Connect with us

Kota Banjarbaru

Keluhan Debu di Jalan RO Ulin, Ternyata Ini Penyebabnya

Diterbitkan

pada

Pembersihan tanah uruk yang menempel di jalan RO Ulin, Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan. foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Debu tanah urukan proyek pembangunan Pasar Bauntung di jalan RO Ulin, Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Utara, dikeluhkan warga. Partikel debu akibat lalu lintas kendaraan proyek yang hilir mudik tiap harinya mencemari kawasan eks Stadion Mini Banjarbaru itu.

Anggun (25), salah satu warga Loktabat Selatan yang sering melintasi kawasan lokasi proyek mengatakan, pada siang hari debu sangat mengganggu di depan proyek pasar itu. Apalagi, btanah yang menempel di jalan, sehingga mengganggu lalu lintas masyarakat sekitar.

Pun, hal yang sama juga dirasakan salah seorang pedagang di kawasan sekitar proyek. Aji (37) yang sehari-harinya berjualan di warung, merasa tercemari partikel debu yang bertebaran dan berdampak pada aktivitas berjualannya.

“Ya, gak enaklah mas. Masa orang datang, makan di sini malah menghirup debu-debu. Semoga yang punya kerjaan, bisa bersimpati dan menunjukan tanggungjawabnya,” akunya.

Jalan RO Ulin depan proyek Pasar Bauntung Banjarbaru di eks stadion sepakbola mini Banjarbaru. foto: rico

Terkait keluhan-keluhan ini, Kanalkalimantan.com mencoba mengkonfirmasi kepada Dinas PUPR Banjarbaru. Dalam hal ini, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kota Banjarbaru, Abdussamad ditemui Selasa (3/3/2020) siang, mengaku telah mengetahui persoalan ini.

Ia menyatakan pihaknya sudah menindaklanjuti atas keluhan warga sekitar, dengan melakukan pembersihan debu yang menempel di jalan RO Ulin tersebut. Menurutnya, debu tersebut berasal dari tanah merah yang melekat di ban truk yang keluar masuk dari dalam proyek pasar.

“Truk ini mengangkut bahan material di lokasi area pengerjaan yang sebelumnya diuruk tanah merah. Nah, kita sudah beritahukan kepada pekerja di lapangan untuk secepatnya dan rutin membersihkan semua debu maupun tanah merah yang melekat di jalan dibersihkan,” kata Samad.

Selain itu, Samad juga meminta masyarakat memaklumi dengan adanya proyek yang saat ini tengah dikerjakan pihaknya. Ia menegaskan akan mengupayakan sebisa mungkin agar masyarakat tidak terganggu atas adanya pembangunan Pasar Bauntung.

“Memang kalau ada proyek, pasti ada kendalanya. Kita ingin sebisa mungkin meminimalisir hal itu. Jadi kita meminta masyarakat juga turut bersabar dan kita selalu upayakan tindaklanjutnya,” pungkas Samad.

Perlu diketahui, saat ini pembangunan Pasar Bauntung di Jalan RO Ulin telah mencapai 10 persen. Pengerjaan pembangunan pasar telah memasuki tahap pengecoran lantai utama pasar dan tiang-tiang pondasi.

Pembangunan Pasar Bauntung di Jalan RO Ulin ini merupakan babak lanjutan dari program relokasi Pasar Bauntung yang lama. Pasar yang lama dan masih beroperasi sampai saat ini, terletak di tengah kota dan dinilai tidak lagi mampu menampung perkembangan pedagang, khususnya pedagang kaki lima (PKL).

Sebelum dimulainya pembangunan Pasar Bauntung di Jalam RO Ulin, dulunya lokasi di tanah tersebut berdiri Stadion Mini Banjarbaru dan hamparan lapangan hijau, yang kerap digunakan masyarakat sebagai tempat untuk berolahraga maupun penyelenggaran kompetisi olahraga. Pada awal Desember 2019, stadion mini telah diratakan dengan tanah dan menandai dimulai pembangunan Pasar Bauntung.

Proses pembangunan Pasar Bauntung di Jalan RO Ulin Banjarbaru dikerjakan selama 390 hari terhitung sejak 6 Desember lalu.  Nilai kontrak pembangunan pasar ini mencapai Rp 86,2 Miliar, berasal dari APBD Kota Banjarbaru tahun angaran 2019/2020. (kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : rico
Editor : bie

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->