Connect with us

HEADLINE

Kasus Siswa Tikam Siswa SMAN 7 Banjarmasin, Korban Bullying Memiliki Pikiran Balas Dendam

Diterbitkan

pada

Ilustrasi anak mendapat perundungan. Foto: Mikhail Nilov from Pexels

KANALKALIMANAN.COM, BANJARMASIN – Peristiwa berdarah siswa tikam siswa dengan senjata tajam di SMAN 7 Banjarmasin diduga sakit hati pelaku terhadap korban akibat perundungan atau bullying, Senin (31/7/2023) pagi.

Pelaku penikaman, sebut Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian berinisial A (15), sedangkan korban berinisial M (15). Keduanya masih anak di bawah umur.

Antara anak korban M dan anak pelaku A memang berbeda kelas. Anak pelaku duduk di Kelas 10K. Sedangkan anak korban berada di Kelas 10B.

M dan pelaku A diketahui sudah saling kenal semenjak satu sekolah di bangku SD hingga saat masuk ke jenjang SMP. Begitu juga saat memasuki jenjang SMA, satu sekolah di SMAN 7 Banjarmasin.

Baca juga: Siswa Tikam Siswa SMAN 7 Banjarmasin, Kapolresta: Diproses Sistem Peradilan Anak dan Perlindungan Anak

Penikaman itu terjadi di salah satu ruang belajar SMAN 7 Banjarmasin, M harus dilarikan ke rumah sakit karena dua tusukan benda tajam mengenai lambung sebelah kiri dan satu tusukan mengenai bahu kanan.

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebutkan status anak tersebut masih duduk di kelas 10.

“Korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut, sementara pelaku statusnya kini sudah diamankan oleh petugas dalam status penyelidikan,” kata Kasat Reskrim.

Informasi yang diperoleh Kanalkalimantan.com, anak pelaku A tersebut dikabarkan sering mengalami perundungan oleh teman-temannnya sejak SMP.

Baca juga: “Senin Berdarah” SMAN 7 Banjarmasin, Siswa Kelas 10 Tikam Teman Sendiri Diduga Sering Dibully

Hingga ke jenjang SMA, ternyata masih ada teman yang melakukan perundungan itu terhadap dirinya.

Masih dari kabar yang didapat Kanalkalimantan.com, saat sedang shalat Jumat lalu, pelaku A difoto dan juga sempat mendapat perundungan oleh korban.

Anak pelaku A diduga merasa sakit hati dan nekat menyerang anak korban Senin pagi sebelum apel upacara bendera.

 

Mengenal Perundungan atau Bullying

Perundungan alias bullying adalah tindakan tidak terpuji berupa penindasan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikis. Umumnya, tindakan ini bersifat agresif, mengintimidasi, dan dilakukan secara berulang atau terus-menerus.

Baca juga: Deklarasi Bersama Pemilu Damai di Banjarmasin

Perilaku ini bisa dilakukan oleh berbagai kalangan usia, namun lebih sering terjadi pada anak remaja karena memiliki emosi yang cenderung belum stabil. Kendati demikian, bullying tak boleh diremehkan dan dianggap normal karena berisiko menimbulkan dampak negatif dalam jangka panjang.

 

Dampak Bullying bagi Korban

Jika tidak segera dihentikan, perilaku bullying bisa menyebabkan berbagai macam gangguan mental maupun fisik bagi korban yang mengalaminya, seperti:

 

Memicu Masalah Mental

Dampak bullying bagi korban yang paling sering terjadi adalah memicu masalah kesehatan mental, seperti gangguan cemas, depresi, hingga post-traumatic stress disorder (PTDS). Pengaruh bullying terhadap kesehatan mental ini biasanya dialami oleh korban dalam jangka waktu panjang.

Baca juga: Tiga Terdakwa Saling Beri Kesaksian Korupsi Bendungan Tapin, Akui Uang ‘Belah Semangka’ Masuk Rekening Masing-masing

Gangguan Tidur

Insomnia juga menjadi salah satu dampak bullying bagi korban yang tak boleh diremehkan. Pasalnya, korban bullying sering kali mengalami stres berkepanjangan yang bisa menyebabkan hyperarousal, yaitu kondisi ketika tubuh menjadi sangat waspada sehingga mengganggu keseimbangan siklus tidur dan terjaga.

 

Penurunan Prestasi

Anak yang mengalami bullying biasanya akan kesulitan untuk memusatkan fokus dan konsentrasinya saat sedang belajar. Korban bullying juga kerap merasa enggan untuk pergi ke sekolah karena ingin menghindari tindakan penindasan yang dialaminya. Bila dibiarkan terus-menerus, kondisi tersebut bisa berdampak pada penurunan prestasi akademik anak.

 

Trust Issue

Trust Issue merupakan kondisi ketika seseorang sulit memercayai orang-orang yang ada di sekitarnya. Kondisi ini rentan dialami oleh korban bullying karena mereka khawatir akan mendapatkan perlakuan buruk kembali bila menaruh kepercayaan terhadap orang lain.

Bahkan, bila tidak segera diatasi, korban bullying yang mengalami trust issue cenderung akan menutup dirinya dan enggan bersosialisasi dengan orang lain.

Baca juga: Tari “Pusara Kasih” Sanggar Kemilau Intan Juara FKTD 2023, Berlatar Cerita “Nisan Berlumur Darah”

Memiliki Pikiran untuk Balas Dendam

Dampak bullying terhadap psikologi korban berikutnya adalah memiliki pikiran untuk balas dendam. Hal ini perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan seseorang melakukan tindakan kekerasan pada orang lain untuk melimpahkan kekesalannya.

 

Memicu Masalah Kesehatan

Selain psikis, tindakan bullying bisa memengaruhi kondisi tubuh terutama bagi korban yang mendapatkan kekerasan secara fisik, seperti luka dan memar.

 

Dampak Bullying bagi Pelaku

Tak hanya korban, bullying juga berisiko menimbulkan dampak negatif bagi pelakunya. Adapun sejumlah dampak dari bullying bagi pelaku adalah sebagai berikut:

Baca juga: Kafilah Banjar Jadi Juara Umum MTQN Kalsel, Saidi Mansyur Serahkan Bonus

Gangguan emosi

Berisiko menjadi pecandu alkohol dan obat-obatan terlarang.

Sulit mendapatkan pekerjaan saat beranjak dewasa.

Berisiko menjadi pelaku kekerasan dalam lingkungan sosial dan rumah tangga (KDRT). (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->