Connect with us

Kota Banjarmasin

‘Serbuan’ Ilung dari Hulu Sungai Martapura, DLH Banjarmasin Cuma Andalkan Satu Kapal Penyapu

Diterbitkan

pada

Eceng gondok yang terbawa arus di Sungai Martapura kawasan wisata Siring Banjarmasin. Foto: rizki

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kiriman eceng gondok (ilung) di sungai Martapura nyaris terjadi setiap tahun.

Saat air sedang kondisi surut, tanaman yang tumbuh mengapung itu sering kali menutupi sebagain besar permukaan Sungai Martapura di Kota Banarmasin.

Seperti yang terjadi saat ini, ilung nyaris memenuhi permukaan Sungai Martapura di Kota Banjarmasin. Kondisi itu telah terjadi sejak hampir dua minggu terakhir dan cukup menggangu aktivitas transportasi air di kawasan Sungai Martapura.

Baca juga: Donasi Palestina di HSU Capai Rp 575 Juta

“Tahun ini yang paling banyak. Walau ilungnya tidak tebal, tetap aja mengganggu kita,” kata Herli, juru kemudi klotok di kawasan wisata Siring Banjarmasin saat ditemui, Rabu (1/1/2023) kemarin.

Meski 1 unit kapal sapu-sapu milik Dinas PUPR Banjarmasin hampir setiap hari dikerahkan untuk membersihkan ilung, tetap tidak sebanding dengan kedatangan ilung yang terus menumpuk di Sungai Martapura.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin melalui Kabid Kebersihan dan Pengelola Sampah Marzuki tidak menampik jika permasalahan eceng gondok ini terus terjadi setiap tahun.

Baca juga: Salah Paham di Jalan, DL Serang SH Pakai Parang di Sungkai

Menurutnya, aliran sungai Martapura menjadi tempat yang subur bagi ilung hidup dan berkembang biak.

“Sumbernya (ilung) dari hulu, perairan kita sangat subur tumbuh tanaman liar tersebut,” katanya kepada kanalkalimantan.com.

Pihaknya mengaku telah berusaha melakukan penanganan, diantaranya dengan mengangkut sampah-sampah tersebut ke Pusat Daur Ulang (PDU) yang berlokasi di Sungai Gampa, Banjarmasin.

Baca juga: Warga Desa Lokbaintan Terima Bantuan BPBD Banjar

Disana, sampah-sampah termasuk ilung dimanfaatkan dan diolah menjadi popok kompos. Daur ulang sampah itu menurutnya telah berjalan lebih dari setahun belakangan.

“Paling tidak itu yang bisa kita lakukan,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya telah mewacanakan untuk memanfaatkan eceng gondok menjadi bahan kerajinan tangan seperti tas, kursi, dan anyaman lainnya.

“Kami mencoba juga itu, nanti mengadakan pelatihan dari bahan ilung,” ujarnya.

Lanjut Marzuki, masalah tahunan ilung di Sungai Martapura menurutnya tidak dapat ditangani sendiri oleh Pemko Banjarmasin. Ia mengatakan, rata-rata eceng gondok yang terbawa arus berasal dari hulu Sungai Martapura tepatnya di Kabupaten Banjar.

Sehingga, ia menginginkan semua pihak terkait harus duduk bersama untuk memecahkan masalah tahunan tersebut.

“Penting memang penanganan ini lintas sektor, terus juga lintas kabupaten kota, karena ilung yang ada di Sungai Martapura ini sumbernya dari hulu,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->