Connect with us

HEADLINE

Haris Makkie-H Yuni Genggam 5 Partai Pengusung, ‘Kendaraan’ Milik Incumbent Ikut Diangkut?

Diterbitkan

pada

Duet Haris Makkie- H Yuni menjadi pasangan yang direkomendasikan ke DPP Golkar Foto: istimewa

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Jelang masa pendaftaran, banyak kejutan muncul di Pilkada Banjarmasin. Peta dukungan dan pergerakan parpol pun berubah cepat. Ini nampak dari dukungan atas paket yang diusung Partai Golkar, Haris Makkie- H Yuni Abdi Nur Sulaiman yang mampu merangkul empat partai lain. Salah satunya PKS, yang selama ini merupakan penyokong kadernya yang menjabat sebagai incumbent, yakni Wali Kota Ibnu Sina.

Perihal masuknya PKS dalam barisan Haris Makkie- H Iyun dicantumkan dalam surat pengajuan rekomendasi DPD I Golkar Kalsel ke DPP Golkar, No A-054/GOLKAR-KS/V1/2020 tentang Laporan Hasil Pelaksanaan Tahapan Seleksi Bakal Calon Kepala Daerah Partai Golkar di Pilkada 2020, yang dikeluarkan tanggal 26 Juni 2020 lalu.

Sebelumnya, ikhwal dukungan Golkar ke paket baru ini memang terasa mengejutkan. Ada banyak faktor menyebabkan hal tersebut. Salah satunya, getolnya Ketua Golkar Banjarmasin Hj Ananda ternyata tak direspons oleh DPD I Golkar.

Meski hanya memasang sebagai Wakil Wali Kota (sebagaimana posisi yang di tempati H Yuni—kader Golkar yang menjadi pasangan dari Calon Wali Kota Haris Makkie, red), tapi Ananda sebelumnya telah bergerak lebih dulu melakukan sosialisasi. (Saat berita ini diturunkan, Hj Ananda masih belum mau memberikan komentar terkait perubahan dukungan Golkar ini).

Tapi jalan politik ternyata berbelok ke tempat lain. Adalah Sekdaprov kalsel Abdul Haris Makkie yang kemudian dipilih. Meski pencalonan yang bersangkutan sebelumnya terkesan ‘mengambang’, tapi dalam surat pengajuan rekomendasi DPD I Golkar Kalsel ke DPP Golkar, No A-054/GOLKAR-KS/V1/2020 tentang Laporan Hasil Pelaksanaan Tahapan Seleksi Bakal Calon Kepala Daerah Partai Golkar di Pilkada 2020, dia bersama H Iyun yang dipilih.

Sebelumnya, kabar tersebut lebih awal ‘dibocorkan’ Ketua Harian DPD Golkar Kalsel Supian HK. Lewat tayangan video pendek berdurasi 25 detik, Ketua Harian DPD Golkar Kalsel Supian HK didampingi Haris Makkie dan H Yuni, menunjukkan surat yang diduga sebagai SK DPP tersebut.

Pada tayangan video singkat itu, Supian HK di hadapan Haris Makkie dan H Yuni menyampaikan Golkar mendukung Abdul Haris Makkie sebagai calon Wali Kota Banjarmasin dan H Yuni sebagai calon Wakil Wali Kota. “Untuk mendukung Haris Makkie sebagai Wali Kota Banjarmasin dan H Yuni sebagai Wakil Wali Kota Banjarmasin. Untuk Banjarmasin yang lebih baik lagi,” katanya.

Rupanya, pasca dukungan itu mesin partai pun langsung tancap gas. Sejumlah parpol langsung didekati. Sehingga terkumpul empat penyokong utama. Salah satunya, tentu saja PAN Banjarmasin yang memberikan 9 kursinya secara gratis! Padahal dengan 9 kursi tersebut, PAN bisa mengusung calon sendiri, karena telah memenuhi syarat 20 persen jumlah pemilih.

9 kursi PAN tersebut, melengkapi 6 kursi milik Partai Golkar yang mestinya merupakan hasil ‘keringat’ Hj Ananda selaku Ketua DPD Golkar Banjarmasin.

Ditambah lagi, ikut bergabungnya PDIP dengan 5 kursi, Nasdem 1 kursi, dan yang mengejutkan PKS juga menyerahkan 5 kursi miliknya untuk pasangan Haris Makkie- H Yuni. Padahal, partai dakwah tersebut memiliki kader incumbent Ibnu Sina. Dengan dukungan 5 parpol ini, mereka telah memiliki 26 kursi sebagai modal mendaftar di KPU. Jumlah yang cukup besar!

PKS: Itu Klaim Sepihak

Sementara terkait dicantumkannya PKS dalam surat pengajuan rekomendasi DPD I Golkar Kalsel untuk calon wali Kota Banjarmasin Haris Makkie- H Yuni, Ketua DPD PKS Banjarmasin Hendra kepada Kanalkalimantan.com, mengatakan masih merupakan klaim sepihak.

Ia mengatakan, partainya belum menyampaikan dukungan apapun terkait bakal pasangan calon di Pilkada Banjarmasin. “Jadi surat yang beredar itu masih merupakan klaim sepihak dari Partai Golkar. Karena kami sesuai mekanisme masih menunggu keputusan DPP PKS,” katanya.

Hendara mengatakan, peluang petahana Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina, untuk kembali diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Banjarmasin 2020, cukup besar.

Peluang petahana Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina, untuk kembali diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Banjarmasin 2020, Kalimantan Selatan ( Kalsel ), cukup besar.

Ia mengatakan, Ibnu saat ini masih merupakan kader terbaik PKS. Selama memimpin Banjarmasin, Hendra mengatakan Ibnu melukan banyak perubahan. “Banyak keberhasilan dicapai. Untuk itu kami masih berharap bisa mengusung kader sendiri di Pilkada,” tegasnya.

Ia menyadari PKS memang memerlukan koalisi untuk mengusung calon. Sebab saat ini kursi yang dimiliki masih belum memungkinkan maju sendiri. Dengan hanya 5 kursi di DPRD Banjarmasin, PKS memerlukan tambahn 4 kursi lagi.

Bagi Hendra, terkait hal ini komunikasi politik memang intens dilakukan. Termasuk dengan Golkar Banjarmasin. “Komunikasi sudah final. Tapi komunikasi politik yang dimaksud ketika itu sebatas pada saat Pak Haris Makkie mendaftar ke PKS, begitu juga Pak Ibnu Sina juga mendaftar ke Golkar. Tapi keputusan tentunya akan diserahkan ke DPP,” tegasnya. (Kanalkalimantan.com/cel)

 

Reporter : Cel
Editor : Cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->