Connect with us

HEADLINE

Mengulik Lapak Raja Ramuan Tradisional Khas Kalimantan di Pasar Loak Banjarmasin

Diterbitkan

pada

Lapak Raja Ramuan Khas Kalimantan milik Junaidi yang terletak di Pasar Loak atau Pasar Subuh Banjarmasin, Minggu (7/1/2024) pagi. Foto: rizki

KANALKALIMANTAN. COM, BANJARMASIN – Di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, obat-obat modern semakin berkembang di masyarakat. Meski demikian, obat tradisional ternyata masih saja banyak dicari dan digunakan oleh sebagian orang.

Penjual obat tradisional pun masih dapat ditemui di pasar-pasar meskipun jumlahnya sangat sedikit. Seperti di pasar subuh atau pasar Loak Banjarmasin, masih terdapat beberapa penjual obat tradisional setiap hari Minggu membuka lapaknya.

Salah satunya, Junaidi, lelaki yang tinggal di Banjarmasin ini membuka lapak di pasar loak Banjarmasin dengan sebutan lapak ‘Raja Ramuan Tradisional Khas Kalimantan’.

Baca juga: Serang 4 Warga Gotong Royong Banjarbaru, Monyet Liar Masih Diburu

Setiap pagi Minggu, Junaidi menjajakan akar dan kayu-kayuan hutan di pasar yang terletak di Jalan Mayjen Haryono MT Kecamatan Banjarmasin Tengah dengan berbekal pengeras suara dan gaya bicaranya yang meyakinkan.

Akar dan kayu-kayuan yang dijajakan Junaidi bukanlah dari tumbuhan biasa. Lelaki kelahiran Alabio Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) ini mengaku harus berkeliling Pulau Kalimantan dan masuk keluar hutan untuk mendapatkannya. Dan beberapa akar ia mengaku meminta bantuan orang lain untuk mencarinya.

Kepada Kanalkalimantan.com Minggu (7/1/2024) pagi, lelaki 55 tahun yang ditemui di lapaknya ini menyebutkan satu persatu nama-nama kayu dan akar yang dijuala beserta dengan khasiatnya.

Baca juga: Takuti Warga Jalan Pintu Air Martapura Pakai Parang, AN Ditangkap Polisi

Akar pasak bumi, akar kuning, akar rahwana, akar raja bangun, akar saluang balun, raja mandak, kayu pak-pak, sarang semut, dan kayu-kayuan lainnya lancar Junai menyebut beserta khasiat yang diyakininya.

“Kalau seperti akar kayu rahwana obat kolestrol, jarang orang ketemu ini,” kata Junai -biasa disapa- sambil memperlihatkan kayu yang dimaksud.

Salah satu kayu khas Kalimantan yang sempat viral karena khasiatnya untuk penyakit kanker bernama kayu bajakah tak ketinggalan tersedia di lapak 2 meter persegi yang ditempatinya.

Baca juga: Pemancing Ikan Tenggelam di Waduk Riam Kanan, Pulang Dibawa Pakai Kantong Mayat

Kemudian, ada juga buah langka yang tumbuh di Pegunungan Meratus yaitu ulur-ulur. Buah berbentuk lonjong kombiansi warna coklat kehitaman itu diyakini punya khasiat mengobati ambien dan infeksi pencernaan, seperti mengeluarkan darah saat buang air besar.

“Kalau buah ulur-ulur ini saya jual Rp30 ribu per bijinya,” ungkapnya.

Junai juga mahir dalam meracik obat tradisional dari kayu dan akar-akaran. Di lapak dagangnya, ia langsung memasukan satu-persatu potongan kayu dan akar ke dalam botol, serta menjelaskan khasiat racikan kepada para pelanggannya.

Baca juga: Saksikan Debat Capres Kedua Pemilu 2024

Junai mengaku sudah sekitar 20 tahun menggeluti dunia ramuan tradisional. Hampir setiap hari, ia berkeliling dari pasar ke pasar untuk menjajakan jualannya. Sementara akar dan kayu-kayuan banyak ia dapatkan di Pegunungan Meratus Loksado dan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Bahkan ia mengaku sudah pernah berkeliling ke seluruh provinsi di Kalimantan untuk menjajakan jualannya sekaligus mencari kayu dan akar-akaran yang berkhasiat.

“Kaltim, Kalteng, Kalbar, Kaltara sudah pernah aku,” pungkasnya.

Sementara diketahui obat tradisional sudah ada dan dimanfaatkan sejak zaman dulu.

Secara ilmiah, tak dapat dibantah jika banyak tumbuhan di alam yang punya khasiat menyembuhkan berbagai penyakit.

Namun, penggunaan obat tradisional di jaman sekarang ini telah hampir tergantikan dengan kehadiran obat-obat yang dihasilkan dunia kedokteran modern. (Kanalkalimantan.com/rizki) 

Reporter : rizki

Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->