Connect with us

Kota Pontianak

Pensiunan PNS Bersama Komplotan Curi Besi Pembatas Trotoar dan Penutup Drainase

Diterbitkan

pada

Ditreskrimum Polda Kalbar menggelar barang bukti pembatas trotoar (bollard) yang dicuri oleh lima orang komplotan. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemko) Pontianak dibikin resah akibat sering raibnya beberapa fasilitas umum di kota Khatulistiwa, berupa batang besi pembatas trotoar dan penutup saluran drainase.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalbar, akhirnya meringkus lima orang yang terlibat kasus pencurian itu, motifnya diduga untuk membeli barang haram narkoba.

“Jadi saat mereka kekurangan uang untuk beli narkoba, mereka melakukan pencurian,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Kalbar, Kombes Pol Aman Guntoro seperti dilansir insidepontianak.com -jaringan Suara.com, Selasa (15/3/2022).

Keempat tersangka adalah DH, TO, OT, dan WS, sedangkan satu tersangka yakni AR merupakan seorang penadah. Keempat tersangka menyebabkan Pemko Pontianak mengalami kerugian mencapai Rp185 juta.

“Akibat kejadian ini, negara dirugikan hingga Rp185 juta,” terangnya.

 

Baca juga  : Tak Pandai Berenang, Anak 9 Tahun di Martapura Meninggal Dunia di Irigasi

Tidak hanya itu, dua dari empat pelaku diketahui adalah residivis, sedangkan satu lainnya merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Keempat pelaku mencuri besi pembatas trotoar itu melakukan aksi bersama-sama. Bahkan tak jarang, mereka beraksi saat situasi arus lalu lintas ramai.

“Mereka menggunakan pakaian biasa. Tapi, mungkin masyarakat berpikir pelaku sedang melakukan perbaikan, sehingga tak berpikir untuk melaporkan mereka,” kata Kombes Pol Aman Guntoro.

Keempat pelaku pencurian sudah ditahan dan dijerat Pasal 363 KUHP tentang Tindak Pidana Pencurian. Sementara penadah berinisal AR, juga sudah diringkus, dijerat Pasal 480 KUHP.

“Kelima tersangka diancam hukuman di atas lima tahun penjara,” kata Aman. (Kanalkalimantan.com/Suara.com)

Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->