Connect with us

Kabupaten Banjar

Webinar Literasi Digital Banjar: Bebas Bukan Berarti Bablas!  

Diterbitkan

pada

Webinar “Memahami Potensi dari Dunia Digital dari Literasi”, Kabupaten Banjar, Rabu (21/7/2021) pagi. Foto: al

KANALKALIMANTAN.COM. MARTAPURA – Webinar “Memahami Potensi dari Dunia Digital dari Literasi”, Kabupaten Banjar, Rabu (21/7/2021) pagi, moderator Reza Rahman.

Tantangan di ruang digital semakin besar. Masyarakat harus makin melek digital, sehingga makin cakap menggunakan internet yang bersifat edukatif dan kreatif.

Program Gerakan Literasi Digital Nasional 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bekerjsama dengan Siberkreasi, menuju Indonesia Makin Cakap Digital yang diprogramkan Presiden Jokowi.

Nara sumber Malik Atmadja, Creativepreneur Founder & CEO Malik Entertaiment membahasa materi kebebasan berekpresi di dunia digital.

 

“Bebas bukan berarti bablas, jangan sampai menyampaikan sesuatu menjadi hate speech atau malah menjadi bullying. Ada batasan-batasan, tergantung norma etika negara kita,” buka Malik.

“Kita menulis di sosial media, ujung-ujungnya hate speech, karena sosmed kita potret diri kita,” kata Malik.

Tips memfilter informasi di media sosial, berguna yang positif, berguna negatif, dan tidak berguna. Cara menyikapi sosial media. “Ibarat pisau, bisa digunakan chef atau penjahat,”. Fahami platform, penggunaannya dan karakternya.

“Kelola jejak digital medsos kita dengan komentar dan konten positif yang baik semuanya, bijaklah beselancar di dunia digital, pikir dulu sebelum posting,” tegas Malik.

Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Bandara Syamsudin Noor Batasi Penumpang

Nara sumber Fitryan Rozi, trainer dan businees incubator mengatakan, konten marketing sekarang bisa mengingkuti yang sedang viral, tapi perlu diperhatikan juga, konten viral tidak bisa mendongkrak penjualan atau malah tidak mendukung penjualan.

“Konten viral yang harus unik, membuat orang takut, atau merasa orang itu ketinggalan tidak mengikuti konten viral itu. Itu bisa membuat lebih viral lagi,” kata Rozi. Menjadi konsep konten yang paling dipikirkan orang atau audiensi, konten praktis.

“Orang ingin segera melakukannya, itu bisa mengoptimalkan penjualan atau marketing,” kata Rozi.

Baca juga: Ini Alasan Perpanjang PPKM Darurat hingga 6 Hari ke Depan

Nara sumber dr Akbar Ghaus menyebut internet ada sebuah alat hebat. Zaman sekarang, belajar dari orang-orang hebat bisa di channel YouTube.  “Tergantung kita menggunakannya seperti apa,” kata Akbar Ghaus.

“Jangan sampai kita menggunakan internet mendapat efek depresinya,” kata dr Akbar. Harus aman terhadap psikologis saat menggunakan internet.

Mindset saat uploud? Tanyakan ke diri kita sendiri. “Mencari validasi, atau mencari pujian, ingin diketahui orang lain, itu sudah mindset yang salah,” sebut dr Akbar Ghaus.

Setiap kali kita uploud pikirkan apa efeknya. “Apa manfaatnya ketika kita uploud, misal selfi, jangan hanya cuma ingin validasi,” kata dr Akbar Ghaus. Semakin kita belajar atau mencari ilmu, semakin kita banyak tidak tahu atau tidak banyak ilmu.

Nara sumber, Nadila Febycha, bijak mengunggah di jejaring sosial media. Pengguna sosial media di Indonesia sangat banyak, cuman warganet tidak banyak yang tidak bijak ketika mengunggah atau berkomenter di media sosil. “Itu yang harus diperhatikan kita bersama, bijak mengeluarkan apapun di sosial media,” kata Nadila. (kanalkalimantan.com/al)

Reporter : al
Editor : kk

 

 

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->