Kota Banjarmasin
Pemecahan Rekor Menjelujur Kain Sasirangan Diapresiasi Kemenparekraf RI
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pembuatan kain sasirangan tidak semudah yang dibayangkan. Corak motif cantik kain sasirangan didapatkan dari proses yang cukup panjang.
Prosesnya dimulai dengan melukis pola motif pada kain putih, kemudian pola-pola tersebut dijahit “jelujur” menggunakan benang dan tarik hingga membentuk kerutan.
Menjelujur kain sasirangan tersebut merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembuatan kain khas Kalimantan Selatan ini, sebelum dilakukan proses pewarnaan hingga menjadi kain yang bisa dibuat berbagai model pakaian.
Proses itulah yang dilakukan oleh seribu warga Banjarmasin, Minggu (12/3/2023) pagi, di kawasan Siring Menara Pandang Banjarmasin.
Baca juga: Malam Minggu Asyik Ngamar, Pasangan Bukan Pasutri Diciduk Satpol PP
Orangtua, pemuda, hingga anak-anak pelajar dengan cermat dan telaten menjahit jelujur kain yang sudah dilukis dengan pola motif khas sasirangan.
Kegiatan menjelujur massal kain sasirangan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) 7 tahun 2023 yang digelar dari tanggal 10-12 Maret 2023.
Menjelujur massal sebanyak 1000 orang itu juga memecahkan rekor sebagai peserta terbanyak dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID).
Paulus Pangka, Direktur LEPRID langsung menyerahkan medali dan sertifikat pemecahan rekor kepada Wali Kota Banjarmasin yang diwakili Wakil Wali Kota Ariffin Noor.
“Ini rekor baru dengan nama menjelujur kain sasirangan dengan peserta terbanyak berdasarkan perhitungan kami seribu lebih,” kata Paulus Pangka, usai menyerahkan sertifikat dan medali pemecahan rekor, Minggu (12/3/2023) siang.
Baca juga: Melindungi Identitas Motif Kain Sasirangan Pendaftaran HaKI Dilakukan
Pada pemecah rekor tersebut, turut juga hadir staf ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Raden Kurleni Ukar. Dia sangat mengapresiasi Pemerintah Kota Banjarmasin yang melaksanakan kegiatan menjelujur massal kain sasirangan.
Menurutnya, Kemenparekraf selalu mendukung kegiatan yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat serta dapat mendatangkan wisatawan, terutama pada rangakaian acara BSF 2023 ini.
“Bagi kami Kemenparekraf kegiatan ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan mendatangkan wisatawan,” ucapnya.
Ia mengaku sudah berada di Kota Banjarmasin selama 3 hari, sehingga sudah banyak beljar dan tahu tentang proses pembuatan kain sasirangan.
Baca juga: Forum Puspa Kapuas Dikukuhkan, Ini Kata Wakil Rakyat
Staf Ahli Kemenparekraf RI ini berharap dengan adanya berbagai kegiatan dalam gelaran BSF dapat meningkatkan eksistensi kain sasirangan.
“Tentu dapat meningkatkan nilai jual kain sasirangan,” pungkas salah satu pejabat perempuan di Kemenparekraf RI ini. (Kanalkalimantan.com/rizki)
Reporter : rizki
Editor : bie
-
Bisnis19 jam yang lalu
Harga Emas di Pasar Bauntung Banjarbaru Terus Naik dari Ramadan hingga Lebaran
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Pipa Bocor di Jalan Pramuka, Air Kembali Seret di Banjarmasin Barat dan Selatan
-
Kabupaten Hulu Sungai Utara3 hari yang lalu
Cek Kehadiran ASN Pemkab HSU di Hari Pertama Masuk Kerja
-
Kalimantan Selatan2 hari yang lalu
Mengenang Ulama Besar Tanah Banjar di Masjid dengan Nama Kitab Karangannya
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Riwayat Singkat Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari: 30 Tahun Menuntut Ilmu di Mekkah Madinah
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Kasus Cuci Uang Narkoba Jaringan Fredy Pratama, JPU Minta Pembelaan Lian Silas Ditolak