berkonsultasi ke Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan dan Satpol PP, serta Pansus II melakukan studi ke Kementerian Kesehatan RI. “Selama tiga hari, anggota dewan berada di luar Kalsel,” ucap Riduansyah.

Ia juga membantah tudingan mahasiswa bahwa anggota dewan sengaja pergi ke luar daerah terkait aksi demonstrasi tersebut. “Jadwalnya sudah diatur sejak awal bulan lalu. Ini bukan rekayasa, karena semua jadwal sudah tersusun di DPRD. Jadi, tak ada rekayasa, apalagi anggota dewan sengaja untuk menghindari aksi unjuk rasa,” singkatnya. (Ammar)

Reporter : Ammar
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->