Connect with us

HEADLINE

Giliran Rangkul Nasdem, Sahbirin Persempit Ruang Gerak Calon Penantang!

Diterbitkan

pada

Sahbirin Noor mengambil pendaftaran di Nasdem Foto: net

BANJARMASIN, Langkah incumbent Sahbirin Noor dalam Pilgub 2020 nanti makin sulit dikejar oleh calon penantang. Pasca mengantongi ‘golden ticket’ Partai Golkar dan booking kursi di PDIP, kini gerilya dilakukan dengan merangkul Partai Nasdem. Tadi, Selasa (24/9) siang, utusan Sahbirin mendatangi kantor DPW Nasdem Kalsel untuk mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon Gubernur (Bacagub) 2020!

Ketua DPW Partai Nasdem Kalsel Guntur Prawira mengatakan, sekitar jam 11.00 Wita datang utusan Sahbirin mengambil blangko pendaftaran.

“Pasca pembukaan pendaftaran di Nasdem, Paman Birin yang pertama kali mengambil formulir,” katanya.

Ia mengatakan, selama ini Nasdem terus melakukan komunikasi politik dengan berbagai partai. Terutama dalam rangka mengusung pasangan calon di Pilgub nanti. “Nanti ada mekanisme partai untuk menentukan siapa yang diusung oleh partai. Apalagi dengan empat kursi hasil suara Nasdem di DPRD provinsi juga akan dilihat yang lain,” ungkapnya.

(Baca: Sahbirin Sudah ‘Booking’ Kursi di PDIP, Posisi Wagub Jadi Rebutan Kader Banteng).

Guntur menegaskan, dalam penentuan pasangan yang diusung dalam Pilgub nanti partainya tidak meminta mahar politik. Partai akan secara fair memilih berdasarkan berbagai pertimbangan untuk menentukan yang terbaik untuk diusung sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. “Bagi yang berminat bisa mengambil formulir pendaftaran dan mengisi sesuai syarat. Pendaftaran dibuka sejak 23 September sampai dengan 23 Oktober mendatang,” jelasnya.

Meski demikian, melihat kedekatan politik, tidak menutup kemungkinan jika Nasdem kedepan akan mengusung Sahbirin Noor.Banyak faktor yang memperkuat arah politik Nasdem yang cenderung ke incumbent. Pertama, terkait kedekatan emosional sebagai mitra koalisi saat Pilpres lalu. Meskipun saat ini tidak cukup relevan karena Pilpres sudah selesai, tapi hubungan antara Sahbirin, selaku Ketua Partai Golkar Kalsel dengan Guntur cukup hangat.

Kedua, secara realistis saat ini memang belum lihat munculnya figur kuat sebagai penantang petahana. Sehingga jika bersikap praktis, Nasdem akan lebih nyaman mengusung Sahbirin. Meskipun pada Pilgub 2015 silam, Nasdem ada dalam barisan pengusung Zairullah Azhar bersama PKB dan Partai Demokrat.

Sebelumnya selain Nasdem, Sahbirin juga melamar sebagai calon kepala daerah dari PDIP. Kedatangan Sahbirin diwakili oleh Ketua Harian DPD Golkar Kalsel, H Supian HK beserta jajaran, Sabtu (21/9) lalu. Rombongan tim dari beringin ini disambut oleh Ketua Tim Pilkada DPD PDIP Kalsel, Supiansyah dan Wakil Ketua Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, HM Rosehan Noor Bahri.

H Supian HK mengatakan, PDIP merupakan partai pertama yang mereka kunjungi dalam upaya menjalin koalisi Pilkada 2020. Golkar menyadari, kekuatan aliansi parpol akan diperlukan dalam mendorong kebijkan pemerintahan ke depan. “Saya kira, semakin banyak yang mengusung tentunya akan semakin baik,” katanya.

Keikutsertaan Sahbirin mendaftar di PDIP ini, artinya sudah menutup pintu posisi Cagub. Hal ini sebagaimana komitmen Ketua DPD PDIP Kalsel Mardani H Maming saat Konferda PDIP Kalsel, Senin (8/7) lalu. Maming bahkan mengatakan, koalisi antara PDIP-Golkar memiliki ikatan kuat. Bukan hanya wujud dalam barisan pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu, tapi sejak Pilgub (Pemilihan Gubernur) 2015 silam, PDIP merupakan partai pengusung Gubernur Sahbirin Noor-Rudi Resnawan. “Sehingga, baju Paman boleh kuning, tapi hatinya tetap merah,” cetus Mardani sembari tersenyum.

Untuk Pilgub, sebagai calon pendamping Paman Birin, Mardani menyebut sejumlah nama kader banteng diantaranya dr Sulaiman Umar, Syafrudin H Maming. Termasuk juga mantan wakil gubernur 2010-2015, Rosehan.

Koalisi Besar

Langkah Sahbirin mengusung koalisi besar pada Pilgub nanti pastinya akan menjadi beban bagi calon penantang. Apa boleh buat, saat ini untuk bisa mengimbangi gerilya incumbent, maka calon penantang harus membawa kendaraan yang gemuk pula.

Dari hitungan kursi di DPRD Kalsel, selain Partai Golkar yang mengantongi 12 kursi. Disusul PDIP 8 kursi, dan Nasdem 4 kursi.

Kursi yang belum tersentuh saat ini adalah, 8 kursi milik Gerindra, 6 Kursi milik PAN, 5 kursi milik PKS, dan 4 kursi milik PKB. Sedangkan untuk Partai Demokrat, PPP, hanya dapat 3 kursi, Partai Hanura 1 kursi.

Waka, kursi yang belum tersentuh itulah yang saat ini masih bisa dirangkul oleh calon penantang. Itu pun jika nantinya Sahbirin tidak melakukan pendekatan. Sebab kans petahana untuk mendekati semua parpol masih cukup terbuka. Termasuk dengan PAN atau pun Gerindra, yang disebut memiliki kans sebagai penantang.(fikri)

Reporter : Fikri
Editor : chell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->