Connect with us

Kota Banjarbaru

DKP3 Banjarbaru Bikin Kajian Budidaya Tanaman Kopi di Ibu Kota

Diterbitkan

pada

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) tengah menyelesaikan kajian terkait kegiatan penanaman kopi di Banjarbaru. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru menunjukkan keseriusan dalam hal mengembangkan budidaya tanaman kopi.

Saat ini, dapat dilihat kafe-kafe sudah banyak ditemukan hampir di setiap sudut Kota Banjarbaru. Faktanya kopi sudah menjadi salah satu minuman favorit anak muda.

Semakin beragamnya penikmatkopi, tentunya memerlukan banyak bahan baku tak hanya berupa kopi serbuk maupun biji kopi yang diperoleh dari luar daerah saja.

Baca juga: “Cempedak Kupas” Juara Sayembara Desain Motif Sasirangan

Kepala Bidang Pertanian dan Perkebunan DKP3 Kota Banjarbaru, Ani Purwanti. Foto: wanda

Melihat itu, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) tengah menyelesaikan kajian terkait kegiatan penanaman kopi di Banjarbaru.

Kepala Bidang Pertanian dan Perkebunan DKP3 Kota Banjarbaru, Ani Purwanti mengatakan, kajian yang dibuat yakni jenis kopi apa yang sesuai dan bisa ditanam di wilayah Banjarbaru, serta penyesuaian lainnya.

“DKP3 membuat kajian untuk budidaya tanaman kopi, jenis kopi apa yang sesuai ditanam di wilayah Banjarbaru, tahun ini dibuat kajian,” ucap Ani Purwanti kepada Kanalkalimantan.com.

Baca juga: Diberi Waktu 14 Hari, Bangunan Liar di Trikora Liang Anggang Harus Dibongkar

DKP3 Banjarbaru tidak asal dalam hal teknis penanaman, hingga menetapkan jenis kopi apa yang bisa dibudidayakan di wilayah Banjarbaru.

“Jadi kita perlu kajian lebih dalam untuk mempelajari sebelum melangkah jauh, takutnya ada kegagalan dan segala macam,” ungkap dia.

Menurut kajian sementara, pihaknya mendapatkan penjelasan bahwa jenis kopi yang bisa hidup di wilayah Banjarbaru termasuk salah satunya adalah kopi robusta.

Baca juga: Puncak Hujan Desember, Balangan Status Siaga Darurat Bencana

“Dari penjelasan kajian itu kita ketahui bahwa yang bisa hidup di wilayah Banjarbaru adalah robusta, kenapa, karena robusta bisa hidup di dataran rendah bukan dataran tinggi,” jelasnya.

Meski begitu, sambung dia, hal itu belum bisa disimpulkan secara pasti sebab saat ini kajian itu tengah berjalan.

“Karena sekarang kajian kita tengah berjalan, jadi kita tidak bisa juga mengatakan kalau Banjarbaru tidak ada kopi,” sambung Ani Purwanti.

Baca juga: Vonis 4 Tahun Dua Terdakwa Korupsi Kredit Fiktif Bank di Banjarbaru

Dia tak menampik bahwa di Banjarbaru ada lahan untuk menanam kopi, namun kata dia, luasnya jika digabung hanya berkisar 1 hektare.

“Kalau lahan yang ditanami kopi ada, tapi jika kita luaskan untuk wilyah Kota Banjarbaru kalau digabungkan dari luasan nol koma lahan yang menanam kopi, hanya sekitar 1 hektare,” jelas Ani Purwanti. Untuk itu saat ini pihaknya tengah giat menyelesaikan kajian terkait penanaman kopi tersebut. Budidaya tanaman kopi berpotensi besar dalam hal agrobisnis, sehingga kopi-kopi lokal asli Banjarbaru nantinya akan memenuhi kafe-kafe di sudut kota. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda

Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->