Connect with us

HEADLINE

‘Santap Bubur’ di Ruas Liang Anggang-Batibati, Ketua RT: Sudah Puas Menjajaki Jalan Penuh Lumpur!

Diterbitkan

pada

Ruas jalan nasional arah Lianganggang-Batibati yang tambah rusak berlumpur menjadi santap harian pelintas. Foto : Ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Proyek rehabilitasi jalan nasional di ruas Liang Anggang, Kota Banjarbaru hingga perbatasan wilayah dengan Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanah Laut masih jauh dari kata rampung.

Alih-alih membaik kerusakan jalan semakin parah, ruas jalan lintas provinsi tersebut kini bak bejana besar berisi bubur yang saban hari jadi ‘santapan’ harian warga.

Warga sepanjang jalan Liang Anggang – Batibati dipaksa ‘santap Bubur’ itu setiap hari untuk keluar masuk ke permukiman. Mereka harus terbiasa melintasi jalan yang kian rusak selama masa perbaikan hingga pengujung tutup tahun 2021.

Kondisi itu diungkapkan Hendra, Ketua RT 01 Kelurahan Landasan Ulin Selatan, jalan yang seharusnya diperbaiki malah menjadi lebih parah. Apalagi ketika hujan melanda, jalan seperti kolam pemancingan yang penuh dengan air dan jalan menjadi penuh dengan lumpur seperti bubur.

 

 

Baca juga: Penurunan Angka Infeksi, Banjarbaru Level 1 Assessment Covid-19 dari Kemenkes

“Warga selama perbaikan ini ekonominya semakin terpuruk, sudah lebih dari tiga bulan, bahkan daerah kami seakan seperti daerah terisolir saja,” ujar Hendra.

Terkait jalan, Hendra pernah mendengar dari mantan Penjabat Wali Kota Banjarbaru Martinus bahwa rekanan kontraktor yang mengerjakan rehabilitasi jalan mempunya track record yang buruk.

“Kata pak Martinus yang mengerjakan rehabilitasi ini punya catatan buruk pada saat belaiu menjabat Kepala PUPR Kalsel, seperti pengerjaan jalan di Kandangan dan Kabupaten Banjar,” ujarnya.

Baca juga: Usung Konsep Rumah Limbah, Stand Kelurahan Loktabat Utara Tampil Beda di Banjarbaru Murdjani Festival 2021

Secara teknis kasat mata pun, menurut Hendra, melihat dari metode pengerjaan rencana pengaspalan yang dilakukan oleh kontraktor tidak biasa, karena di Landasan Ulin terutama Liang Anggang apabila terjadi hujan air terus menggenangi jalan dan pengerasan dipastikan akan terkendala.

“Seharusnya mereka mengerjakan setengah badan jalan dulu, baik pengaspalan maupun pengerasannya, soalnya di sini bila hujan akan terjadi genangan air, kalau pengerasan keseluruhan itu menyebabkan material terbawa air dan mubazir bahan,” jelasnya.

Disamping itu, Hendra menyayangkan dengan ketidakberesab proyek rehabilitasi jalan nasional ini. Warga di Kelurahan Landasan Ulin Selatan banyak yang mengeluhkan karena perekonomian mereka hampir lumpuh total.

Senada dengan Hendra, Sala, Ketua RT 02 Kelurahan Landasan Ulin Selatan mengharapkan agar jalan nasional yang ada di wilayah merek agar segera dituntaskan karena sudah sangat menghambat aktifitas warga. Dan roda ekonomi warga terdampak aktifitas perbaikan jalan yang dikerjakan malah menambah kerusakan.

“Kita berharapnya segera cepat diperbaiki, kami sudah puas menjajaki jalan penuh lumpur,” ucapnya penuh satir.(kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->