Connect with us

Dispersip Kalsel

Hadirkan Penulis-Penulis Tenar Agar Anak Muda Melek Literasi

Diterbitkan

pada

Dian Purnomo, Penulis buku 'Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam'. Foto: Wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sesuai dengan program dari visi Kalimantan Selatan maju, keberadaan perpustakaan tentu menjadi ikon sekaligus ujung tombak dalam kampanye minat baca dan literasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Menjadi semakin sentral di era teknologi yang kian berkembang laju, Dispersip diharapkan mampu berperan melahirkan sumber daya manusia yang unggul. Selain itu juga meningkatkan Indek Pembangunan Literasi (IPL) masyarakat Kalsel, yang mana sudah berada di tingkat tertinggi di Indonesia pada tahun 2020.

Hal itu disampaikan Sekretaris Dispersip Provinsi Kalsel, M Ramadhan, saat membuka sesi talkshow Dispersip dengan tema “Memperjuangkan Keadilan Melalui Literasi” pada Kamis (10/3/2022).

“Alhamdulillah atas nama Kepala Dinas dan Pemerintah Provinsi Kalsel, saya berterima kasih kepada Dian Purnomo karena dapat berhadir berperan aktif dalam mendukung peningkatan indeks literasi masyarakat Kalimantan Selatan,” ucap Ramadhan sebelum memulai talkshow, di Aula Dispersip Kalsel.

 

Sekretaris Dispersip Provinsi Kalsel, M Ramadhan. Foto: Wanda

Baca juga  : Berawal dari Adat Tradisi Kawin Tangkap di NTT, Dian Purnomo Bersuara Lewat Buku “Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam”

Ia menggarisbawahi kegiatan mendatangkan penulis-penulis seperti ini, penting dilakukan untuk membuat masyarakat terutama anak-anak muda dapat terinspirasi dan semakin cinta dengan tulisan atau buku yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kecerdasan.

Dilihat dari hal itu, Pemerintah Provinsi Kalsel sudah mendukung gerakan literasi ini secara penuh, sesuai amanat undang-undang. Kini berkontibusi nyata diberikan dalam bentuk ruang berbagi pengalaman, ruang belajar kontekstual dan ruang berlatih keterampilan.

Pada ruang berbagi pengalaman itu pula, Dian Purnomo, penulis buku ”Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam’ turut berbagi cara memperjuangkan sesuatu melalui literasi.

“Ada banyak cara ketika kita ingin memperjuangkan sesuatu terutama yang memang perlu kita perjuangan, seperti misalnya isu isu lingkungan anak. Hal hal seperti itu ada banyak jalan,” ucap Dian saat ditemui terpisah sebelum talkshow.

 

Baca juga  : Majlis Lailatul Jum’at Hadirkan Guru Yanor Kalua, Ini Amalan yang Diperbanyak saat Bulan Sya’ban

Dilanjutkannya bahwa manusia diberikan pilihan di jalan mana mereka ingin berdiri. Tentunya dirinya memilih untuk berdiri dengan cara yang lebih tajam, karena menurutnya hal itu efektif untuk dirinya.

“Orang bisa memilih untuk berdiri di jalan demonstrasi, tetapi orang juga bisa mimilih berdiri dengan cara cara yang jauh lebih tajam. Menurut saya itu lebih efektik,” tegasnya.

Menurutnya, penting menanamkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar yang mana tanpa disadari banyak muncul permasalahan dan penyimpangan.

“Melek sih, kita tengok aja kiri kanan ada aja isu-isu yang tanpa kita sadari itu berada gajauh dari kita. Seperti jangan-jangan di dalam rumah kita sendiri itu ada isu kekerasaan atau penyimpangan,” ujarnya.

 

Baca juga  : Pemkab Tanbu Ikuti Rakor MCP Pencegahan Korupsi Wilayah Kalsel

Itu yang pertama, dilanjutkan Dian, setelah itu dengan sendirinya akan muncul panggilan dan dorongan untuk kita dapat mencari tahu hingga melakukan riset yang dapat menghasilkan tulisan.

“Kita ga mungkin bisa memaksakan harus menulis tentang perempuan atau yang lain sebagainya. Kalau panggilan kita di laut, sampah atau sungai maka itu yang akan datang sendiri, lalu kita lakukan riset, baru setelah itu kita tuliskan satu persatu, yang penting berani memulai,” tutupnya. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : Wanda
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->