Connect with us

DPRD Kota Palangka Raya

Sorot Pencemaran, Komisi B DPRD Palangkaraya Minta Minimalisir Penggunaan Plastik

Diterbitkan

pada

Anggota DPRD Kota Palangkaraya, Norhaini. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, PALANGKARAYA –Kondisi tercemarnya lingkungan dan ekosistem akibat banyaknya tumpukan sampah rumah tangga terutama yang berbahan dasar plastik, mengundang keprihatinan dari banyak pihak. Salah satunya datang dari Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini.

Dikatakannya, plastik merupakan bahan sintetis dari pengolahan kimia yang akan sangat sulit terurai di alam  bebas. Jika bahan organik membutuhkan waktu puluhan hari hingga berbulan-bulan untuk terurai, maka plastik memerlukan waktu ratusan hingga ribuan tahun.

“Bayangkan dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah plastik, maka anak cucu kita dimasa mendatang yang akan terdampak,” tuturnya baru-baru ini.

Legislator Partai Golkar ini mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, pihak swasta, hingga masyarakat sendiri, mulai meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup yang seimbang dan membatasi penggunaan plastik.

 

 

Baca juga: Pokdakan Bataan Sukses Bersama Terima Peralatan Budidaya Ikan Sistem Bioflok

“Agar pencemaran air dan tanah akibat sampah plastik tidak terus meningkat, sedangkan tingkat pencemarannya sendiri kita tahu sudah mencapai taraf yang mengkhawatirkan, untuk itu pemerintah perlu campur tangan agar membatasi produksi serta penggunaan plastik. Pihak industri juga sebaiknya mulai menghasiklan produk atau menciptakan teknologi daur ulang yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

Norhaini tak menampik jika sumber sampah plastik terbesar berasal dari aktivitas rumah tangga. Kegiatan sehari-hari yang menggunakan kantong belanjaan plastik, kemasan makanan dan minuman plastik, menyebabkan pencemaran lingkungan akibat plastik sulit teratasi.

Masyarakat bisa meminimalisirnya dengan membatasi penggunaan kantong plastik pada saat berbelanja dengan membawa tempat khusus misalkan totebag kain atau yang lebih tradisional lagi, yakni menggunakan bakul. Mengurangi penggunaan air kemasan sekali pakai dengan menggunakan wadah botol minuman khusus seperti tumbler akan sangat efisien. Selain itu juga bisa membantu mengurangi pencemaran denagn mengolah kembali sampah bungkus kemasan sebagai produk kerajinan yang bernilai ekonomi.(Kanalkalimantan.com/kk)

Reporter: kk
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->