Connect with us

HEADLINE

Sopir Truk Tercebur di Pelabuhan Trisakti Tersangka, Diduga Ada Penumpang Ilegal di Fuso Maut

Diterbitkan

pada

Truk Fuso naas yang tercebur di dermaga 100 Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, setelah dievakuasi dari dalam air, Minggu (12/9/2021) Foto : chandra

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Truk Fuso maut bermuatan besi bekas yang tercebur di dermaga 100 Pelabuhan Trisakti Banjarmasin saat hendak muat ke KM Kirana IX tujuan Surabaya, diduga membawa penumpang ilegal.

Dua dari sembilan orang yang berada dalam truk Fuso dengan nopol S 8795 UX tewas setelah tenggelam.

Tujuh orang, selain sopir dan kernet merupakan warga Jawa Timur diduga menjadi penumpang gelap di truk Fuso. Pasalnya berdasarkan ketentuan penyelenggaran pelabuhan, penumpang yang diizinkan berada di dalam truk hanya sopir dan kernet.

Kapolsek Kawasan Pelabuhan dan Laut (KPL) Trisakti Polres Kota Banjarmasin, AKP Aryansyah melalui Kanit Reskrim Ipda Famda Ega Persada mengatakan, terkait peristiwa truk Fuso tercebur dan menimbulkan dua orang tewas di Pelabuhan Trisakti, pihaknya telah menetapkan sopir sebagai tersangka.

 

Baca juga : Aditya dan Wartono Dinobatkan Jadi Anggota Kehormatan Pemuda Pancasila 

“Sekarang sopir truk sebagai tersangka,” kata Kanit Reskrim KPL Trisakti.

Diketahui, sopir truk tersebut bernama Suparman, kekinian sang sopir sudah diamankan di Mapolsek KPL Trisakti Polresta Banjarmasin, selanjutnya akan diproses sesuai ketentuan hukum.

Setelah sopir ditetapkan sebagai tersangka, kepolisian akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Ancaman pasal yang disangkakan sementara adalah pasal 359 dan 360 KUHP, dengan maksimal hukuman 5 tahun penjara.

Sementara itu, dari pengakuan salah satu penumpang truk Fuso maut yang selamat, Fredy Adi Sasongko (24), ia mengaku membayar Rp 850 ribu kepada sopir travel agar bisa menumpang kapal ke Surabaya.

“Dari Kereng Pangi, Kalimantan Tengah sudah membayar Rp 850 ribu kepada sopir travel untuk mendapatkan tiket ke Surabaya,” ujarnya, Senin (13/9/2021).

Uang tersebut, dari pengakuan Sasongko sudah termasuk dengan biaya ‘tiket kapal’. Namun, ia tidak tahu rinciannya, karena yang mengurus semuanya adalah kakak iparnya yakni Andi Mustofa (28), korban meninggal dunia yang ditemukan tim SAR pada Senin (13/9/2021) sekitar pukul 14:48 Wita.

Sasongko menyebut, sebelum menaiki truk, mereka sempat singgah di sebuah penginapan Banjarmasin setelah dibawa mobil travel dari Kereng Pangi. Kemudian keesokan malamnya ia dan rombongan bertemu dengan sopir truk tersebut.

Baca juga : Polda Kalsel Kirim Bansos untuk Korban Banjir Kalteng 

“Saya tidak tahu prosesnya, saya hanya membayar Rp 850 ribu kepada kakak ipar dan ketika di parkiran pelabuhan disuruh masuk ke dalam truk,” jelasnya.

“Ketika masuk dalam truk dengan cara biasa saja, ya masuk dengan santai,” sambungnya. Pun sebelumnya, ia dan rombongan tidak mengenal sama sekali dengan sopir truk Fuso naas itu.

Saat kejadian, Sasongko pun tidak mengetahui, hanya merasakan mobil berjalan dengan pelan. Tiba-tiba truk yang ditumpanginya sudah tercebur ke air saat hendak naik ke lambung kapal.

“Sadar setelah tercebur dan yang di depan teriak buka pintu sambil menggedor-gedor,” tuturnya.

Ia pun langsung berusaha keluar melalui kaca depan yang sudah pecah, hingga akhirnya diselamatkan.

Baca juga : Oknum Dosen di Balikpapan Cabuli Anak SMP, Bermula dari Kenalan di Facebook

Satu korban truk tenggelam di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, atas nama Sadir (35) ditemukan dalam kondisi sudah meninggal di Sungai Barito, Senin (13/9/2021) siang. Jenazah Sadir langsung dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Ulin Banjarmasin.

Kemudian satu korban hilang yang tenggelam di Pelabuhan Trisakti ditemukan Senin (13/9/2021) sekitar pukul 14:48 Wita, identitas korban adalah Andi Mustofa (28).

Korban tewas ditemukan di samping kapal Maratus Palembang oleh rekanan dari Rescue 911 dan tim gabungan SAR lainnya, jasad korban langsung dievakusi ke RSUD Ulin Banjarmasin.

Dua orang tewas korban truk Fuso tercebur itu, tidak jauh dari lokasi tenggelamnya truk pengangkut besi rongsokan itu, dengan jeda waktu kurang lebih 4 jam.

Sebelumnya, truk Fuso membawa besi bekas alias rongsokan dengan nopol S 8795 UX tercebur saat akan muat ke KM Kirana IX di dermaga 100 pada Sabtu (11/9/2021) malam, sekitar pukul 21.00 Wita.

Ketika truk akan masuk, tiba-tiba menabrak bolder kapal hingga tercebur ke sungai. Truk tersebut dikendarai oleh Suparman dengan muatan berupa besi bekas seberat sekitar 30 ton dan di dalam kabin bersama 8 orang lainnya. (kanalkalimantan.com/kk)

Reporter : kk
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->