Connect with us

Advertorial

Bupati Banjar Komitmen Bebas Jamban Apung


Terdata 9.000 Jamban Apung di Wilayah Kabupaten Banjar


Diterbitkan

pada

KOMITMEN PEMKAB BANJAR, Program sanitasi penghilangan jamban apung di sepanjang sungai Martapura terus dilakukan. Foto : hendera

MARTAPURA, Bupati Banjar KH Khalilurrahman turun langsung melakukan pembongkaran jamban apung dari lokasi Masjid At Taqwa, Desa Pekauman, Kecamatan Martapura Kota.

Guru Khalil -biasa disapa- menaiki kapal patroli bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perukiman Rakyat M Hilman beserta jajaran lain menyusuri Sungai Martapura menuju beberapa titik lokasi jamban yang dibongkar, Selasa (16/1).

Tak hanya ikut menyisiri sungai, Bupati Banjar terlihat memantau pembongkaran dan menyinggahi beberapa pembongkaran jamban apung yang dilaksanakan oleh masyarakat pinggiran sungai. Antusias masyarakat terlihat besar saat Bupati Banjar turun dari kapal patroli untuk ikut membongkar atap salah satu jamban apung yang ada di Desa Keramat.

Komitmen Bupati Banjar KH Khalilurrahman dalam program sanitasi ini berlatar belakang makin tercemarnya air sungai dengan bakteri e-coli. Salah satu penyumbang terbanyak bakteri e-coli karena keberadaan jamban terapung berjejer di sepanjang sungai yang dipakai oleh masyarakat dalam aktivitas MCK sehari-hari.

“Untuk meminimalisir atau menghilangkan pencemaran sungai tersebut Pemerintah Kabupaten Banjar telah membuat program penghapusan jamban apung dan pembuatan sanitasi air bersih di tahun anggaran 2017,” kata Bupati.

Sekedar untuk catatan saja, masyarakat yang berada di 224 desa dan kelurahan dari 290 desa/kelurahan di Kabupaten Banjar masih memanfaatkan aliran sungai untuk aktivitas MCK.

“Dari 169 desa, masyarakat yang bermukim di bantaran sungai terdapat 9.000 jamban apung yang ada di sungai-sungai di wilayah Kabupaten Banjar,” sebut Bupati Banjar.

Foto : hendera

Berkaca permasalahan di atas, Pemerintah Kabupaten Banjar bekerja keras untuk meningkatkan layanan sanitasi kepada masyarakat dengan melakukan pengelolaan air limbah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah program bebas jamban apung, seperti pembangunan WC komunal untuk masyarakat.

“Upaya meningkatkan layanan sanitasi ini tidaklah mudah, karena banyak faktor kendala yang dapat menghambat, seperti kebiasaan perilaku masyarakat yang kurang kesadaran, ekonomi lemah dan lahan yang terbatas,” kata Guru Khalil -biasa disapa-.

“Tapi saya yakin dengan kerja keras dan kebersamaan dari segenap komponen jajaran pemerintah dan masyarakat, kendala-kendala tersebut dapat diatasi hingga peningkatan layanan dapat tercapai,” pungkasnya. (hendera/rendy)

 

Reporter : Hendera/Rendy
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->