Connect with us

HEADLINE

37 Warning Light di Banjarbaru Tak Berfungsi, Baterai Banyak Hilang Dicuri

Diterbitkan

pada

Warning light atau lampu peringatan di Jalan Panglima Batur kawasan lapangan dr Murdjani. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru mencatat sedikitnya ada 37 titik warning light atau lampu peringatan di wilayah Banjarbaru tak berfungsi dengan baik.

Kepala Bidang (Kabid) LLAJ Dishub Banjarbaru Adi Royan Pratama mengatakan, puluhan warning light itu kondisinya tak terpelihara.

“Kami sudah melakukan survei ke semua titik itu, masalah paling besar yang paling banyak ditemukan adalah hilangnya baterai dari warning light tersebut,” ujar Adi Royan Pratama.

Kondisi itu ditemukan setelah pihaknya melakukukan pemetaan khusus bidang LLAJ Dishub Kota Banjarbaru.

Baca juga: Panen Hasil Belajar Program Sekolah Penggerak Kurikulum Merdeka Belajar, Ini Kata Pj Bupati Kapuas

Salah satu yang menjadi PR adalah terkait warning light selama ini tak berfungsi dengan baik.

Adi Royan pun menjelaskan bahwa, sistem kerja warning light yang tersebar di Banjarbaru semua menggunakan solar cell dan baterai.

“Sistem warning light itu menggunakan solar cell dan baterai, untuk siang hari menggunakan solar cell untuk bisa berfungsi sekaligus mengisi baterai, baru malamnya memakai baterai,” jelas dia.

Dari 37 titik warning light tak terpelihara itu, aku Adi Royan, hampir semua baterainya hilang, seperti warning light yang ada di kawasan SMPN 9 Banjarbaru hingga Jalan Bina Putra.

Baca juga: Ricuh Sesama Petugas TPS di Banjarmasin, Anggota KPPS Serang Ketuanya Pakai Parang

Lalu pihaknya pun mencoba berinovasi hingga melaporkan permasalahan tersebut.

“Di semua titik itu baterainya hilang, kami mencoba untuk berinovasi dan kami pun sudah lapor dengan Kepala Dishub dan Wali Kota Banjarbaru atas permasalahan 37 titik warning light itu,” ungkap Adi Royan.

Adapun inovasi yang akan dilakukan pihaknya ialah mengubah sistem penggunaan warning light dari solar cell dan baterai menjadi listrik dan baterai.

“Jadi tahun ini akan kita coba di beberapa titik, mungkin sekitar 10 titik lah, sehingga mulai tahun ini beberapa titik yang krusial itu kita benahi lalu insyaallah akan bisa berfungsi dengan normal,” sebutnya.

Baca juga: Perpustakaan di Daerah Dituntut Inovatif, Perbanyak Kunjungan Mobil Keliling ke Pelosok

Sementara atas laporan ke Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin, langsung diperintahkan untuk mengkaji lokasi penempatan 37 titik warning light itu.

“Jika memang posisinya tidak tepat lagi maka bisa direlokasi, misalnya ada crowded bisa pindah cuma perlu tahapan yang panjang, tapi untuk tahun ini kami mencoba memperbaiki dulu 37 titik supaya berfungsi maksimal,” jelasnya.

Sementara itu Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mendukung perubahan sistem tersebut agar dalam penggunaan warning light lebih aman.

“Salah satu contoh seperti di Liang Anggang perbatasan antar kota itu, biasanya baru ganti box selisih beberapa hari sudah hilang. Sedangkan masyarakat yang komplain, kenapa tidak berfungsi katanya,” ungkap Aditya Mufti Ariffin.

Baca juga: Perpustakaan di Daerah Dituntut Inovatif, Perbanyak Kunjungan Mobil Keliling ke Pelosok

Karena hampir seluruh wilayah memiliki titik warning light yang tak berfungsi, saat ini Dishub mendapat persetujuan untuk merubah sistem itu. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->