Connect with us

Kota Banjarbaru

Gerimis Antar Pedagang Pasar Bauntung Tinggalkan ‘Rumah Kedua’ Mereka…

Diterbitkan

pada

Para pedagang mengemas dagangan mereka sebelum meninggalkan lokasi pasar Bauntung lama Foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Gerimis turun, Rabu (24/2/2021) sore tadi. Memberi pengantar perpisahan pada para pedagang yang hari ini harus sudah meninggalkan lokasi Pasar Bauntung, yang terletak di kawasan jantung kota Banjarbaru.

Kesibukan pedagang yang sebelumnya menjadi penanda denyut kehidupan warga kota sudah tak singgah lagi di lokasi tersebut. Tinggal sunyi. Bersama jejak ribuan lapak yang ditinggal oleh pemiliknya.

Sebagai tindak lanjut dari rencana relokasi yang dicetuskan sejak 2017 silam, Pemko Banjarbaru akhirnya memutuskan untuk menutup pasar ini, Kamis (25/2/2021) besok. Menandakan operasional pasar telah sepenuhnya dialihkan ke lokasi baru, di Jalan RO Ulin, Kecamatan Banjarbaru Selatan.

Pemindahan para pedagang sudah berlangsung sejak pertengahan Februari tadi. Pemandangan yang biasanya ramai dengan aktivitas jual-beli di kawasan tersebut, kini hanya memperlihatkan kesibukan para pedagang yang sedang mengangkut barang jualan mereka.

Arif (25), salah satu pedagang, mengaku berat hati melihat pasar akan ditutup. Bagaimana tidak, ia sudah berada di pasar tersebut sejak anak-anak hingga akhirnya saat ini menjadi salah satu pedagang di kawasan tersebut.

“Orang tua saya sudah berjualan di pasar sejak tahun 80. Saat saya masih kecil, sudah diajak ke pasar walaupun belum tahu cara berjualan. Tapi mulai dari situ saya berbaur sama pedagang lain dan orang-orang di sana. Sampai akhirnya saya sendiri menjadi pedagang. Jadi pasar ini sudah saya anggap sebagai rumah kedua,” ceritanya, kepada Kanalkalimantan.com.

Kendati berat hati, Arif mengaku memahami keputusan pemerintah untuk merelokasi pedagang sekaligus juga menutup pasar tersebut. Ia sendiri tak menampik atas kondisi di pasar yang saat ini sudah tergolong kumuh dan tidak terawat.

“Tentu saya sedih melihat pasar akan ditutup. Banyak kenangan saya di sana. Tapi selama untuk kebaikan pasar, saya gak masalah. Apalagi kondisi pasar sudah kumuh dan tidak terawat. Kalau direnovasi, kemungkinan juga memerlukan biaya yang mungkin sebanding dengan membangun pasar baru,” bebernya.

Kini, Arif telah memulai aktivitas jualannya di pasar Bauntung Baru. Ia menjadi salah satu pedagang yang terdaftar dalam tahap relokasi pertama, pekan kemarin. Kisahnya menjadi salah satu kenangan di antara ratusan pedagang lainnya yang akan melepas penutupan pasar Bauntung yang berada di pinggir Jalan A Yani Km 34.

Sebelumnya, Plh Wali Kota Banjarbaru Said Abdullah, menuturkan rencana relokasi ini dipicu atas kondisi pasar Bauntung yang terlihat kumuh. Terlebih, pasar tradisional itu masih kalah bersaing dengan pasar-pasar modern saat ini.

“Sehingga kami berupaya merelokasi pasar tradisional ini agar dapat bersaing dengan pasar modern yang ada.

Diharapkan (pedagang, -red) agar segera menutup dan memindahkan tempat berjualannya ke pasar yang baru selambat-lambatnya pada hari Kamis 25 Februari 2021” ujarnya, saat memimpin rapat pembahasan, Selasa kemarin.

Pasar Bauntung baru di Jalan RO Ulin telah diresmikan dibuka pada 16 Februari tadi. Pembangunan gedung pasar seluas 1,7 hektare ini dinyatakan rampung pada akhir 2020 lalu, dengan menelan anggaran mencapai Rp 86,2 miliar atau lebih rincinya Rp 86.283.736.000.

Di pasar baru ini, pemerintah menyiapkan beragam tempat jualan perdagangan. Pertama ruko dua lantai, dengan ukurannya 4×8. Kemudian di dalam terdapat kios ukuran 3×6 ada 133 unit, kemudian kios ukuran 3×3 ada 355 unit, kemudian ada plaza sebanyak 130 dan lospin sebanyak 420 unit. (kanalkalimantan.com/rico)

 

Reporter : Rico
Editor : Cell

 

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->