Connect with us

Kabupaten Balangan

Wisata Pasar Budaya Racah Mampulang Desa Balida, Muncul dari Sentuhan Awal Pambakal Idin 

Diterbitkan

pada

Kawasan wisata Pasar Budaya Racah Mampulang Desa Balida, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan. Foto: fbdesabelida

KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN – Pasar Budaya Racah Mampulang, Desa Balida, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, Kalsel, terus berbenah agar semakin menarik orang datang.

Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin memberikan pelatihan peningkatan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) di wisata Pasar Budaya Racah Mampulang, Rabu (26/7/2023).

Kepala Desa Balida Sahridin mengatakan, kegiatan pelatihan merupakan kerjasama antara ULM Banjarmasin bersama Pemerintah Desa Balida.

“Peserta pelatihan dari Pokdarwis, Karang Taruna, Sanggar, dan tokoh masyarakat Desa Balida,” ucapnya. Kemudian lanjut Sahridin, tujuan pelatihan tersebut guna meningkatkan dan mengembangkan wisata di Desa Balida.

Baca juga: Uang Suap Kabasarnas Pakai Kode ‘Dana Komando’

“Beberapa materi diberikan baik itu dalam pengembangan wisata maupun cara kerjasama dengan pihak ketiga,” tuturnya.

Sekadar diketahui, istilah Racah Mampulang diambil dari Bahasa Banjar. Racah artinya genangan air, sedangkan Mampulang adalah hamparan terbuka seperti rawa.

Salah satu spot selfi yang dibangun Pokdarwis Desa Belida di arela wisata Pasar Budaya racah Mampulang. Foto: fbdesabelida

Pencetus tempat wisata alam dan budaya yang unik ini tak lepas dari sosok Sahridin yang sehari-hari biasa disapa Pambakal Idin.

Baca juga: DPRD Kalsel Sahkan Perda Pengembangan Ekraf, Ini 16 Bidang yang Diatur

Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Usaha Mulia Desa Balida tahun 2019 Pambakal Idin mulai mencetuskan pemanfaatan dana desa untuk membangun Pasar Budaya.

Menurut Sahridin, kedatangan ULM Banjarmasin dalam memberikan pelatihan peningkatan wisata di Balida sangat menguntungkan dalam pengembangan wisata.

Berwisata di Pasar Budaya Racah Mampulang pengunjung bisa menyaksikan langsung tanaman endemik Kalsel dan sejumlah satwa.

Lokasi objek wisata ini sebelumnya merupakan hutan dan sawah, sehingga pepohonan hutan seperti cempedak dan durian dibiarkan berada di tengah objek wisata.

Baca juga: Belum Genap 17 Tahun, Remaja di Banjarmasin Kedapatan Simpan Sabu 22,46 Gram

Semua tanaman diberi keterangan nama dan penjelasan sehingga memudahkan pengunjung mengetahui nama tanaman yang ada di objek wisata tersebut.

Untuk satwa juga terdapat kijang serta burung dara. pengunjung bisa berinteraksi dengan satwa seperti memberi makan langsung burung dara. Selain burung dara, juga ada kolam yang diisi ikan.

Awal terbentuknya pasar budaya sendiri pasca kunjungannya ke pasar kuliner tradisional Paprigan Kabupatan Temanggung Provinsi Jawa Tengah di tahun 2019.

Pembakal Idin tertarik mengadopsi hingga akhirnya hadir Pasar Budaya Racah Mampulang Desa Balida melalui dana desa dan dukungan dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Adaro Indonesia.

Baca juga: KPK Tetapkan Kepala Basarnas HA Tersangka Korupsi Alat Bantuan Bencana

“Produk UMKM lokal juga kita sajikan selain aneka kesenian daerah dan kuliner tradisional,” ujar Pembakal Idin.

Dr Fahrianoor sebagai narasumber dari tim dosen wajib mengabdi dari ULM di Banjarmasin menyebut, pihaknya menyampaikan materi mengenai konsep desa wisata sebagai satu kesatuan ekosistem yang terintegrasi.

ULM Banjarmasin menggelar pelatihan peningkatan Pokdarwis di wisata Pasar Budaya Racah Mampulang Desa Balida, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, Rabu (26/7/2023). Foto: mcbalangan

“Bagaimana desa mengeksplorasi keunikan, kelebihan, serta melihat kekurangan untuk menjadi kekuatan atraksi sebagai desa wisata,” kata Dr Fahrianoor.

Dua narasumber dari dosen ULM, Dr Fahriannor MSi dan Muhammad Nizar Hidayat SIP MA memberikat kiat-kiat kreatif bagaimana cara menarik pengunjung agar selalu datang ke tempat wisata di desa.

Baca juga: Anggota Densus 88 Bripda IDF Tewas Ditembak Senior di Rusun Polri Cikeas

 

Warga yang tergabung di Pokdarwis bentukan dari BUMDes mendapat penghasilan tambahan sejak hadirnya Pasar Budaya yang diresmikan Pemkab Balangan pada 21 Januari 2020.

Hingga kini Pasar Budaya Racah Mampulang terus berbenah dengan berbagai wahana, salah satunya wisata sawah dengan ornamen buatan bernuansa alami.

Wisata Pasar Budaya kekinian hadirkan jembatan bambu sepanjang 350 meter di areal persawahan dan spot selfie.

Baca juga: Direspon Propam Polda Kalsel, Kasus Oknum Polisi Tabrak Warga Dimediasi  

Adapula stan dari bambu atau pondok paring semakin mempercantik kawasan wisata ini. Puluhan lampion dari paralon tersebar di 61 titik hingga menara pandang makin menarik perhatian pengunjung. (Kanalkalimantan.com/kk)

Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->