Connect with us

Lifestyle

Pegiat Alam Bebas di Kalsel Dibekali Ilmu Hadapi Gigitan dan Gangguan Ular

Diterbitkan

pada

Orpala X-PAS Borneo Kalimantan Selatan menyelenggarakan pelatihan Pengenalan dan Penanganan Gigitan Ular (PPGU) untuk memberikan keahlian melawan ancaman ular. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Orpala X-PAS Borneo Kalimantan Selatan menyelenggarakan pelatihan Pengenalan dan Penanganan Gigitan Ular (PPGU) untuk memberikan keahlian melawan ancaman ular.

Acara berlangsung di aula Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Banjar, Sabtu (16/12/2023).

Menurut Sioux, Rudi Abu, seorang pelatih dari Yayasan Ular Indonesia, kegiatan ini diselenggarakan untuk membekali para anggota pecinta alam di Kalimantan Selatan dengan pengetahuan tentang reptil khususnya ular.

“Pelatihan ini kami adakan untuk pecinta alam di Kalsel karena dianggap sangat penting. Mereka sering beraktivitas di alam bebas dan kemungkinan besar akan berhadapan dengan ular,” terang salah satu pendiri Orpala X-PAS Borneo.

Baca juga: Cerita Dua Produser Film “Ancika 1995” dan “Saranjana Kota Ghaib”, Industri Perfilman Kalsel Cerah

Dalam pelatihan ini, Rudi menjelaskan bahwa fokus pelatihan adalah memperkenalkan berbagai jenis ular dan cara mengatasi gigitan ular sesuai dengan pedoman World Health Organization (WHO) tahun 2016. “Kegiatan ini bersifat berbagi informasi,” tambahnya.

Lelaki kelahiran tahun 1981 ini menambahkan bahwa dalam sesi pengenalan reptil, mereka membawa berbagai jenis ular mulai dari yang berbisa hingga yang tidak berbisa, termasuk ular terbang, subang (jenis viper), kobra, puska, dan lainnya.

Antusiasme anggota pecinta alam dari berbagai daerah bahkan ada yang datang dari Barito Utara, Kalimantan Tengah menunjukkan potensi besar untuk mengintegrasikan kegiatan serupa di tingkat yang lebih luas.

Baca juga: Lomba Renang 50 Meter SD SMP Warnai HUT ke-27 Lanal Banjarmasin

Rudi berharap kegiatan semacam ini dapat diperluas ke khalayak, termasuk ibu-ibu di kompleks dan organisasi lainnya, agar banyak orang dapat mengidentifikasi jenis ular dan tidak merusak ekosistem dengan membunuh secara sembrono.

Fahmi (21) dari Mapala Peregrina, Universitas Sarimulia Banjarmasin, menyampaikan rasa antusiasnya terhadap pelatihan ini. “Alhamdulillah, karena adanya kegiatan seperti ini, kami yang sering beraktivitas di alam tidak menutup kemungkinan berhadapan dengan ular. Dengan pengetahuan tentang jenis ular, kami dapat meminimalkan risiko. Jika tergigit, kita juga dapat mengurangi dampak kecelakaan yang lebih parah,” katanya.

Fahmi berharap agar Orpala X-PAS Borneo dapat menyelenggarakan kegiatan serupa dengan lebih banyak praktik menangkap ular, dan ia mengusulkan agar setiap peserta mendapatkan pendampingan intensif dari seorang pelatih.

Herliyana (20) dari Mapala Stinas Banjarmasin juga menyatakan bahwa kegiatan ini sangat seru dan bermanfaat bagi para anggota pecinta alam.

Baca juga: Terjerat Korupsi Proyek 50 Jamban, Kades dan Aparatur Desa Astambul Kota Disidang

“Meskipun awalnya terlihat menakutkan, ketika mencoba untuk berinteraksi dengan ular, ternyata menyenangkan. Saya bahkan sudah agak berani berurusan dengan ular,” tambahnya. (Kanalkalimantan.com/nh)

Reporter : nh
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->