Connect with us

HEADLINE

Klaim Peringkat ke-5 Terendah Covid-19 di Indonesia, Kasus Positif di Kalsel Terus Melonjak!  

Diterbitkan

pada

Pj Gubernur Safrizal dalam Focus Group Discussion, di Mahligai Pancasila, Selasa (13/7/2021).  Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA mengatakan saat ini Kalsel berada di posisi 5 terendah kasus Covid-19 di tanah air. Namun demikian, posisi tersebut terus dibayangi peningkatan tajam yang terjadi setiap hari.

Pada Selasa (13/7/2021), kasus positif bertambah sebanyak 307 orang. Pada laporan tersebut kasus positif terbanyak berada di Kota Banjarmasin sejumlah 135 orang, disusul Barito Kuala 65 orang, Kota Banjarbaru 26 orang, Tanah Bumbu 16 orang, Kotabaru 14 orang, Tanah Laut 12 orang, Tabalong 11 orang, Tapin 7 orang, Balangan 6 orang, Kab Banjar 5 orang, Hulu Sungai Tengah 5 orang, Hulu Sungai Selatan 4 orang dan Hulu Sungai Utara 1 orang.

Di sisi lain, Safrizal mengatakan, sinergi bersama menangani Covid-19 dinilai cukup.

“Kita terus menekan dan melakukan pencegahan yang sangat luar biasa, seperti contohnya Kalsel saat ini zona kuning. Namun peraturan yang kita terapkan seperti zona orange,” aku Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA dalam Focus Group Discussion, di Mahligai Pancasila, Selasa (13/7/2021).

 

 

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, Pemko Banjarmasin ‘Sulap’ BBPPKS Jadi Rumah Sakit Darurat!

Dalam FGD bertema “Peran Stake Holder dalam Penanggulangan Covid-19 menjelang pembelajaran tatap muka di sekolah pada masa pandemi Covid-19 di Provinsi Kalsel”, Safrizal menekankan pentingnya kekuatan kolaborasi.

Ia mengatakan, keberhasilan ini tidak luput dari kerja keras seluruh stake holder dan tentu saja masyarakat Kalsel yang terus aktif dan taat dalam menjalankan prokes yang ketat.

“Boleh saya katakan ini merupakan rahmat dan karunia dari Allah serta usaha kita semua terutama masyarakat Kalsel, kita sekarang berada di peringkat lima terbawah se-Indonesia dalam kasus penularan covid-19, namun semua itu jangan sampai membuat kita lengah dan kendor,” ucapnya.

Sedangkan mengenai pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan oleh sekolah-sekolah di Kalsel, Safrizal mengungkapkan, perlu adanya aturan-aturan serta ilmu pengetahuan mengenai apa itu Covid-19.

“Seperti aturan yang sudah kita terapkan dan patuhi bersama, diharapkan begitu juga pada dunia pendidikan, kita harus teliti dan cermat dalam mengambil keputusan. Seperti guru harus sudah divaksin, pengetahuan tentang SOP serta pengetahuan tentang Covid-19. Begitu juga dengan para murid, harus tahu SOP nya serta dibarengi dengan kepatuhan. Nah, kepatuhan ini yang harus diperkuat, jangan sampai nantinya muncul klaster sekolah,” ungkapnya.

Baca juga: VIDEO VIRAL. Aksi Bocah di Banjarbaru Santai Main ‘EpEp’ Sambil Belakangi Pengemudi Motor

Dalam hal ini Safrizal berharap melalui Focus Group Discussion ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Kalsel. “Ini merupakan kolaborasi yang sangat baik antara pemerintah daerah, aparat dan pemerhati dunia pendidikan, semuanya harus berpartisipasi untuk mewujudkan pembelajaran tatap muka yang aman serta terlaksana dengan baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolda Kalsel Irjen Rikwanto memaparkan upaya-upaya terus dilakukan untuk menciptakan situasi yang kondusif di Kalsel dan berharap FGD ini bisa membuka tabir atau pemikiran agar bisa menghasilkan keputusan yang tepat.

Di Indonesia ada kebiasaan ngumpul yang sulit untuk dihilangkan, maka dari itu peran serta masyarakat dinilai sangat penting dalam menekan angka penularan covid-19 di Kalsel.

Selain itu saya berharap Pemda, TNI, Polri, BPBD bisa bekerjasama membuat posko-posko taktis di lapangan untuk melakukan penyekatan serta menyaring arus keluar masuk Kalsel, baik itu jalur laut, darat dan udara. Kita lindungi dan jaga bersama-sama untuk keselamatan Kalsel itu sendiri,” tandasnya.(Kanalkalimantan.com/dewi)

Reporter: dewi
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->