Connect with us

Kota Banjarbaru

Pelatihan Pengolahan Sampah Organik dengan Larva BSF di PDU Loktabat Utara

Diterbitkan

pada

FMIPA dan Fakultas Kehutanan melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik dengan menggunakan maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF). Foto: ist/fmipa

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Data Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan jumlah timbunan sampah di seluruh Indonesia setiap hari mencapai 175 ribu ton. Komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai 60% dari total sampah. Sampah plastik menempati posisi kedua dengan 14% disusul sampah kertas 9% dan karet 5,5%.

Berdasarkan data tersebut, sampah organik menjadi salah satu masalah besar di masyarakat karena apabila masalah ini diabaikan dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan kebersihan lingkungan.

Permasalahan sampah organik tersebut menggerakkan tiga dosen Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Kehutanan untuk melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik dengan menggunakan maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF).

Pelatihan dilaksanakan di Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah Loktabat Selatan karena tempat tersebut merupakan salah satu tempat pengolahan sampah yang cukup besar di Banjarbaru.

 

Baca juga : BREAKING NEWS: Pemerintah Hapus Syarat Wajib Tes PCR Penumpang Pesawat Jawa-Bali

Pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Program Kemitraan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Prof. Sunardi, S.Si., M.Sc., Ph.D, Wiwin Tyas Istikowati, S.Hut., M.Sc., Ph.D, dan Ir. Budi Sutiya, M.P ini merupakan salah satu upaya menerapkan hasil penelitian berbasis masalah di masyarakat secara langsung.

Menurut Prof Sunardi, Ph.D, selaku ketua pelaksana PKM, pelatihan budidaya maggot sekaligus pengolahan sampah organik menjadi pupuk menggunakan maggot akan dapat menjadi solusi dari masalah yang timbul karena menumpuknya sampah.

“Proses pembuatan pupuk menggunakan maggot akan dapat mempercepat proses menjadi hanya sekitar 2 minggu dari yang semula 2-3 bulan. Selain itu larva BSF/maggot juga akan menjadi produk yang tambahan yang dapat dijual dengan harga tinggi,” terangnya.

Letak PDU Loktabat Utara yang tepat berada di samping pasar Pondok Mangga akan membuat supply sampah organik dari sisa buah dan sayur akan terjamin sehingga budidaya maggot juga akan lebih mudah berkembang karena pakan terjamin.

 

Baca juga : BNN HSU Mendadak Test Urine Puluhan Pegawai di Lingkup Setda HSU

“Diharapkan setelah kegiatan ini, PDU Loktabat Utara tidak hanya menjadi tempat pemilahan sampah dengan kegiatan utama memilah sampah yang bisa di daur ulang tetapi juga dapat menjadi tempat budidaya maggot sekaligus memproduksi pupuk organik. Budidaya maggot akan dapat menjadi sumber penghasilan tambahan dari PDU kota Banjarbaru tersebut,” harap Prof Sunardi.

Sebelumnya, proses pengomposan sampah organik di PDU Loktabat Utara masih menggunakan metode konvensional yaitu menggunakan EM4 yang memakan waktu selama 2,5 bulan dalam sekali proses pengomposan.

Dengan metode tersebut, sampah organik yang mampu diolah hanya sekitar 10% dari sampah yang masuk, sedangkan rendemen kompos yang dihasilkan sebanyak 50-60% dari bahan baku. Penggunaan larva atau maggot BSF mampu mengurai sampah organik dengan cepat dan biaya sangat murah.

Hasil penguraian sampah organik oleh larva BSF menghasilkan sisa penguraian yang merupakan pupuk kompos dari sampah organik yang sudah terurai.

 

Baca juga : Nuriah Raih Juara STQ Nasional Bupati Banjar Serahkan Bonus Rp 20 Juta 

Program Kemitraan Masyarakat LPPM ULM merupakan salah satu upaya ULM untuk dapat menerapkan hasil-hasil penelitian sehingga lebih membumi dan bermanfaat.

Visi ULM sebagai universitas yang unggul dan terkemuka dalam bidang lahan basah harus mampu menyumbang solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada di lahan basah.

Salah satunya adalah permasalahan sampah organik yang saat ini belum banyak dimanfaatkan, tambah Wiwin Tyas Istikowati dari Fakultas Kehutanan ULM selaku anggota tim pelaksana kegiatan tersebut.

Kegiatan yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat ini diharapkan dapat menjadi upaya edukasi masyarakat dalam mengolah dan memanfaatkan sampah organik. (Kanalkalimantan.com/kk)

Reporter : kk
Editor : cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->