Connect with us

Kota Banjarmasin

‘Detektif Sampah’ Hadir dalam Event BSF ke-7 Ajak Pengunjung Bisa Kelola Sampah

Diterbitkan

pada

Aktivitas 'detektif sampah' hadir mengedukasi pengunjung BSF ke-7 di kawasan Siring Menara Pandang, Kota Banjarmasin. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Para ‘detektif sampah’ hadir mengedukasi pengunjung Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-7 di kawasan Siring Menara Pandang, Kota Banjarmasin, Minggu (12/3/2023).

Mereka ialah anak-anak muda dari berbagai komunitas lingkungan yang berkomitmen menjaga dan peduli lingkungan dalam program Start Up Green Banua Hub.

Dalam event BSF kali ini, anak-anak muda yang mayoritas mahasiswa berjaga dari siang hingga malam hari, dengan hanya berbekal ‘senjata’ kantong plastik untuk mengedukasi masyarakat tentang kebersihan dan sampah.

Founder Start Up Green Banua Hub, Dendy Primanandini mengatakan, sejumlah komunitas lingkungan berkolaborasi dengan petugas kebersihan menerapkan strategi “Less Waste” kepada para pengunjung kegiatan BSF.

 

Baca juga: Hadiri Pelantikan Pengurus ORARI Lokal HSU, Pj Bupati Pesankan Ini

“Kami sebagai Banua Green Hub dipercaya untuk mengelola tempat sampah di beberapa titik dalam event BSF ke-7 ini untuk mengedukasi warga, terutama pengunjung tentang pengelolaan sampah yang lebih optimal,” ujar Dendy Primanandini, Founder Start Up Green Banua Hub, saat diwawancarai Minggu (12/3/2023).

Adapun sebanyak 11 titik kantong sampah dibuat agar masyarakat dapat mengelola sampah lebih optimal. Seperti memilah antara sampah residu plastik, organik hingga sampah sisa makanan.

“Sejak acara ini dibuka, kami bekerja setiap waktu memantau tempat sampah yang penuh akan kami ikat, kemudian ditimbang sesuai label jenis sampahnya,” jelasnya.

Sejumlah komunitas yang terlibat di antaranya,  Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ULM, Ikatan Mahasiswa Banjarmasin, Eco Enzim Kalsel, Kompos Sungai Biuku, hingga River Care Generation.

Dengan disupport Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, mereka berkolaborasi dengan petugas kebersihan untuk memilah sampah hingga membuang sampah ke tempatnya.

Baca juga: Pemecahan Rekor Menjelujur Kain Sasirangan Diapresiasi Kemenparekraf RI

“Untuk sampah yang sudah tercampur itu kami buang, kemudian sampah residu yang tidak bisa diolah kami kirim ke bak sampah yang akan diambil alih oleh petugas kebersihan dari DLH, jadi kami berkolaborasi,” ujar Dendy, yang juga merupakan Staf Muda Walikota Bidang Lingkungan.

Tak hanya itu, mereka juga turut mendirikan satu stan dalam Bazar UMKM dari BSF ke-7 kali ini. Isinya ialah tempat masyarakat belajar tentang pelatihan hidroponik, pembuatan ecoenzim, hingga pembuatan kompos.

Dikatakan Dendy, di sini lah peran dari mahasiswa anggota komunitas sebagai ‘detektif sampah’, yang berkeliling kawasan membantu dan mengedukasi pengunjung.

“Karena tanpa disadari ya, walaupun sudah jelas imbauan tentangmembuang sampah tapi kadang ada saja kita temukan masyarakat yang kurang akan kesadarannya, maka dari itu peran kami diharapkan bisa memberikan contoh yang baik bagi yang berkunjung di acara BSF ini,” tuntasnya. (kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->