Connect with us

Lingkungan

Program Kotaku di Kabupaten Banjar, Klaim Tuntaskan 72,59 Ha Kawasan Kumuh

Diterbitkan

pada

Foto : net

MARTAPURA, Selama 2017 lewat program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kabupaten Banjar berhasil tuntaskan 72,59 ha kawasan kumuh dari 106,55 ha kawasan kumuh yang tersebar di Kabupaten Banjar. Kotaku yang merupakan satu dari sejumlah upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di daerah. Gerakan 100-0-100, yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.

Arah kebijakan pembangunan Dirjen Cipta Karya adalah membangun sistem, memfasilitasi pemerintah daerah, dan memfasilitasi komunitas berbasis komunitas. Program Kotaku akan menangani kumuh dengan membangun platform kolaborasi melalui peningkatan peran pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat,hal ini selar dengan apa yang dilakukan oleh Pemkab Banjar utuk menuntaskan sebaran kawasan kumuh.

Perlu diketahui Kabupaten Banjar dengan luas wilayah 4.688 km2, masih memiliki 32 kawasan kumuh dengan total seluas 573,04 hektare. Kawasan kumuh itu terbagi di 12 wilayah kecamatan dan 36 desa, mengacu berdasarkan data dukung identifikasi lingkungan permukiman kumuh perkotaan tahun 2016 berdasarkan Surat Keputusan (SK) 2013.

Sebelumnya dalam penuntasan kawasan kumuh, menurut Rizqon, Kepala Seksi (Kasi) Penataan Bangunan dan Pengembangan Permukiman Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar menjelaskan, program Kotaku dilaksanakan di 34 provinsi, yang tersebar di 269 kabupaten/kota, pada 11.067 desa/kelurahan. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kumuh yang ditetapkan oleh kepala daerah masing-masing kabupaten/kota.

Menurut Rizqon, sebagai implementasi percepatan penanganan kumuh, program Kotaku akan melakukan peningkatan kualitas, pengelolaan serta pencegahan timbulnya permukiman kumuh baru, dengan kegiatan-kegiatan pada entitas desa/kelurahan, serta kawasan dan kabupaten/kota. Kegiatan penanganan kumuh ini meliputi pembangunan infrastruktur serta pendampingan sosial dan ekonomi untuk keberlanjutan penghidupan masyarakat yang lebih baik di lokasi permukiman kumuh.

“Program Kotaku dilaksanakan dan berkalaborasi dengan berbagai instansi terkait dan kontraktor untuk program penangannnya difokuskan pada kawasan perkotaan, ada enam kelurahan di Kabupaten Banjar penerima bantuan dana dalam program Kotaku dengan nilai sebesar Rp 500 juta per kelurahan,” ungkap Rizqon.

Kepada Kanal Kalimantan, Kamso Kordinator Program Kotaku di Kabupaten Banjar menjelaskan, sebagai salah satu kabupaten di Kalsel, Kabupaten Banjar menduduki peringkat dua setelah Barito Kuala untuk luas permukiman kumuh, dimana berdasarkan SK Bupati No. 189 tahun 2014 luas permukiman kumuh dalam luasan hektare di Kabupaten Banjar adalah 573,04 Ha. Oleh karena itu diperlukan berbagai upaya dalam rangka percepatan penanganan kawasan kumuh.

Sebagai tugas dan upaya pemerintah yaitu merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi dibidang perumahan dan kawasan permukiman serta menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan nasional penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan hunian dan kawasan permukiman maka pemerintah  melalui  direktorat pengembangan kawasan permukiman, ditjen cipta karya kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat membuat strategi pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat  diantaranya dilakukan melalui pelaksanaan national Slum Up-Grading Program (NSUP) atau Program Kota Tanpa Kumuh (Program KOTAKU).

Sebagai tahapan pelaksanaan Program Kotaku adalah pendataan. Lembaga masyarakat di desa/kelurahan yang bernama Badan/Lembaga Keswadayaan Masyarakat (BKM/LKM) sudah melakukan pendataan kondisi awal 7 Indikator Kumuh di desa/kelurahan masing-masing. Data tersebut diintergrasikan antara dokumen perencanaan masyarakat dan dokumen perencanaan kabupaten/kota untuk menentukan kegiatan prioritas mengurangi permukiman kumuh dan mencegah timbulnya permukiman kumuh baru.

Monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara berkala guna memastikan ketepatan kualitas dan sasaran kegiatan, sehingga dapat membantu percepatan penanganan permukiman kumuh. Kegiatan-kegiatan pengembangan kapasitas untuk pemerintah daerah dan masyarakat akan dilakukan bersama tahapan kegiatan. Termasuk mendorong perubahan perilaku dalam pemanfaatan dan pemeliharaan sarana prasarana dasar permukiman.

Selama berdirinya kotaku di kabupaten Banjar, menurutnya tujuan umum program ini adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan untuk mendukung perwujudan permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan. Dalam tujuan umum tersebut terkandung dua maksud. Pertama, memperbaiki akses masyarakat terhadap infrastruktur dan fasilitas pelayanan di permukiman kumuh perkotaan. Kedua adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perkotaan melalui pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, berbasis masyarakat, dan partisipasi pemerintah daerah.

“Penjabaran tujuan Program Kotaku adalah memperbaiki akses masyarakat terhadap infrastruktur permukiman sesuai dengan 7 + 1 indikator kumuh, penguatan kapasitas pemerintah daerah untuk mengembangkan kolaborasi dengan pemangku kepentingan stakeholder, dan memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan penghidupan berkelanjutan,” ungkapnya.

Ada kegiatan penanganan penuntasan kawasan rumah kumuh yang didanai oleh oleh Kotaku sendiri dan berkalaborasi dengan pemda dengan total luas Kawasan  106,55 ha, enam desa atau kelurahan yang telah mereka kerjakan tersebut seperti di Kelurahan Jawa dengan luasan 5 ha, Tanjung Rema Darat dengan luasan 30 ha, Tanjung Rema dengan luasan 9,8 ha, Murung Keraton dengan luas 30 ha, Pesayangan dengan luas 3,75 dan Murung Kenanga dengan luasan 28 ha, dalam pengerjaannya semua sudah tercapai dan terealisasi.

“Dari 106,55 ha kawasan kumuh yang sudah dikerjakan pencapaian target seluas 72,59 ha sudah dilakukan, meskipun pasti tidak mungkin penyelesaiannya mencapai angka 100%, namun sudah dirasa sesuai dengan tugas program kotaku yaitu kawasan tersebut sudah tidak kumuh lagi,” pungkasnya. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->