Connect with us

Kalimantan Selatan

Kasus Covid-19 Bertambah saat PPKM di Kalsel, Ini Pendapat dari Akademisi ULM

Diterbitkan

pada

Pj Gubernur Kalsel Safrizal saat melakukan kunjungan ke Pos PPKM Pal 6 Banjarmasin, Rabu (28/7/2021) siang. Foto: humprokalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Banjarmasin dan Banjarbaru diberlakukan sejak Senin (26/7/2021), kebijakan diambil karena dipicu kasus Covid-19 yang terus naik tiap.

Segenap pihak khususnya pemerintah daerah mempunyai harapan yang besar untuk menekan laju pertambahan kasus saat pandemi.

Namun, benarkah aturan PPKM Level 4 menurunkan data kasus konfirmasi positif dan pasien yang meninggal dikarenakan Covid-19?.

Tercatat sampai Rabu (28/7/2021) sore, selama 3 hari berjalan PPKM level 4. Dirangkum dari laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel diunggah oleh Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Kalimantan Selatan menyebut data menunjukkan penambahan kasus terkonfirmasi positif sejumlah 862 orang, pasien dalam perawatan bertambah 569 orang, dan pasien meninggal sebanyak orang.

 

 

Baca juga: Menyusuri Rawa Ekowisata Swargaloka di Desa Pulantani, Anyaman Purun Bisa Jadi Buah Tangan

Sedangkan pada Selasa (27/7/2021) kemarin, data yang dilaporkan untuk pertambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 517 orang, pasien dalam perawatan sejumlah 125 orang, dan pasien meninggal 20 orang.

Hari pertama PPKM level 4 di Kalsel pada Senin (26/7/2021) menampilkan data kasus konfirmasi positif sebanyak 195 orang, pasien dalam perawatan berkurang sejumlah 231 orang, dan pasien meninggal ada 17 orang.

Kondisi tersebut ditanggapi Pakar Percepatan Penanganan Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat, Hidayatullah Muttaqin mengatakan bahwa tidak ada cara lain dalam menurunkan kasus Covid-19.

Pakar Percepatan Penanganan Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat, Hidayatullah Muttaqin. Foto: dok.pribadi

Baca juga: 12.114 KPM di Banjarbaru Terima Bantuan, Beras 10 Kg dan Uang 600 Ribu

“Semuanya melalui proses dan sangat bergantung pada ketepatan strategi penanggunalangan pandemi, kecepatan dalam implimentasi, kemampuan mengkomunikasikan strategi kebijakan kepada masyarakat, dan konsitensi penerapannya,” katanya kepada Kanalkalimantan.com, Kamis (29/7/2021) siang.

“Banyaknya kasus konfirmasi yang dilaporkan dalam beberapa hari terakhir pada dasarnya adalah merupakan hasil penularan yang terjadi beberapa hari yang lalu, atau bahkan satu minggu sebelumnya. Begitu juga dengan penurunan kasus Covid-19 ini dari PPKM level 4 ini, dampaknya beberapa waktu kemudian tidak langsung hari itu juga,” bebernya.

Hidayatullah menyayangkan aturan dari PPKM level 4 implementasi di lapangan masih lemah. PPKM dari semula diterapkan selama dua pekan, oleh pemerintah pusat dijadikan satu pekan. “Pemerintah pusat juga memangkas sejumlah pembatasan sehingga menjadi semakin longgar, seperti diperbolehkannya makan di tempat dengan durasi waktu paling lama 20 menit,” tambahnya.

Berpijak pada kondisi tersebut cukup diragukan PPKM level 4 dapat menurunkan kasus harian dalam waktu satu minggu.

Pun, saat PPKM level 4 jumlah pasien di rumah sakit terus meningkat. Hal ini dikonfirmasi dari pengumuman yang diberikan RSD Idaman Banjarbaru.

Hari ini Rabu (28/7/2021) akun Instagram resmi RSD Idaman Banjarbaru membuat postingan yang berisi pengumuman bahwa IGD ditutup dikarenakan pasien yang melebihi kapasitas.

 

PENGUMUMAN

Untuk sementara

IGD TUTUP

Pasien melebihi kapasitas.

Mohon kerjasamanya, silahkan akses rumah sakit sekitar Banjarbaru dan Martapura.

Direktur RSDI

Dr.dr.Hj.Endah Labati Silapurna, MHKes. (kanalkalimantan.com/nurul)

Reporter : nurul
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->