Connect with us

Kota Banjarmasin

Webinar Literasi Digital Banjarmasin, Netizen Perlu Sadar Akan ‘Bahaya’ di Dunia Digital 

Diterbitkan

pada

Webinar literasi digital Kota Banjarmasin, Jumat (2/7/2021) Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kecakapan digital harus ditingkatkan agar mampu menampilkan konten kreatif dan mendidik yang menyejukkan. Hal ini diperlukan seiring tantangan di ruang digital yang semakin besar.

Hadirnya konten-konten negatif, kejahatan penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital, adalah sisi lain internet yang harus dihindari.

Berbagai topik terkait literasi dan dunia digital ini menjadi pembahasan hangat dalam webinar literasi digital Banjarmasin, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi, Jumat (2/7/2021) pukul 15.00 Wita.

Acara dibuka oleh Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina dan dipandu host Shabrina Anwari melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya untuk mengidentifikasi hoaks, serta mencegah terpapar dampak negatif penggunaan internet.

 

 

Baca juga: Saling Klaim Pengelolaan Makam Sultan Banjar, Pemko Banjarmasin Dibikin ‘Puyeng’

Salah satu narasumber webinar digital literasi, Alexander Dimas dari Regional Business Leader APAC of HoneyWell membahas Digital Safety “Cyber Safety: Tips dan Pentingnya internet sehat”. Ia mengatakan, saat ini penggunaan internet disinyalir memiliki beberapa dampak buruk.

“Maka dari itu penting untuk kita mengetahui dan bersimpati. Dimana dalam penggunaan internet kita bisa mendapatkan dan menjalankannya internet secara sehat, aman dan bahkan bahaya. Seperti bisa mendapatkan informasi data pribadi orang, alamat orang apapun itu maka jangan sembarangan untuk mengumbar data pribadi di sosmed,” tegasnya.

 

Dimas mengatakan, banyak sekali kemungkinan kejahatan di dunia maya. Misal karena sering ngevlog di rumah pamer apa yang dimiliki, sebenarnya dari sisi keamanan tidak baik karena dapat mengundang kejahatan.

“Kenapa sih kita perlu yang namanya internet sehat dalam dunia digital yang kita nikmati, jadi gerakan internet sehat sebenarnya muncul karena aktivitas internet saat itu masih terbilang bebas tanpa adanya aturan hukum,” pungkasnya.

Senada, VO Talent Announcer dan Content Creator Lala Rosa mencermati literasi digital dengan tema “Bebas namun Terbatas : Berekspresi di Media Sosial.” Ia mengatakan, sosial media sebenarnya adalah interaksi mencari informasi dan media sosial itu sangat cepat. Jadi penggunanya bisa memperoleh informasi dengan cepat.

“Contohnya kita bisa mendapatkan dukungan yang kuat di berbagai kreasi dengan orang lain, karena orang yang mendukung kita yang sudah berekreasi di segala media,” katanya.

Ia mengatakan, kebebasan berekspresi, yaitu individu menyampaikan dan memberikan informasi yang sebenarnya hal ini sudah diakui dunia internasional sebagai hak asasi manusia.

“Sebenarnya kebebasan yang dimaknai adalah bebas sesungguhnya itu mendatangkan masalah bagi pengguna media sosial, kalau enggak hati-hati teman-teman jadi kebebasan dalam berekspresi itu memang seharusnya dapat dipahami dengan baik oleh setiap pengguna media sosial,” ucapnya.

Ia menambahkan, para pengguna media sosial sebenarnya harus tahu kebebasannya itu seperti apa. Sebab hidup bebas itu pasti ada aturan terkait kebebasan berekspresi. Bebas berekspresi di media sosial itu penting yang satunya adalah bisa menggali potensi dari serta menjamin potensi maksimal dari seseorang.

“Media sosial itu sebagai ajang untuk pencarian kebenaran, pencarian informasi dan kemajuan pengetahuan alam yang ada di media sosial itu secara langsung secara cepat itu semuanya ada di internet,” kata Lala.(Kanalkalimantan.com/dewi) 

Reporter: dewi
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->