Connect with us

Kabupaten Kotabaru

13 Tahun Warga Dusun Bahabu Kotabaru Berjuang untuk ‘Setetes’ Air

Diterbitkan

pada

Tempat pengambilan air di sela bebatuan di tengah perkebunan sawit di Dusun Bahabu Desa Buluh Kuning. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, KOTABARU – Berjuang demi air kehidupan pantas disematkan khusus kepada masyarakat penghuni Dusun Bahabu Desa Buluh Kuning Kecamatan Sungai Durian Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.

Bagaimana tidak, selama dalam kurun waktu 13 tahun mereka kesulitan mendapatkan kebutuhan air bersih untuk keperluan keseharian.

Kondisi itu tidak membuat masyarakat yang sebagian adalah warga pendatang dari Pulau Jawa hidup berdampingan dengan masyarakat lokal patah arang. Dengan kesabaran dan perjuangan selama belasan tahun, dengan adanya dunia usaha yang beraktifitas di daerah setempat akhirnya menjawab persoalan yang selama ini menjadi hajat mereka.

Baca juga: Dipasang Sembarang, 34 APK Parpol dan Caleg di Banjarbaru Melanggar Aturan

Hendi, tokoh warga Dusun Bahabu Desa Buluh Kuning. Foto: ist

Kini, meskipun datang musim kemarau, warga Dusun Bahabu sudah tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan air bersih. Memanfaatkan air dari celah bebatuan kapur atau guntung yang tepat berada di tengah-tengah perkebunan kelapa sawit, akhirnya kebutuhan akan air dapat terpenuhi dengan baik.

Salah satu tokoh masyarakat Dusun Bahabu, Hendi, kepada Kanalkalimantan.com menjelaskan bahwa sebelumnya adanya bantuan yang disalurkan oleh PT Pelsart Tambang Kencana (PT PTK) warga harus berjalan kaki menuju sungai terdekat berjarak dua kilometer dari kampung dan itu tentu sangat menyulitkan warga. Kondisi semacam itu belasan tahun dilakoni warga hanya untuk mendapatkan air bersih keperluan sehari-hari.

“Sebelum ini kami mengambil air di Sungai Manunggul yang berjarak sekitar dua kilometer, bagi mereka yang mempunyai kendaraan roda dua sedikit lebih mudah, meskipun juga terbatas dalam mengangkut airnya menggunakan jerigen. Tapi, mereka yang tidak memiliki kendaraan terpaksa harus berjalan kaki. Kalau tidak begitu kami tidak akan mendapatkan air,” ucap Hendi.

Baca juga: Foto dan Nama Kapolda Kalsel Dicatut Jadi Akun Medsos

Perwakilan dari management PT PTK, Septamto Inkiriwang. Foto: ist

Sejak PT PTK mimpi masyarakat terwujud dengan harapan baik dan itu pastinya sangat membantu kepentingan orang banyak di Dusun Bahabu.

“Berapa kali kami mencari sumber air dan akhirnya ketemu di tengah perkebunan kelapa sawit dan itupun harus disedot menggunakan mesin pompa air, dan dengan beberapa kali diskusi bersama PT PTK, melalui program CSR bantuan seperti mesin pompa, pipanisasi disalurkan dan dengan kerja bersama masyarakat semuanya dapat terwujud,” terang Hendi.

Tentu ia sangat apresiasi terhadap bantuan yang diberikan kepada masyarakat. Karena menurutnya, hal itu membuat keperluan hajat hidup keseharian warga menjadi mudah utamanya dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.

Imun, salah satu warga asli lokal Dusun Bahabu berterimakasih kepada perusahaan. Walaupun diketahui hingga sekarang PT PTK sama sekali belum produksi namun program bantuan untuk kepentingan masyarakat sudah diberikan.

Baca juga: Hakim Tolak Eksepsi Terdakwa Pencucian Uang Kasus Narkoba Ayah Fredy Pratama, Ini Pertimbangannya

“Terima kasih kepada PTK, saya yang merupakan asli orang sini tentunya sangat merasa terbantu. Karena sebelumnya kami kesulitan mendapatkan air dan itu bertahun-tahun kami jalani. Sekarang, semuanya menjadi mudah dan warga disini juga menikmati aliran airnya. Selain itu, kami juga sebelumnya hanya memanfaatkan air hujan yang ditampung ke dalam tong maupun drum dan itu pastinya tidak mencukupi. Sekali lagi terimakasih,” ujarnya.

Perwakilan dari management PT PTK, Septamto Inkiriwang mengatakan bahwa sudah menjadi keharusan dunia usaha untuk bisa membantu masyarakat sekitar, dan itu salah satu kewajiban yang mesti dilakukan. Bukan hanya dari sisi bantuannya saja melainkan juga untuk pendampingan terhadap warga agar bisa merubah pola pikir ke arah yang lebih baik dan itu merupakan tantangan.

Satu hal yang membuatnya bersyukur adalah, Desa Buluh Kuning yang mayoritas di diami oleh suku Dayak Meratus hidup rukun berdampingan dengan warga lainnya dan itu menunjukkan keberagaman terjaga dengan sangat baik dan saling menjaga satu dengan lainnya.

“Sejak awal kami selalu memperhatikan kebutuhan mendasar yang ada di masyarakat, termasuk salah satunya adalah pemenuhan air bersih dan beberapa fasilitasnya sudah kami lengkapi,” tutur lelaki anggota Wanadri ini.

Baca juga: Lindungi Pekerja Rentan dan Aparat Pemerintah Non ASN, Pemkab Kapuas Kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan

Sebelumnya memang, lanjutnya lagi, diskusi awal permintaan warga untuk membantu perbaikan musholla. Namun, pada perjalanannya ternyata yang lebih urgent adalah pemenuhan air bersih dan itu yang menjadi skala prioritas.

“Menariknya adalah, sehari sebelum disalurkan bantuan berupa mesin pompa air, selang dan fasilitas lainnya. Mereka secara swadaya patungan dana untuk kelancaran fasilitas air tersebut dan itu yang menjadi nilai plus bagi mereka. Artinya, warga tidak serta merta hanya meminta bantuan saja melainkan juga secara sadar bahwa kebutuhan air menjadi faktor utama untuk dipenuhi,” imbuhnya.

Menurutnya, itu menjadi kolaborasi yang sangat baik sehingga diharapkan bagi masyarakat lainnya juga dapat melalukan hal serupa, yang jelas hadirnya perusahaan tentu semaksimal mungkin akan memberikan solusi untuk kebutuhan-kebutuhan mendasar bagi masyarakat sekitar.

“Mudah-mudahan ini menjadi manfaat bagi masyarakat dan selanjutnya tinggal kita menjaganya agar keberlangsungan pemenuhan air bersih dapat terus dinikmati,” tutupnya. (Kanalkalimantan.com/muhammad)

Reporter : muhammad
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->