Connect with us

HEADLINE

Monumen Kampung Ketupat Ambruk saat Proses Pembangunan, Wali Kota Banjarmasin : Bukan Duit APBD Tapi Duit Investor!


Ibnu Sina: Biaya yang Diinvestasikan oleh Investor Itu Sekitar Rp 6 Miliar


Diterbitkan

pada

Tugu Kampung Ketupat sebelum roboh dan setelah roboh diterjang angin kencang pada Kamis (17/11/2022). Foto: rizki

KANALKALIMNATAN.COM, BANJARMASIN – Proses pembangunan Wisata Kampung Ketupat di Kelurahan Sungai Baru, Kota Banjarmasin yang ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2022 mengalami kendala.

Salah satu bangunan yaitu monumen atau tugu ketupat roboh pada Kamis (17/11/2022) petang. Robohnya monumen tersebut diduga disebabkan karena kontruksi bangunan tidak kuat menahan angin kencang yang saat itu menerpa Kota Banjarmasin.

Ambruknya tugu atau monumen ketupat yang masih dalam proses pembangunan tersebut menjadi sorotan publik terutama masyarakat. Masyarakat bertanya-tanya terkait kualitas kontruksi bangunan hingga sumber pendanaan.

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina saat dikonfirmasi Kanalkalimantan.com pada Jumat (18/11/2022) mengatakan, jika sumber pendanaan pembangunan Wisata Kampung Ketupat tersebut adalah berasal dari pihak swasta dan tidak menggunakan APBD Kota Banjarmasin.

 

 

“Saya klarifikasi ya, untuk program Kampung Ketupat itu kerja sama Pemko dengan investor,” katanya.

Baca juga: Pemuda Mengaku Nabi dan Imam Mahdi dari Landasan Ulin, Ternyata Pernah Dirawat di RSJ Sambang Lihum

“Biaya yang diinvestasikan oleh investor itu sekitar Rp 6 miliar, jadi bukan duit APBD tapi duit investor,” tegasnya.

Lebih lanjut Ibnu Sina mengatakan, bangunan yang ambruk tersebut hanya satu dari sekian banyak objek yang sedang dibangun, akan tetapi monumen tersebut menjadi bangunan utama pada penataan kawasan Kampung Ketupat Banjarmasin.

“Bangunan yang runtuh itu hanya satu titik saja dari sekian banyak kawasan yang sudah ditata di Kampung Ketupat,” ujarnya.

Dirinya mengungkapkan, pada kawasan tersebut sudah didesain sedemikian rupa sebagai tempat pertunjukan musik yang dilengkapi dengan kafe dan ada area UMKM.

Baca juga: Sidang Kasus Pengalihan IUP Terdakwa Mardani Maming, Penasehat Hukum Nyatakan Nilai Pembuktian Lemah

“Kan ada area kulinernya, ada area UMKM, kemudian juga disamping monumen bangunan utama yang roboh itu, akan ada kafe yang dibisa dipakai untuk pertunjukan akoustik maupun band,” katanya.

Ia juga menuturkan, nantinya kawasan tersebut tidak akan mengganggu masyarakat sekitar Kampung Ketupat karena sudah dilengkapi dengan pagar dan didesain kedap suara.

“Kenapa desainnya begitu, karena itu dekat dengan permukiman warga, jadi didesain supaya suara itu akan ke atas menggema, tidak ke samping, sehingga warga tidak terlalu terganggu,” terangnya.

Ketika ditanya terkait target penyelesaian bangunan, Ibnu mengatakan belum bisa memastikan apakah bisa selesai di akhir tahun ini atau akan tertunda, karena menurutnya itu adalah murni investasi sehingga tergantung investornya.

Baca juga: BPBD Banjarmasin: Sebab Runtuhnya Pasar Baimbai karena Material Alami Pelapukan

“Soal target selesai akhir tahun kami tanyakan nanti ke investor, karena memang dalam perencanaan akan launching di akhir tahun,”

“Jika tidak sesuai akhir tahun akan tertunda saja, tidak ada finalti karena itu kan murni investasi,” tutup Wali Kota Banjarmasin dua periode ini. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->