Connect with us

HEADLINE

Giliran Sahbirin Bidik Calon Pendamping di Pilgub Kalsel, Ini 7 Nama yang Didekati

Diterbitkan

pada

Sahbirin membidik tujuh tokoh sebagai pendamping di Pilgub 2020. Foto : humpro kalsel

Lantas, jika seandainya pasangan Paman Birin-Muhidin benar-benar terjadi?

Rosehan menyebut, semua kewenangan maupun keputusan akhir tetap berada di pengurus DPP PDIP. Mengapa DPP PDIP? “DPP (PDIP) itu lebih pandai (dalam) mengatur strategi, situasi dan kondisi,” tegasnya.

Rosehan menyebut segala kemungkinan pasti terjadi. Termasuk jika mengusung kader sendiri. Apalagi di panggung perpolitikan. “Makanya jangan terlalu berharap politik itu kepastian. Kepastian itu adalah injury time saat SK dikeluarkan,” pungkasnya.

Kemungkinan PDIP untuk mengusung paket sendiri dalam Pilgub memang terbuka jika Sahbirin memaksakan berduet dengan Muhidin. Sebab di koalisi nasional, PAN tak termasuk dalam barisan parpol besar penyokong pemerintah sebagaimana Golkar, PDIP, PPP, PKB, dan juga Gerindra yang belakangan juga masuk dalam kabinet. Apalagi, dari hitungan jumlah kursi di parlemen, PAN memiliki jumlah kursi lebih sedikit dibandingkan PDIP.

Dari hasil pemilu 2019 lalu, kursi terbanyak diraih Partai Golongan Karya (Golkar) dengan 12 kursi, diikuti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang sama-sama meraih 8 kursi. Di poisisi peraih kursi terbanyak selanjutnya adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 6 kursi.

Disusul Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan raihan masing-masing 5 kursi. Partai Nasional Demokrasi (NasDem) sukses mendulang 4 kursi. Lalu ada Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan masing-masing menempatkan wakilnya 3 kursi. Dan satu-satunya peraih 1 kursi di DPRD Kalsel periode 2019-2024 adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Jika mempertimbangkan hasil surevi Lembaga Saiful Murjani Researc and Consulting (SMRC) pada 9 – 19 Oktober lalu, nama Muhidin menempati posisi pertama dengan persentase 11,9 persen sebagai cawagub Kalsel yang berpasangan dengan Sahbirin.

Setelah itu, ada sepuluh nama di bawah Muhidin, seperti Rudy Resnawan 7,5 persen, Rosehan Noor Bahri 7,3 persen, Mardani H Maming 6,2 persen, Aboe Bakar Alhabsy 4,7 persen, Zairullah Azhar 4,0 persen, Habib Abdurrahman Bahasyim 3,3 persen, Gusti Khairul Saleh 3,1 persen, Ibnu Sina 3,1 persen, Gusti Farid Hasan Aman 2,0 persen, dan Abdul Wahid 1,5 persen.

Pendamping Denny

Sebelumnya, Denny Indrayana melakukan pendekatan intensif ke sejumlah tokoh untuk diajak duet. Sembilan nama disebut masuk dalam ‘radar’ mantan WamenkumHAM era Presiden SBY tersebut. Informasi yang dihimpun Kanalkalimantan.com, sembilan nama yang dijajaki Haji Denny saat ini berasal dari beragam golongan. Mulai politisi, tokoh agama, birokrat, hingga pengusaha. Nama-nama yang beredar pun tak jauh dari kriteria yang sebelumnya disampaikan pakar hukum tata negara tersebut.

Sebagaimana diketahui, Haji Denny terus mematangkan kriteria calon pendampingnya. Ia mengatakan, untuk mencari pendampingnya di Pilgub mendatang adalah pekerjaan yang serius. “Sehingga tidak bisa juga buru-buru, harus dilihat betul-betul. Cocok atau tidak, sama atau tidak visinya untuk bisa jujur, amanah, dan sanggup bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalsel,” kata dia.

Haji Denny mengatakan, di antara kriteria pendampingnya tentunya mempunyai integritas dan berkomitmen melawan korupsi, memiliki intelektual dalam memimpin Kalsel, mudah diterima oleh seluruh masyarakat dan partai politik pengusung, serta sosok yang agamis.

Dari kretria tersebut, maka sembilan nama calon pendamping telah dijajaki. Kabarnya, pertemuan intensif dilakukan mantan staf khusus presiden ini. Bahkan diantaranya ada yang bertemu lebih dari dua kali untuk menyamakan visi Kalsel ke depan.

Informasi yang dihimpun, nama-nama yang muncul sebagai kandidat cawagub Denny Indrayana diantaranya adalah politisi Golkar yang saat ini juga duduk sebagai anggota DPR RI Hasnuriyadi Sulaiman, tokoh agama KH Ridwan Baseri atau Guru Kapuh, anggota Fraksi Golkar DPRD Kalsel Hariyati, tokoh pesantren Darussalam Guru KH Hatim Salam LC, anggota DPD Ri yang juga ketua FPI Kalsel Habib Zakaria, anggota DPD yang juga mantan duet Muhidin di Pilgub 2015, Gusti Farid Hassan Aman, anggota fraksi Gerindra DPRD Banjar Jihan Hanifa SH, Sekdaprov Kalsel yang juga Ketua PWNU Kalsel Harris Makkie, dan mantan wakil bupati Tanbu yang juga anggota dewan dari fraksi Gerindra, Difriardi. (cel/fikri)

Reporter : Cel/fikri
Editor : Chell

 


Laman: 1 2

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->