Connect with us

HEADLINE

Pedagang Lalapan Tak Bisa Kurangi Takaran, Harga Sembako di Banjarbaru Naik Dratis

Diterbitkan

pada

Pasar Ulin Raya Banjarbaru terasa dampak kenaikan harga bahan pokok dan bahan pangan di akhir tahun 2023. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kenaikan harga bahan pokok dan bahan pangan mulai dirasakan masyarakat Kota Banjarbaru.

Bedasarkan pantauan di pasar tradisional, harga bahan pokok seperti minyak goreng, gula putih, gula merah, telur, dan beras melambung naik.

Begitu pun bahan pangan seperti bawang merah, bawang putih, hingga cabai juga ikut melambung.

Kenaikan bahan-bahan keburuhan pokoh dirasakan salah satu pemilik rumah makan lalapan bernama Mama Fany (48). Mama Fany mengakui kenaikan itu sudah ia rasakan sejak sepekan lalu.

“Akhir tahun ini berasa banget naiknya, apalagi keseharian saya jualan lalapan kan, setiap hari memerlukan cabai, bawang, tomat, terus sayur-sayuran, sudah jadi kebutuhan harian, banyak yang naik,” ungkap Mama Fany kepada Kanalkalimantan.com, Kamis (14/12/2023).

Baca juga: Vonis 4 Tahun Dua Terdakwa Korupsi Kredit Fiktif Bank di Banjarbaru

Mama Fany (48) salah satu pembeli bawang merah yang merasakan kenaikan harga yang melejit. Foto: wanda

Meski mengalami kenaikan harga, Mama Fany mengaku tak bisa mengurangi pembelian sebab sudah memiliki takaran tersendiri untuk keperluan warung makan miliknya.

“Benar kalau pun saya ingin mengurangi atau menghemat pembelian tidak bisa, karena sudah takarannya segitu, setiap harinya perlu untuk jualan,” sebut dia.

Kenaikan harag Sembako itu diakui sejumlah pedagang dan sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Bahkan ada yang sudah naik sekitar setengah bulan lalu, dan hingga saat ini masih belum mengalami penurunan harga.

Misalnya minyak goreng, diakui Mama Agus, pedagang Pasar Ulin Raya yang menyebut minyak kemasan mengalami kenaikan signifikan dibanding minyak curah.

Baca juga: Launching “Celengan 2024” Promosi Pariwisata Bumi Sanggam

“Naiknya baru beberapa hari lalu, naiknya sekitar Rp.1.000 per liternya, setiap merk beda-beda ada yang Rp17.000, ada yang Rp18.000. Beda sama minyak curah harganya antara Rp13.000 sampai Rp14.000,” kata Mama Agus, pedagang di Pasar Ulin Kota Banjarbaru.

Sama halnya gula pasir, selama setengah bulan ia membeli gula pasir dengan modal Rp17.000 per kilogram dan dijual kembali dengan harga Rp18.000.

Untuk gula merah per kilogram sekarang seharga Rp 20.000 yang sebelumnya berkisar Rp18.000. Dan harga telur dibandrol Rp29.000 sampai Rp30.000.

“Setahun ini sudah beberapa kali bahan-bahan pangan, dan pengaruhnya besar ke pendapatan kami para pedagang karena sepi pasarnya,” ungkap Mama Agus.

Baca juga: Curi TV dan Laptop di Kantor PPK 2.4 Kalsel, Pemuda 27 Tahun Ditangkap

Adapun untuk bawang merah, salah satu pedagang lainnya, Pete (61) mengatakan, harganya benar-benar melejit tinggi.

Sekarang saja ia sudah menjual dengan harga Rp32.000 per kilogram, padahal sebelumnya harga bawang merah berada di angka Rp 28.000 saja.

Bawang putih saat ini dihargai Rp36.000 per kilogram dari yang semula hanya seharga Rp26.000.

“Tapi Alhamdulillah cabai rawit dan cabai kriting bisa turun dari Rp120.000 per kilogram menjadi Rp75.000 – Rp 85.000,” ucap Pete.

Baca juga: Pemkab HSU Raih IGA 2023 Kategori Kabupaten Sangat Inovatif

Sementara itu untuk beras, di salah satu toko di Pasar Ulin Raya, jenis beras Unus dibandrol dengan harga Rp14.000 – Rp 15.000 per liter. Sedangkan beras Siam dihargai Rp13.000 per liter. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->