Connect with us

Kota Martapura

Pamit Main Sendiri, Bocah 10 Tahun Nyaris Tenggelam di Irigasi Sekumpul

Diterbitkan

pada

Bocah lelaki dievakuasi warga seteleha nyaris tenggelam di saluran irigasi Riam Kanan dekat jembatan Tanjung Rema Darat-Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kamis (15/6/2023) petang. Foto: tangkaplayar

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Seorang bocah lelaki asal Sekumpul, Martapura didapati nyaris tenggelam di saluran irigasi Riam Kanan dekat jembatan Tanjung Rema Darat-Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kamis (15/6/2023) petang.

Bocah berusia 10 tahun itu bernama Qurais. Melalui video yang beredar anak itu berhasil diselamatkan oleh warga sekitar ketika terlihat tenggelam di aliran irigasi.

Setelah dievakuasi ke darat, bocah itu tampak memuntahkan banyak air dari mulutnya. Beruntungnya Qurais didapati masih sadarkan diri.

Warga sekitar pun berbondong-bondong memadati kawasan itu untuk melakukan pertolongan.

Baca juga: Pj Bupati Dengar Langsung Curhat Masyarakat di ‘Bapapandiran Lawan Pemerintah Desa’

Alhasil ambulans relawan emergency Martapura langsung membawa bocah itu ke IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura.

Bocah lelaki yang nyaris tenggalam di irigasi dilarikan ke RSUD Ratu Zalecha, Kamis (15/6/2023). Foto: wanda

Tak ada yang tahu pasti mengenai kronologis kejadian. Hanya saja, warga sudah mendapati anak lelaki dalam keadaan tenggelam dan meminta pertolongan.

“Warga di sana banyak tapi tidak ada yang tahu, cuman tukang gorengan di depan jalan dekat situ pinandu kalau itu anak saya,” ujar Sibawaihi, ayah dari bocah bernama Qurais, Kamis (15/6/2023) sore.

Sang ayah mengungkapkan, saat kejadian dirinya baru sampai ke rumah orangtuanya, tiba-tiba saja mendapat kabar anaknya tenggelam di irigasi.

“Kakak saya yang pertama kali mendapat kabar dari orang di lokasi kejadian, lalu kebetulan tukang gorengan juga kenal kalau itu anak saya, jadi saya langsung bergegas ke lokasi,” ungkapnya.

Baca juga: Haru Warnai Pelepasan Calon Haji Kloter 17 dan 18 Kabupaten Banjar

Saat di lokasi anaknya tenggelam, akunya, dia tidak mendapati anaknya karena sudah dilarikan ke rumah sakit.

Dia pun menyusul ke rumah sakit dan mendapati anaknya sudah dalam keadaan lemas, bahkan warna kulitnya berubah menjadi kebiruan dan dingin.

Sibawaihi menceritakan, sang anak laki-lakinya itu memang sempat berpamitan kepada ibu dan neneknya untuk pergi ke irigasi, namun bukan untuk berenang.

“Tadi sempat diceritakan memang keluar katanya mau jalan-jalan saja, tidak mau mandi di irigasi, tapi mungkin terpeleset atau bagaimana keasikan melihat air gak sadar kecebur sendiri,” beber sang ayah.

Rohimah, nenek dari bocah bernama Qurais menceritakan, cucunya itu baru saja pulang sekolah. Tak sempat makan, hanya ganti baju. Lalu cucunya itu pun pamit pergi jalan-jalan di lingkungan sekitar.

“Dekat sekali lokasi irigasi dengan rumah, karena memang sehabis pulang sekolah selalu diantar ke rumah sama ibunya,” ungkap Rohimah dihubungi terpisah.

Saat berpamitan pun, ujar Rohimah, cucunya itu pergi sendiri tidak bersama teman maupun kerabat.

“Sendiri aja orangnya, jalan sendiri, datang sekolah kata mamanya belum makan apa-apa, lepas baju langsung pergi jalan sendiri,” sambungnya.

Baca juga: Susul Jemaah Sebelumnya, 35 Calon Haji HSU Berangkat Menuju Asrama Haji

Rohimah menjelaskan, cucunya itu memang tergolong anak yang aktif dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Meski begitu Qurais tidak banyak berteman dengan teman-teman sebayanya, hanya saja suka asik sendiri.

Hingga saat ini, bocah itu masih terbaring di ruang IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura untuk mendapatkan perawatan intensif.

Sementara itu hasil pemeriksaan dokter terhadap tubuh Qurais tidak ditemukan adanya kerusakan organ akibat peristiwa tenggelam itu.

“Tadi sempat dirontgen paru-parunya, Alhamdulillah tidak ada masalah dan jantungnya juga, mungkin masih ada rasa gak enak bekas muntahnya tadi aja,” pungkas sang neneknya. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->