Connect with us

Kabupaten Tanah Laut

Webinar Literasi Digital Tanah Laut: Konten Positif Bentuk ‘Dakwah’ Mengajak Kebaikan 

Diterbitkan

pada

Webinar literasi digital di Kabupaten Tanah Laut, Senin (26/7/2021) Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, PELAIHARI – Perkembangan dunia internet yang semakin pesat bagai dua sisi mata pisau, mempunyai sisi positif apabila dimanfaatkan dengan bijak dan mempunyai sisi negatif jika disalahgunakan.

Menurut data 29,3% pengguna internet menggunakan internet untuk chatting dan 24,7% berselancar di sosial media, hal ini menjadi peluang yang besar untuk berbagai informasi menyebar. Pemanfaatan informasi ini dapat digunakan untuk menyebar kebaikan, karena informasi yang positif sangat dibutuhkan di masa pandemi seperti sekarang.

Webinar Literasi Digital via Zoom diselenggarakan di Kabupaten Tanah Laut pada Senin (26/7/2021) dimulai pukul 10.00 WITA. Acara yang menjadi program dari visi Joko Widodo ini dipandu oleh Host Septi D Ajeng.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Tanah Laut, H Sukamta. Dalam pengantarnya, Sukamta mengatakan, perlunya meningkatan kecakapan masyarakat di dunia digital.

 

 

Baca juga: Empat Lokasi Posko Penyekatan PPKM Level 4 di Banjarbaru Sudah Diaktifkan!

“Sesuai dengan arahan visi presiden, beserta Kemenkominfo dan Siberkreasi. Untuk meningkatkan tingkat kecakapan masyarakat dalam dunia digital. Peta literasi digital yang dirancang adalah digital skill, digital safety, digital ethics, dan digital culture,” ujarnya.

Sementara sebagai pemateri pertama, Oleg Sanchabakhtiar, seorang Creative Concept dan Director Expert Planet Design Indonesia menyampaikan materi tentang ‘Tips dan Trik Konten Bisa Disebut Menarik dan Bernilai Positif’.

“Kita bahas di sini khusus media online saja, ada banyak sekali platform media sosial yang dapat digunakan untuk menyebar konten. Namun konten itu harus menarik dan positif,” ujarnya.

“Menarik itu menyenangkan hati, membuat hasrat untuk memperhatikan sampai selesai, dan membangkitkan niat baik untuk membagikannya kepada orang lain. Sedangkan nilai positif adalah yang memiliki energi yang baik dan berdampak baik,” jelas Oleg.

Oleg menyimpulkan positif dan menarik itu adalah konten yang berkualitas. Berkualitas isi dan kemasan sesuai marketnya, mudah untuk ditemukan, mudah untuk dibaca, mudah untuk bisa dibagikan, bagus dan akan selalu diingat.

“Poin pentingnya adalah harus dikemas dengan format hiburan,” simpulnya.

Pemateri kedua, Muhammad Saukani, seorang Dosen UNISKA Banjarmasin membagikan materi bertajuk ‘Dakwah di Dunia Digital’. Ia mengutip HR Muslim, 2699 tentang keutamaan menuntut ilmu yaitu dimudahkan jalan menuju syurga.

Baca juga: Banjarbaru Siapkan Posko Peduli Isoman, Tiru Posko Penanganan Banjir

“Keuntungan adanya internet untuk penuntut ilmu adalah akses ilmu mudah didapatkan dan waktu lebih fleksibel,” katanya.

“Rambu belajar agama di dunia maya itu harus memperhatikan narasumber, medianya, dan tetap harus ada guru yang mendampingi. Hal ini harus benar-benar diperhatikan. Kenapa? Karena seringkali ilmu agama sering diperdebatkan disebabkan sanad.”

Saukani menambahkan cara belajar agama yang lurus di dunia maya.

“Luruskan niat, menjaga adab, dan pastikan sumbernya itu primer dan kredibel,” tambahnya.

Pemateri ketiga, Oka Fahreza, seorang MC dan Presenter memaparkan terkait ‘Keamanan Digital’. “Kasus kebocoran data sering terjadi. Yang terbaru ini ada BPJS Kesehatan bulan Mei tahun 2021 ini, kebocorannya berupa 279 juta data penduduk (NIK, nomor ponsel, e-mail, alamat, sampai gaji. Lalu juga ada Tokopedia yang kebocoran data sejumlah 91 juta pengguna bulan Mei tahun lalu,” ucapnya.

Ia juga menjabarkan contoh-contoh keamanan digital.

1. Mampu memahami fitur proteksi perangkat keras storage (hardisk, USB, pin ATM)

2. Menguasai proteksi identitas digital dan data pribadi di platform digital (password medsos)

3. Mampu mengantisipasi penipuan online

4. Memahami dinamika rekam jejak digital (mengunduh dan mengunggah)

5. Mampu mengantisipasi penipuan minor (catfishing /scam)

6. Mampu menolak konten-konten pornografi

“Keamanan digital juga melatarbelakangi pemerintah menciptakan program Internet Sehat untuk menghindari kasus pornografi, bullying, dan penipuan online,” jelas Oka.

Pemateri terakhir, Ahmad Romawi Yunani, seorang Owner dan Founder Medialektika dan Amortalisme membagikan materi tentang Permasalahan Etika Digital dan Penggunaan Teknologi.

“Permasalahan etika digital saat ini itu ada berita bohong, hoax, buzzer, penipuan, maling digital, dan perundungan,” ucapnya.

Ia mengutip dari weforum.org ada tiga kemampuan yang dibutuhkan di masa depan yaitu kemampuan kognitif, softskill, dan teknolog. “Tiga kemampuan itu dapat direalisasikan dengan cara menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan,” jelasnya (Kanalkalimantan.com/nurul)

Reporter: nurul
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->