Connect with us

Kabupaten Banjar

Webinar Literasi Digital Kabupaten Banjar, Kesadaran Beretika di Medsos Tak Bisa Ditawar! 

Diterbitkan

pada

Webinar literasi digital untuk Kabupaten Banjar Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA– Sosial media memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Dari komunikasi, bisnis, sampai literasi. Maraknya cyberbullying, konten pornografi yang semakin mudah diakses, blackmarket, penipuan, pinjaman online, sampai berbagai kampanye yang melunturkan nilai-nilai ketimuran Indonesia.

Edukasi terkait dunia internet sangatlah penting dilakukan, mengingat Indonesia menduduki peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam hal jumlah pengguna internet. Pemakaian media sosial semakin besar dikarenakan pandemi, masyarakat Indonesia semakin mengandalkan internet terkait dengan anjuran work from home. Sosial media juga berperan penting dalam bidang ekonomi dikarenakan banyak pebisnis menggunakan sistem online untuk urusan jual-beli.

Baca juga: RESMI. Denny Indrayana Ajukan Sengketa Hasil PSU Pilgub Kalsel ke MK

Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi menggelar acara webinar literasi digital “Bijak di Kolom Comment” di Kabupaten Banjar. Acara dibuka Bupati Banjar H Saidi Mansyur, S I Kom Senin (21/6/2021) pukul 14.00 WITA, dipandu host Shabrina Anwari melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan trik dan tips bersosial media, cara memasarkan usaha melalui digital, dan edukasi terkait pentingnya bijak dalam penggunaan internet.

 

 

Bupati Banjar H Saidi Mansyur, saat menjadi keynote speaker mengatakan, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo dan Kemenkominfo bersama Siberkreasi, telah menyusun sebuah peta jalan Literasi Digital Tahun 2021 – 2024 untuk meningkatkan partisipasi digital masyarakat.

Selain itu mendorong pengembangan ilmu pengetahuan masyarakat di bidang teknologi informasi komunikasi (TIK) dan digital serta mendorong tingkat kecakapan transformasi digital dalam pemanfaatan teknologi baru.

“Kick off ini diselenggarakan demi tercapainya pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat dan patuh hukum dalam kerangka membina komunikasi interaksi dalam kehidupan sehari-hari, ” ungkapnya.

Sulaiman Effendi, CEO @omdedias Founder Of @mlijoku dan @waroengcobekbatu, memaparkan tentang aturan-aturan dalam bersosial media. “Sedikit postingan dan komentar, tapi berkualitas. Sedikit follower, tapi berkualitas. Daripada banyak follower tapi nggak jelas dan suka hate comment,” ujarnya.

Baca juga: Warganet Keluhkan Tarif Masuk Wisata Alam Tahura Sultan Adam Kelewat Mahal

Spesialisasi bersosial media lebih baik, daripada generalisasi. Hal ini membuat semakin fokus. Selain itu, dia menyebutkan aturan mempengaruhi juga sangatlah penting. Influencer seperti apa yang kita follow, itu akan membentuk pola pikir kita.

“Etika kita dalam berkomentar juga sangat diperhatikan, karena akan menentukan nilai dari diri kita,” tambahnya.

Ia juga menuturkan, sebelum membagikan berita hendaklah dibaca dan diperhatikan apakah berita tersebut benar atau hanya hoax. Saring dulu sebelum sharing.

Sementara Siti Isnaniah Haryani, selaku Ketua DPD GKN Kalsel mengatakan bahwa pandemi bukan berarti halangan dalam berwirausaha. “Keinginan, relasi, kepercayaan, jangkauan pasar, dan modal usaha,” ujarnya menyebutkan kunci dalam berbisnis.

Ia juga menyarankan bahwa pemasaran digital di saat pandemi lebih mudah dalam hal strategi. Ada 5 keuntungan menerapkan marketing online yaitu memperluas jangkauan pasar, lebih cepat, meningkatkan profit, lebih mudah evaluasi, dan minim biaya.

Rekam jejak digital lebih mudah ditelusuri oleh pengguna internet. Hal ini disampaikan Kevin Perdana, Enterpreneur Owner Baccani Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital. “Internet akan lebih mudah melacak hal-hal yang sudah lewat dan bisa mengingatkan kita tentang satu kejadian,” Ucapnya.

Baca juga: Jelang Hari Raya Haji, Segini Harga Sapi dan Kambing Kurban di Banjarbaru

Kemudian, Didi Cahya, Social Media Enthusiast dan Podcaster Didi Cahya Bercerita, mengungkapkan istilah Netiket yakni Netizen Etiket yang artinya etika seorang pengguna Netizen. Ia mengatakan, bahwa sekarang Netizen Indonesia sangat minim beretika.

Seringkali informasi yang ada di portal berita dan akun media gosip digoreng bahkan dibumbui, ungkapan ini disebut untuk berita-berita yang kerap dilebih-lebihkan. Akun-akun tidak bertanggung jawab seringkali menyebarkan fitnah sampai hoax hanya untuk menarik pembaca. Ia menegaskan, sebagai pembaca kita harus benar-benar cermat dalam membaca berita. (Kanalkalimantan.com/nurul)

Reporter: nurul
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->